Report Abuse

Stats

Comment

Dia Yang Tersenyum

Post a Comment
Dari Puncak, Ku Melihat Sosoknya Tersenyum sambil menggempalkan tangan sembari menyampaikan semangat J . Sosok yang cukup kuat dalam pembentukan abjad ku selama ini, ia yang selalu mengingatkan ku dikala saya berada pada persimpangan jalan yang fatamorgana, ia yang juga memotivasi diriku, hingga jiwa ini begitu membuncah untuk menggapai mimpi2 itu. Dia yang menemaniku dikala seluruh dunia harus diam dengan diriku, ia yang begitu peduli dengan diriku hingga jiwa ini mencicipi kecanduan yang mendalam akan perhatian itu.

Rasanya gres kemaren saya menghabiskan waktu dengan dirinya, walau sekedar mengobrol atau terkadang saling ledek satu usang lain. Sharing pengalaman, belajar, mengembangkan cerita, mengembangkan masalah, saling mengingatkan, saling memotivasi, saling mengembangkan mimpi dan impian hingga balasannya kita saling memahami dan tak terasa rasanya kita berada dititik yang terlalu jauh untuk keadaan ini, tapi apa daya hati mempunyai budi sendiri, ia tidak akan pernah berbohong dengan apa yang ia rasakan. Entah kenapa inilah yang mungkin sering dibilang orang “Chemistry”.  Benar kata Kahlil Gibran Rasa itu tumbuh alasannya yakni ada kecocokan jiwa.

Hati ini begitu tergetar dikala tahu bahwa kepribadian yang bersemayam dalam dirnya begitu mempesona . Dalam Kedewasaannya juga terdapat sisi manja yang menambah warna dari kepribadian itu sendiri. Sebenarnya bukan hanya sekali ini saya menemui kasus yang rumit tapi mengesankan ini dulu semasa Sekolah Menengan Atas saya juga sering menemui hal menyerupai ini, tapi menurutku ini yang paling istimewa, saya tidak tahu, kenapa saya menentukan kasus ini yang paling istimewa atau mungkin alasannya yakni jiwa ini kini masih terbelenggu akan pesona2 dirinya, atau alasannya yakni pikiran ini hanya tertuju pada dirinya hingga saya harus menilainya secara subjektif.

Tapi jujur saya merasa beruntung dan senang sanggup mengenal bahkan sanggup memahaminya lebih jauh, walau tolong-menolong diri ini tak pantas untuk mendapat hal itu. Dan saya memang harus berterima kasih padanya yang sewaktu-waktu berani mengingatkan ku dengan tegas, dan juga sewaktu-waktu sanggup menjadi anak kecil yang ingin dimanja. Inilah kasus yang paling rumit yang pernah kutemui dan tak sanggup kupecahkan teka-tekinya, Ku bagai terjebak dalam labirin kebingungan oleh rasa ini. Saya yakin belum ada formula yang tertulis yang sanggup memecahkannya, walau harus dengan integral tingkat tinggi atau dengan turunan lapis tujuhpun tak akan terselesaikan. Kecuali oleh mereka yang disebut “keberanian dan pengorbanan”. Terkadang dalam cinta dikala kita yakin cinta itu milik kita dan dengan diringi niat yang ikhlas mengapa kita tidak cepat-cepat untuk berani mengambilnya dan mendekapnya hingga tak seorangpun sanggup mengusiknya, dan sebaliknya dikala keadaan membuatnya tak sanggup kita raih maka kita harus rela berkorban demi kebahagiannya, “cinta tak harus memiliki” filosofi yang sering orang pakai untuk kasus ini tapi yakinlah sejatinya kita memang tidak punya apa-apa di dunia ini kecuali milik ALLAH.

Ini mengingatkan ku akan kata dari Salim A.Fillah bahwa kita lah yang harus sanggup menaklukkan cinta jangan hingga cinta yang menaklukkan kita, jalan cinta para pejuang memang tidak ada yang mulus butuh keberanian dan pengorbanan untuk mengekstraksinya menjadi sebuah kebahagian. Sekali lagi kuucapkan terima kasih kepada dirinya yang kehadirannya dalam benakku menciptakan semangatku kembali bergelora dikala saya terlalu terlena .

“Ya Allah dekatkan dan pertemukanlah saya dengan jodohku pada waktu yang sempurna dan situasi yang tepat“. Inilah doa pengharapan sekaligus jawaban dari kasus ini. Semuanya kuserahkan pada Allah alasannya yakni memang tujuan ku baik. Ketika saya menyayangi seseorang saya tak kan pernah membiarkan dirinya mengalami kesulitan atau kesengsaraan walau sedikitpun, saya akan berusaha membuatnya senang hingga ia merasa hanya ia yang menghuni bumi ini. Terima kasih...

Related Posts

Post a Comment