Kisah ini terjadi dan dialami oleh seseorang yang berjulukan Mahmud, awalnya ia membeli rumah RSS (Ruma Sangat Sederhana) seluas 92 meter persegi. Setelah penyerahan kunci dari pengembangnya ia ingin segera menempatinya. Akan tetapi kamar tidur hanya satu ruang. Sedangkan anak-anaknya sudah besar dan lebih dari dua.Karena kondisi demikian, ia harus bersabar. Dia mengumpulkan dana untuk membangun tanah yang tersisa sekedar untuk pelengkap ruangan kamar.
Saya juga mau kok untuk menyewannya.”"Bukankah Bapak sudah punya rumah, lagi pula untuk Pak?”Orang tersebut lalu menceritakan keinginannya menyewa rumah Mahmud. Tujuannya untuk menampung belum dewasa di sekitar perumahan untuk di ajari mengaji.Mendengar uraian tersebut, dengan bahagia hati Mahmud menyetujui. Bahkan untuk keperluan itu tidak perlu disewa. “Dipakai saja Pak Guru. Tidak perlu disewa. Tapi kalau nanti saya punya dana untuk merenovasi dan saya tempati, tentunya belum dewasa harus dcarikan kawasan lain.”Akhirnya rumah Mahmud itu digunakan untuk acara mengaji. Bahkan untuk shalat berjamaah warga disekitar kawasan itu. Suatu ketika Mahmud menyambangi rumahnya kembali.
Ia bertemu dengan beberapa orang, para guru ngaji. Dia berkata.”Doakan saya sanggup membeli rumah Pak. Insya Alloh rumah ini nantinya akan saya sedekahkan untuk keperluan mengaji dan musholla.” Ujar Mahmud.Rupanya ucapan itu dikabulkan oleh Alloh SWT. Dalam waktu tiga bulan, mahmud bisa membeli rumah di kawasan lain yang ukurannya dua kali rumah RSS dan lebih mewah. Dia kemudia mendatangi para guru dan seketika itu juga ia mewakafkan rumah RSSnya.Orang-orang disekitar rumahnya kemudia membentuk takmir musholla. Dari tahun ke tahun kapling di kanan dan kiri musholla berhasil dibeli pengurus Musholla dan kini musholla tersebut sudah menjadi masjid yang berdiri megah.
Takmir di masjid setuju untuk memberi nama mesjid itu dengan nama Baitul Mahmud.Kondisi perekonomian Mahmud semakin maju, Dia semakin kaya, Akan-anaknya sukses menjalani karir di kawasan kerjanya, Anak pertama menjadi pejabat penting di Amerika Serikat.
Sekelumit kisah sedekah yang dilakukan Mahmud, orang sederhana yang memiliki hati higienis dan berani mengambil keputusan yang sempurna yaitu mengikhlaskan rumahnya sebagai kawasan bederma dan jarang sekali orang yang sedang susah berani mengamil keputusan menyerupai itu.
Subhanalloh…………..
Post a Comment
Post a Comment