![]() |
Malam Laitul Qodar |
Engkau telah mengetahui, wahai hamba yang mukmin bahwa Allah Jalla Jalaluhu menentukan bulan Ramadhan alasannya yaitu diturunkan padanya Al-Qur'an. Hari yang paling mulia di sisi Allah yaitu pada bulan diturunkannya Al-Qur'an hingga harus dikhususkan dengan aneka macam macam amalan. Hal ini akan dijelaskan secara terperinci dalam pembahasan malam Lailatul Qadar, Insya Allah.
Sesungguhnya kalau satu nikmat dicapai oleh kaum muslimin, mengharuskan adanya perhiasan amal sebagai wujud dari rasa syukur kepada Allah. Hal ini menurut firman Allah sehabis menceritakan sempurnanya nikmat bulan Ramadhan (yang artinya): “Dan hendaklah kau mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kau mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kau bersyukur" [Al-Baqarah : 185].
Firman Allah Tabaraka wa Ta'ala sehabis selesai (menyebutkan) nikmat haji (yang artinya) : “Apabila kau telah menuntaskan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah. Sebagaiman kau menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikir lebih banyak dari itu" [Al-Baqarah : 200]
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu: Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi khabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, "Telah tiba kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu nirwana dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i)
Dari Ubadah bin ash-Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah tiba kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, AIlah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do'a. Allah melihat berlomba-lombanya kau pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah orang yang tidak mendapat rahmat Allah di bulan ini." (HR.Ath-Thabrani, dan para periwayatnya terpercaya. Al-Mundziri berkata: "Diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan al-Baihaqi, keduanya dari Abu Qilabah, dari Abu Hurairah, tetapi setahuku dia tidak pemah mendengar darinya.")
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau verbal orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka hingga mereka berbuka, Allah 'Azza wa Jalla setiap hari menghiasi surga-Nya kemudian berfirman (kepada surga), "Hampir tiba saatnya para hamba-Ku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu". Pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak menyerupai pada bulan lainnya, dan diberikan kepada ummatku ampunan pada tamat malam." Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah apakah malam itu Lailatul Qadar?" Jawab beliau, "Bukan. Namun orang yang berinfak tentu diberi akibatnya kalau telah menuntaskan amalnya." (HR. Ahmad. Isnad hadits tersebut dha'if, dan di antara bagiannya ada nash-nash lain yang memperkuatnya)
Post a Comment
Post a Comment