Report Abuse

Stats

Comment

Matematika Dasar Sedekah Bag.2

Post a Comment
Matematika Dasar Sedekah Bag.2
Keajaiban Sedekah
(Ust. Yusuf Mansyur)


Matematika Sedekah

(SAMBUNGAN)

2.5 % Tidaklah Cukup

Saudaraku, barangkali kini ini zamannya minimalis. Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya imbas yang signifikan.

Contoh berikut ini, ialah rujukan seorang karyawan yang punya honor 1jt. Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian beliau bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu. Maka kita sanggup perhitungannya sebagai berikut:

Sedekah: Sebesar 2,5%

2,5% dari 1.000.000 = 25.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 25.000 = 975.000

Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang beliau keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga beliau bakal mendapat rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:

975.000 + 250.000 = 1.225.000

Lihat, "hasil akhir" dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt, "hanya" jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran beliau yang sebesar Rp. 2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jikalau beliau sedekahnya "hanya" 2,5%, beliau masih akan keringetan untuk mencari sisa 775.000 untuk menutupi kebutuhannya.

Coba Jajal Sedekah 10 %

Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Ketika diterapkan dalam kasus seorang karyawan yang mempunyai honor 1jt dan pengeluarannya 2jt, maka beliau hanya mendapat pertambahan 250rb, yang merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh.

Sehingga "skor" akhir, pendapatan beliau hanya bermetamorfosis Rp. 1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan beliau yang 2jt.
Sekarang kita coba terapkan gambaran berbeda. Ilustrasi sedekah 10%.

Sedekah: Sebesar 10%

10% dari 1.000.000 = 100.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 100.000 = 900.000

Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan dengan kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang beliau keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga beliau bakal mendapat rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
900.000 + 1.000.000 = 1.900.000

Dengan perhitungan ini, beliau "berhasil" mengubah penghasilannya, menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh 100rb perhiasan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan.


2.5 % Itu Cukup, Kalau ...

Setiap perbuatan, niscaya ada balasannya. Dan satu hal yang saya kagumi dari matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyatab selalu punya keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas pelan-pelan sisi ini, sampe kepada pemahaman yang mengagumkan wacana kebenaran kesepakatan Allah wacana perbuatan baik dan perbuatan buruk.

Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Mestinya, begitu saya olok-olokan dalam goresan pena terdahulu, sedekah kita, haruslah minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah kebutuhan-kebutuhan kita, yang memang kita hidup di dunia niscaya punya kebutuhan, akan tercukupi.

Dari gambaran di dua goresan pena terdahulu, saya memaparkan bahwa dikala seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt, maka "pertambahannya" menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp. 975.000, sebagai uang tercatat sesudah dipotong sedekah, ditambah dengan pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya. Bila sedekah 2,5% ini yang beliau tempuh, sedangkan beliau punya pengeluaran 2jt, maka kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuh Rp. 775.000,-. Maka kemudian saya mengajukan biar kita bersedekah jangan 2,5%, tapi lebihkan. Misalnya 10%.

Saudaraku, ada pernyataan menarik dari guru-guru sedekah, bahwa katanya, sedekah kita yang 2,5% itu sebetulnya tetap akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang lebih jago lagi di akhirat, kalau kita anggun dalam amaliyah lain selain sedekah. Misalnya, anggun dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan selalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya; qabliyah ba'diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam kekerabatan dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan mitra sekerja, mitra usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukan sedikit. Bila ini yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akan segala hajat kita. Allah akan menambah poin demi poin dari apa yang kita lakukan.

Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit beramal, dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skor simpulan yang sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu, malah harus melorot, harus tekor, alasannya ialah kita tidak menjaga diri. Perbuatan jelek kita, memakan perbuatan baik kita.
Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat kita.

Related Posts

Post a Comment