Report Abuse

Stats

Comment

Menjadi Keluarga Allah Swt

Post a Comment
MENJADI KELUARGA ALLAH SWT - Kini Quran tidak lagi menjadi panduan dalam memandang hidup dan kehidupan ini. Akibatnya, sangat jarang atau mungkin sangat langka pada zaman ini kita menemukan seorang Muslim yang ucapan dan perbuatannya benar-benar sesuai dengan kandungan Alquran. Sebaliknya, cukup banyak umat Islam yang mulai absurd dengan kitab sucinya. Padahal, Quran ialah mukjizat kiamat yang dijamin kebenaran dan keautentikannya oleh Allah SWT. Hal ini Allah SWT tegaskan dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sebetulnya kami benar-benar memeliharanya.” (QS 15: 9).

Sesibuk apa pun, setiap Muslim wajib membaca dan menadaburi Alquran.
Alquran ialah firman Allah SWT. Membacanya akan mendatangkan pahala besar, menadaburinya akan meneguhkan keyakinan, dan mengamalkannya akan mengundang keridaan Allah SWT. Bahkan, Allah SWT akan mengakibatkan mereka sebagai anggota keluarga-Nya. “Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia. Beliau ditanya, ‘Siapa mereka wahai Rasulullah?’ Rasul SAW menjawab, ‘Mereka ialah ahlul Qur’an, mereka ialah keluarga Allah, dan orang-orang khusus-Nya.’” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Banyak keutamaan lain bagi kaum Muslimin yang mau membaca dan menadaburi Alquran. Satu di antara keutamaan membaca Quran ialah berupa pahala yang besar. Kita simak hadist yang artinya, “Barang siapa membaca satu aksara dari Kitabullah (Alquran), maka dengannya ia akan menerima satu kebaikan; satu kebaikan dilipatgandakan menadi sepuluh kali; saya tidak menyampaikan alif lam mim ialah satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud ra).

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW menegaskan bahwa mempelajari Quran itu sangat besar pahalanya. “Hendaklah seorang di antara kau berangkat setiap hari ke masjid, kemudian mempelajari dua ayat dari Kitabullah (Alquran). Itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta. Jika sanggup tiga (ayat), ya tiga (ayat), hadiah untanya sebanyak jumlah ayat-ayat (yang dipelajari) itu.” (HR Muslim).

Related Posts

Post a Comment