Tentu unik sebuah kota dipimpin oleh wanita yang masih berusia dibawah 17 tahun. Apalagi Bashaer harus memikul sejumlah tanggung jawab berat mengatasi semua hal terkait Kota Allar, termasuk mengawasi karyawan dan menandatangani semua dokumen resmi, kecuali dokumen keuangan.
Selamat siang, selamat tiba di Indonesia. Bisakah Anda bercerita bagaimana Anda jadi walikota di usia
Selamat siang juga senang bisa berada di Indonesia. Pada awalnya saya mengikuti kegiatan pemerintah Palestina untuk pemberdayaan kaum muda. Saya kemudian bersaing dengan ribuan anak muda yang mengikuti seleksi kegiatan tersebut, walikota menyerupai saya dipilih tidak melalui proses pemilihan umum yang dilakukan masyarakat tapi dipilih oleh walikota bersama-sama menurut atas kompetensi atau kemampuan dalam aneka macam hal.
Saya dinilai mempunyai kemampuan individual diantaranya wawasan ihwal kenegaraan, politik, sosial, ekonomi. Saya juga mempunyai kemampuan leadership. Sebelum ini saya telah memimpin sebuah organisasi kepemudaan di sekolah. Saya juga punya visi dan misi yang terang untuk kemajuan rakyat Palestina.
Saya berusaha memecahkan aneka macam persoalan rakyat, salah satunya yakni ketersediaan lapangan pekerjaan. Beberapa waktu kemudian saya keliling ke beberapa negara luar dan sepulang dari sana saya mengajak para investor serta meyakinkan mereka biar mau berinvestasi di Palestina. Hasilnya lumayan, ada tiga proyek yang saya dapatkan dan saya pikir itu akan membuka lapangan kerja baru.
Melayani rakyat Palestina terutama dalam persoalan hukum. Sebenarnya mereka sudah tahu aturan tapi biasanya mereka tidak puas kalau tidak pribadi bertanya kepada walikota, jadi saya harus sabar melayani mereka. Kesultian yang saya alami yakni bisa memuaskan seluruh rakyat, juga ketika menciptakan rakyat menjalani ketentuan Dewan Kota. Beruntungnya saya punya kemampuan komunikasi yang cantik sehingga bisa gampang menjawab pertanyaan dari mereka.
Daerah Tepi Barat yang saya pimpin relatif aman, tidak ada kontak senjata disana. Pertumbuhan ekonominya juga bagus, penghasilan rakyatnya di atas rata-rata. Makara saya tidak pernah merasa takut untuk memimpin, ini semua untuk kemaslahatan umat.
Saya tiba kesini tidak untuk membahas konflik dengan Israel, itu sudah ada bagiannya tersendiri. Saya hanya ingin menjadi wangsit generasi muda Palestina bahwa konflik bisa melahirkan pemimpin- pemimpin handal. Saya ingin perjaka Palestina punya perilaku dan membangun peradaban mereka.
Tentu ada yang berubah dari kepribadian saya. Sekarang, saya lebih memikirkan kepentingan umat.
Saya lahir dalam keluarga yang hangat, saya hidup dengan Ayah, Ibu dan lima orang saudara, saya anak keempat. Kami hidup dalam satu rumah dan kakak-kakak saya masih mencar ilmu di perguruan tinggi tinggi. Saat jadi walikota saya menerima pinjaman penuh dari keluarga, mereka sangat mensupport karier politik yang sedang saya jalani. Kami hidup dalam keluarga yang serasi dan bahagia.
Mereka sangat apresiatif dan mendukung, kami tetap bekerjasama bahkan mereka sering menunjukkan masukan dan berkomunikasi dengan saya melalui internet. Kami chating setiap hari dan berdiskusi banyak hal untuk kemajuan Palestina.
Tidak, Islam tidak memperbolehkan relasi pria dan wanita tanpa status ijab kabul apapun bentuk relasi itu. Dan generasi muda Islam tidak seharusnya memikirkan hal itu. Generasi muda Islam harus cerdas membangun peradaban dan kemajuan bangsanya. Terus terang saya tidak punya akun facebook alasannya yakni kadang itu mengganggu aktifitas saya dalam berpikir tapi saya tetap mengikuti perkembangan global lewat internet.
Saya optimistis kami punya masa depan lebih bagus. Saat ini memang ada banyak perjaka Palestina yang berusaha keluar ke negara lain contohnya ke Saudi Arabia, Mesir atau negara Timur Tengah lainnya untuk mencari pekerjaan dan mencari wilayah aman. Tapi mereka semua punya kesepakatan besar untuk tetap jadi warga negara Palestina, artinya mereka akan kembali lagi. Kami juga meyakini bahwa Palestina suatu ketika akan merdeka dan berdaulat.
Saya sangat mengapresiasi perhatian Indonesia terhadap negara kami. Indonesia yakni saudara setia kami semenjak tempo dulu. Saya pribadi sangat terinspirasi dengan Ahmad Soekarno (Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno). Sebab ia yakni tokoh yang pertama kali bersuara Palestina yakni negara berdaulat tanpa peduli dengan negara lain yang tidak mengakui kami.
Iya terutama dengan tokoh Ahmad Soekarno Soekarnp), kami memanggil Ahmad Soekarno alasannya yakni orang Palestina mengenalnya dengan nama itu. Indonesia juga negara muslim terbesar dunia, pinjaman dan bunyi dari Indonesia sangat memberi kami kepercayaan diri. Kami mendapatkan energi lebih ketika Indonesia bersuara lantang dan membela Palestina.
Pemuda Indonesia harus terus maju kedepan. Maju Palestina! Maju Indonesia
Post a Comment
Post a Comment