Namun seiring pembaharuan yang terus dilakukan oleh google, keyword density sudah tak lagi berarti alasannya yaitu digantikan oleh Hummingbird atau burung Kolibri yang merupakan algoritma gres yang dilahirkan perusahaan google. Dulunya situs pengecek keyword density menyerupai Free Keyword Density Analyzer Tools selalu ramai dibicarakan, namun kini sudah tidak terlalu terkenal di kalangan blogger.
Rumus sederhana yang digunakan untuk mengetahui keyword density pada sebuah konten yaitu jumlah keyword dibagi jumlah kata dalam konten artikel dikalikan 100. Rumus ini digunakan untuk pemrosesan data di keyword density analyzer. Namun, namanya juga software pembantu, kita tidak perlu menghitung setiap konten artikel memakai rumus tersebut.
Menurut para blogger senior, konten yang mempunyai keyword density sebanyak 3-5 % mempunyai peluang besar merajai halaman pertama google.
Makara untuk mengetahui keyword density secara lengkap, keyword density analyzer selalu memberitahu jumlah kata yang ada dalam artikel mulai dari potongan terkecil, yaitu frasa pertama hingga terakhir serta muatan keyword density di dalamnya.
Peristiwa pahit menurunnya kesan pentingnya keyword density di dunia blogging bermula pada 2013. Perusahaan google gres menyadari ketidak adilan mereka dalam menilai kualitas sebuah web hingga pantas didudukkan pada page one mereka. Untuk itu, mereka membuat algoritma gres yang pemakaiannya lewat hosting pencarian semantik yang biasa dikenal LSI (Latent Semantic Index). Algoritma ini kemudian diberi nama Hummingbird.
Selain itu, menurut data yang dimiliki oleh google, seruan di mesin pencari terhadap short tail keyword semakin hari grafiknya semakin menurun. Kebanyakan pencari melaksanakan penelusuran memakai long tail keyword. Hal ini didukung dengan bertumbuhnya jumlah pengguna smartphone dan gadget di seluruh dunia. Kebanyakan calon visitor pribadi saja mencari menurut judul atau poin yang akan dicari, di mana kedua hal tersebut masuk ke dalam golongan long tail keyword.
Di samping itu, jikalau dibaca realistis, visitor akan terganggu dengan sebuah konten artikel yang terlalu banyak mengulang kata sebagai upaya mengoptimasi jumlah keyword density. Walaupun memang tujuan kita menduduki page one google, jangan hingga visitor pergi alasannya yaitu merasa konten artikel di blog atau web kita bahasanya terlalu bertele-tele.
Mungkin saja suatu ketika google mendeteksi ketidak puasan lain pada banyak visitor di seluruh dunia. Setiap ketidak puasan ini akan selalu membuat perusahaan raksasa tersebut merasa terpacu untuk lebih bersemangat lagi dalam menawarkan pelayanan serta evaluasi terhadap web dan blog yang terdaftar pada index google.
Atau
Pengertian lengkap perihal backlink dan fungsi link balik serta cara membuatnya
Post a Comment
Post a Comment