Kali ini saya ulas secara khusus dan "utuh" soal Internet Manifesto yang merupakan fatwa dasar jurnalistik online sekaligus panduan bagi pengguna internet aktif (Netizen, Internet Citizen, Warga Internet).
Manifesto ialah deklarasi pernyataan terbuka wacana tujuan dan pandangan seseorang atau suatu kelompok (KBBI).
Manifesto Internet ialah "pernyataan terbuka wacana internet". Disusun dan dideklarasikan oleh sejumlah blogger dan jurnalis Jerman tahun 2009. The Guardian menyebutkan manifesto ini mendapat perhatian media-media mainstream.
Poin-poin Manifesto Internet selengkapnya ada di laman http://www.internet-manifesto.org yang kini sudah tidak bisa diakses lagi.
Internet Manifesto merupakan "panduan bagi wartawan" (journalist guide) untuk memahami internet supaya bisa mempublikasikan isu di dunia maya dengan baik dan efektif.
Disebutkan, wartawan periode internet harus menyesuaikan diri dengan perkembangan IT Internet. Bukan saja dari teknik reportase dan penulisan, tapi juga penguasaan teknologi yang mendukung publikasi isu dalam format multimedia.
Sebagai new media, media internet sama sekali berbeda dengan media konvensional --media cetak (printed media) dan elektronik (electronic media --radio, televisi, film).
Meski ditujukan sebagai pegangan jurnalis online atau praktisi media online, namun 17 poin deklarasi dalam Manifesto Internet ini juga menjadi panduan bagi para pengguna internet, khususnya pengguna aktif yang disebut netizen dan pengguna media umum serta para blogger.
17 Manifesto Internet
Berikut ini ke-17 poin Manifesto Internet yang saya "terjemahkan bebas" dengan pengurangan dan penambahan redaksional seperlunya.1. The Internet is different.
Internet Itu Beda. Internet ialah media baru. Ia berbeda dengan media konvensional --cetak dan elektronik. Internet menghasilkan ruang publik yang berbeda dan memerlukan keterampilan (skills) yang berbeda pula.
Media harus menyesuaikan metode kerja mereka dengan realitas teknologi dikala ini. Praktisi media atau wartawan dikala ini harus bisa menyesuaikan diri dengan jurnalisme berbasis teknologi modern. Ini termasuk produk dan metode jurnalistik baru.
2. The Internet is a pocket-sized media empire.
Internet ialah kerajaan media berukuran saku. Situs menata kembali struktur media yang ada dengan melintasi batas dan oligopoli. Publikasi dan penyebarluasan isi media tidak lagi terikat dengan investasi berat. Yang tersisa ialah kualitas jurnalistik yang membedakan dirinya dengan sekadar publikasi.
3. The Internet is our society is the Internet.
Internet ialah masyarakat kita ialah Internet. Platform berbasis web menyerupai jaringan sosial, Wikipedia atau YouTube, telah menjadi penggalan dari kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar orang di dunia barat.
Jika perusahaan media ingin terus eksis, mereka harus memahami kehidupan pengguna dikala ini dan merangkul bentuk komunikasi mereka. Ini termasuk bentuk dasar komunikasi sosial: mendengarkan dan menanggapi, juga dikenal sebagai dialog.
4. The freedom of the Internet is inviolable.
Kebebasan internet tidak sanggup diganggu gugat. Jurnalisme pun tidak sanggup diubah demi melindungi kepentingan komersial atau politik tertentu yang sering tersembunyi di balik dalih kepentingan umum. Pemblokiran susukan ke Internet membahayakan kebebasan informasi dan merusak hak dasar untuk mendapat informasi.
5. The Internet is the victory of information.
Internet ialah kemenangan informasi. Kini setiap warga negara sanggup mengatur sendiri penyaring isu pribadinya. Masyarakat pun kini sanggup menginformasikan diri mereka lebih baik dari sebelumnya.
Tiap orang bisa menjadi jurnalis dalam pengertian "teknis" --produksi dan publikasi sendiri informasi via banyak sekali media umum dan blog atau situs pribadi.
6. The Internet
Internet
7. The net requires networking.
Internet memerlukan jaringan. Links are connections. Kita mengenal satu sama lain melalui link (tautan). Wesbite ditemukan pengguna internet melalui tautan di halaman hasil pencarian.
8. Links reward, citations adorn.
Search engine dan agregator memfasilitasi kualitas jurnalisme: mereka meningkatkan findability konten yang beredar dalam jangka panjang.
Berita-berita usang sanggup kembali dibuka. Semua informasi terdokumentasi dengan baik. Kalaupun dihapus, maka bisa ditemukan di halaman web lain yang menyalinnya (copas).
9. The Internet is the new venue for political discourse.
Internet ialah daerah gres untuk wacana politik. Isu-isu politik melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Media sosial menjadi sarana kampanye sekaligus partisipasi warga di dunia politik.
10. Today’s freedom of the press means freedom of opinion.
Kebebasan pers hari ini berarti kebebasan berpendapat. Internet menimpa batas-batas teknologi antara amatir dan profesional. Inilah sebabnya mengapa hak kebebasan pers harus terus bagi siapa saja yang sanggup berkontribusi pada pemenuhan kiprah jurnalistik. Pembedanya ialah antara jurnalisme yang baik dan yang buruk.
11. More is more – there is no such thing as too much information.
Era internet mengakibatkan banjir informasi.Semua orang yang punya telepon arif atau komputer bisa memberikan pendapatnya atau menciptakan dan berbagi informasi apa saja lewat jaringan media sosial.
Jutaan isu gres muncul di situs-situs isu setiap hari. Jutaan pula status gres di media umum muncul tiap hari.
12. Tradition is not a business model.
Tradisi bukan model bisnis. Bisnis masa kini dan masa depan harus berbasis intenet, bisnis online. Semua perusahaan, instansi, bahkan warung, harus dikembangkan melalui internet marketing. Media cetak banyak yang melarat lantaran tergerus media siber.
13. Copyright becomes a civic duty on the Internet.
Hak cipta menjadi kiprah warga di internet. Pelanggaran hak cipta menjadi problem serius di periode internet. Banyak orang copas dan kutip info tanpa menyebutkan sumber.
14. The Internet has many currencies.
Internet mempunyai banyak mata uang. Dolar memang leading, tapi mata uang lainnya juga berperan besar dalam bisnis online.
Jenis atau metode transaksinya juga beragam. Selain metode transfer (internet banking), ada juga PayPal, Rekening Bersama (Escrow), Venmo, Google Wallet,
15. What’s on the net stays on the net.
Yang ada di internet akan tetap ada. Begitu posting atau upload sesuatu di internet, contohnya di website atau media sosial, datanya akan tetap ada lantaran tersimpan di server.
Tulisan yang dihapus akan tetap bisa diakses, apalagi kalau sudah dishare dan direpost oleh situs lain. Google juga mempunyai fitur "cache" untuk menyimpan data yang sudah terindeks.
16. Quality remains the most important quality.
Kualitas tetap paling penting. Konten yang bermanfaat akan tetap menjadi buruan pengguna internet. Google juga mengutamakan konten berkualitas di indeksnya.
17. All for all.
Semua untuk semua. Informasi di internet serba gratis. Pembaca tidak membeli isu lantaran semua situs isu bisa diakses bebas. Pengguna hanya butuh perangkat dan koneksi internet untuk mengakses bermacam-macam info.
Demikian Manifesto Internet yang merupakan fatwa dasar bagi para jurnalis online dan warga intenret (warganet) atau netizen. Terjemahan Manifesto Internet di atas memang tidak lengkap. Saya kemukakan pada dasarnya saja plus "tafsiran" saya. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Sumber https://www.romelteamedia.com
Post a Comment
Post a Comment