Report Abuse

Stats

Comment

Kumpulan Kata-Kata Mutiara Novel Tereliye Lengkap

Post a Comment
Kata-Kata Mutiara Novel Tereliye Lengkap -  pada kesempatan ini admin akan menuliskan kata kata mutiara bijak yang admin kumpulkan dari seorang penulis novel indonesia yaitu Darwis Tere Liye. Sahabat pembaca novel pastinya sudah tidak asing lagi bukan dengan Darwis Tere Liye. Beliau yakni salah satu penulis andal dan populer di Indonesia. Setiap novelnya selalu sukses dan menyentuh hati para pembaca maka hampir seluruh novel Tere Liye sukses meraih Best Seller

pada kesempatan ini admin akan menuliskan kata kata mutiara bijak yang admin kumpulkan dar Kumpulan Kata-Kata Mutiara Novel Tereliye Lengkap
Tere Liye
Meskipun setiap karya yang dihasilkan laris di pasaran dan menjadi best seller. Namun Tere Liye tetap sederhana, menutupi kehidupannya dari media. Kalau penulis yang lain biasanya banyak mendapatkan panggilan program baik itu berupa seminar wacana tips-tips menulis, bedah buku, workshop, atau aktivitas yang lainnya terkait dunia tulis menulis. Tapi tidak dengan Tere Liye.  Berikut ini Daftar Karya Karya Tere Liye
  1. Hafalan Shalat Delisa, Publish tahun 2005
  2. Kisah Sang Penandai, Publish tahun 2005
  3. Moga Bunda Disayang Allah, Publish tahun 2006
  4. The Gogons: James & the Incredible Incident, Publish tahun 2006
  5. Bidadari Bidadari Surga, Publish tahun 2008
  6. Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Publish tahun 2009
  7. Burlian (Serial Anak-Anak Mamak, Buku 2), Publish tahun 2009
  8. Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3), Publish tahun 2010
  9. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Publish tahun 2010
  10. Eliana (Serial Anak-Anak Mamak, Buku 4), Publish tahun 2011
  11. Ayahku (Bukan) Pembohong, Publish tahun 2011
  12. Sunset Bersama Rosie, Publish tahun 2011
  13. Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah, Publish tahun 2012
  14. Berjuta Rasanya, Publish tahun 2012
  15. Negeri Para Bedebah, Publish tahun 2012
  16. Sepotong Hati Yang Baru, Publish tahun 2012
  17. Negeri Di Ujung Tanduk, Publish tahun 2013
  18. Amelia, Publish tahun 2013
  19. Bumi, Publish tahun 2014
  20. Dikatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta, Publish tahun 2014
  21. Rindu, Publish tahun 2014
  22. #aboutlove, Publish tahun 2015
  23. Bulan, Publish tahun 2015
  24. Pulang, Publish tahun 2015
  25. Hujan, Publish tahun 2016
Berikut ini Kutipan Kata romantis dari Novel Tereliye, sobat sanggup menyimak selengkapnya di bawah ini :
Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam kita. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya, memulai kepingan yang gres bersama matahari terbit.
Aku harus segera menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Berat sekali melakukannya, alasannya yakni itu berarti saya harus menikam hatiku setiap detik.
Aku semaput dalam perasaan rindu. Aku ingin menghambakan diri dalam pelukannya.
Aku tepat tertikam oleh ilusiku sendiri. Pengkhianatan oleh hatiku yang sibuk menguntai simpul membuktikan cinta.
Alangkah banyaknya pencinta yang justru berusaha tampil hebat, keren, gagah, hingga beliau lupa menjadi dirinya sendiri.
Anak pria yang baik tidak pernah meneriaki perempuan apalagi membuatnya murung dan tersakiti.
Anak muda, jikalau cinta kita sungguh tulus dan suci, maka kita akan mati-matian melindungi orang yang kita cintai dari perbuatan merusak, melanggar kaidah agama, dan nilai-nilai kepantasan. Bukan malah jadi (maaf) hamil sebelum menikah. "Cinta" itu bukan argumen pembenaran. Memangnya kalau cinta jadi bebas semau kita? Itu sih korslet.
Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak menyerupai yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap menyerupai yang kita duga. Ada banyak sekali tanggapan dari tempat-tempat yang hilang.
Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak menyerupai yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap menyerupai yang kita duga. Ada banyak sekali tanggapan dari tempat-tempat yang hilang.
Apa yang terjadi jikalau hujan tidak pernah turun lagi? Apa yang terjadi jikalau kau tidak pernah mengingatku lagi, menyerupai orang-orang yang lupa wacana hujan?
Apalah arti cinta? Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?
Apalah arti kehilangan? Ketika kami tolong-menolong menemukan banyak ketika kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula ketika menemukan.
Bagaimanapun keadaan kita, mau sedih, bahagia, waktu tidak pernah berhenti menunggu. Waktu tetap berjalan.
Bagian terbaik jatuh cinta yakni perasaan itu sendiri.
Banyak orang yang kadang lupa bertanya muasal uang kalau beliau terlanjur menikmatinya. Anak lupa bertanya pada bapak. Istri lupa bertanya pada suami.
Begitulah hidup, kadang di atas, kadang di bawah. Kadang berjaya, kadang terhina.
Benarlah kata orang, meski semua hal itu yakni kenangan menyakitkan, kita gres merasa kehilangan sesudah sesuatu itu benar-benar pergi, tidak akan mungkin kembali lagi.
Bergenit-genit, bermanja-manja ketika bicara dan menulis itu bukan proses pendewasaan. Bukan juga kreatifitas. Bukan prestasi. Apalagi di dunia maya. Sama sekali tidak keren.
Berhentilah bertanya bagaimana menemukan pasangan yang baik. Mulailah menjadi orang yang baik dan terus lebih baik. Maka dengan sendirinya akan ditemukan.
Berikanlah hadiah sebuah buku kepada seseorang yang amat kau hargai.
Bersabar dan membisu lebih baik. Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya. Jika tidak, akan diganti dengan orang yang lebih baik.
Bung, hidup ini hanya senda gurau. Jangan terlalu seriuslah apalagi ngotot-ngototan. Sesekali mari kita tertawa, mengolok-olok diri sendiri.
Carilah orang-orang yang tidak gampang bilang suka, tapi ketika bilang, beliau pribadi bawa satu rombongan keluarga.
Cinta yakni perbuatan. Kata-kata dan goresan pena indah yakni omong kosong.
Cinta bukan sekedar soal memaafkan. Cinta bukan sekedar soal mendapatkan apa adanya. Cinta yakni harga diri.
Cinta itu beda-beda tipis dengan musik yang indah. Ya, cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah usang berhenti.
Cinta itu tidak selalu menempel pada kebersamaan, tapi menempel pada doa-doa yang disebutkan dalam senyap.
Cinta pertama itu tidak spesial; alasannya yakni yang paling Istimewa yakni cinta terakhir dan itu selama-lamanya. Tetapi jikalau kalian beruntung, akan lebih Istimewa lagi jikalau cinta pertama itu sekaligus menjadi cinta terakhir dan selama-lamanya.
Cinta sejati selalu menemukan jalan.
Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta banyak sekali perangai norak lainnya. Tak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan menunjukkan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan.
Cinta selalu saja misterius. Jangan diburu-buru, atau kau akan merusak jalan ceritanya sendiri.
Cukup fatwa agama sebagai petunjuk hidup kita. Tidak perlu paham yang lain. Cukup kitab suci, hadits-hadits sahih yang menjadi pedoman, tidak butuh isme-isme, ajaran-ajaran lainnya. Banggalah dengan identitas agama kita. Bahkan ketika kita di daerah jauh, di negeri-negeri orang, sendirian.
Dan jangan menghukum kebersamaan dengan kesendirian. Karena, aduhai, kita tidak memutuskan bersama hanya alasannya yakni bosan sendiri.
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Rak melawan, Mengikhlaskan semua.
Dengan terus melangkah, cepat atau lambat, semua beban kenangan akan tertinggal di belakang.
Di dunia ini tidak ada yang lebih banyak membuka kunci pintu dibanding berkenaalan dengan banyak orang, silaturahim.
Diamnya jauh lebih menyakitkan dibandingkan marahnya. Aku lebih baik dimarahi alasannya yakni bertanya banyak hal kepadanya, dibandingkan tatapan kosong.
Habiskan masa-masa sulit kau dengan teman terbaik, maka semua akan lebih ringan.
Hanya kesetiaan pada prinsiplah yang akan memanggil kesetiaan-kesetiaan terbaik lainnya.
Hanya orang-orang dengan hati damailah yang boleh mendapatkan insiden buruk dengan lega.
Hidup harus terus berlanjut tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yang jadi obat.
Hidup ini yakni perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak pernah tau, rasa sakit apa yang harus kita lalui. Kita tidak tau, kapan hidup akan mebanting kita dalam sekali, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil keputusan. Satu, dua keputusan itu membuat bangga, sedangkan sisanya lebih banyak menghasilkan penyesalan.
Hidup ini memang wacana menunggu. Menunggu kita untuk menyadari, kapan kita akan berhenti menunggu.
Hidup ini tidak menyerupai novel, yang kita sanggup mengulang halaman pertama kapanpun kita mau. Dalam kehidupan nyata, ketika sebuah kisah tidak lagi asyik, mulai menyakitkan, kita tidak sanggup mengulanginya dari halaman pertama lagi. Tapi tidak mengapa, alasannya yakni kita selalu sanggup membuat kepingan baru, halaman baru. Selalu bisa.
Hidup kita memang tidak andal nan menakjubkan. Tapi kita sanggup membuatnya utuh dengan senantiasa bersyukur.
Hidup kita memang tidak sempurna. Tapi kita sanggup membuatnya lengkap dengan selalu berterima-kasih.
Ingatlah nasehat lama, mencari ridha semua orang itu impossible, tapi mencari ridha Allah, semua orang sanggup melakukannya.
Inilah hidupku, dan saya tidak peduli apa pun evaluasi kalian. Toh, saya hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar mereka.
Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan riang.
Itu benar, dalam situasi tertentu, dusta sanggup menyelamatkan hubungan; dan jujur ternyata menghancurkannya. Tapi tetap saja, pilihlah kejujuran. Maka biarkan sisanya mengalir menyerupai air, boleh jadi endingnya tetap langgeng dan bahagia.
Jangan bilang "tidak penting" atas hal-hal yang justru kita komentari, kita bahas, dan bahkan dimasukkan ke dalam hati, tersinggung, marah.
Jangan habiskan waktu memikirkan seseorang yang boleh jadi tidak pernah memikirkan kita.
Jangan menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain. Akan tetapi, gantungkanlah kepada sumber segala kebahagiaan.
Jangan menghukum kesempatan dengan penantian. Karena terkadang melepaskan sesuatu justru memperoleh yang terbaik.
Jangan menghukum masa depan dengan masa lalu. Karena kita selalu sanggup memperbaiki situasi.
Jangan menitipkan impian di hati orang lain. Melainkan, titipkanlah ke muasal semua harapan.
Jangan pernah jatuh cinta ketika hujan. Karena ketika besok lusa kau patah-hati, setiap kali hujan turun, kau akan terkenang dengan insiden menyakitkan itu. Saat orang lain senang menatap hujan, kau justeru nelangsa murung melihat keluar jendela.
Jangan sering-sering menoleh ke belakang kalau ingin melangkah maju, nanti kakinya tersangkut.
Jangan terlalu mengejar hasilnya, nanti kita lupa hakikat kesuksesan yang sesungguhnya.
Jangan terlalu mengejar kemenangan, piala, trophi, nanti kita lupa hakikat pertandingan.
Jangan terlalu mengejar seseorang, memilikinya, nanti kita tidak akan pernah paham hakikat mempunyai sebenarnya.
Jika beliau memutuskan untuk pergi menjauh, itu berarti sudah saatnya kau memulai kesempatan baru.
Jika dua orang ditakdirkan bersama, maka dari sudut bumi manapun mereka berasal, mereka niscaya bertemu.
Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti mereka harus bersama ketika ini juga. Tunggulah diwaktu yang tepat, ketika semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu sanggup jadi hadiah yang andal untuk orang-orang yang bersabar.
Jika kita "tidak gampang menyerah", maka kita sudah bersahabat sekali dengan kesuksesan. Karena di dunia ini, ada dua orang yang susah sekali dikalahkan: 1. orang yang sabar; 2. orang yang tidak gampang menyerah.
Jika kita berdoa, lantas semuanya terwujud 100%, bukan berarti doa kita manjur, boleh jadi, Tuhan sedang menguji rasa syukur kita. Apakah kita berterima-kasih atau tidak.
Jika kita berdoa, lantas situasi tetap begitu-begitu saja, tidak ada yang berubah, bukan berarti doa kita tidak makbul, boleh jadi, Tuhan sedang menguji supaya hati kitalah yang berubah terlebih dulu.
Jika kita berdoa, lantas yang terwujud 50% saja, bukan berarti doa kita kabul separuh, boleh jadi, Tuhan sedang menguji rasa cukup kita. Apakah kita merasa cukup dengan yang ada.
Jika kita melihat seorang (wanita) yang begitu tangguh, kuat, dan mandiri, maka jangan lihat beliau kini berdiri tegak di sana begitu mengagumkan. Tapi tanyakanlah, seberapa banyak hal, orang, insiden menyakitkan yang telah beliau lewati, yang membuatnya menjadi semakin kuat.
Jika kita tidak pernah berterima-kasih. Atas hari-hari sehat sentosa. Maka, apa hak kita mengeluh pada Tuhan. Saat sakit dan terbaring tak berdaya?
Jika seseorang tetap menemani kita di masa-masa sulit. Maka beliau berhak menemani kita di masa-masa mudah.
Jika seseorang tetap menunggu ketika kita pergi tanpa kabar. Maka beliau berhak ditunggu, pun jikalau itu tiada niscaya kembali.
Kalau hati kau sedang banyak pikiran, gelisah, kau selalu punya teman dekat. Mereka sanggup jadi penghiburan, bukan sebaliknya malah tambah kau abaikan.
Kau tahu, Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah terang bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja beliau bukan rumus matematika. Perasaan yakni perasaan.
Kau tau? Hidup ini tolong-menolong perjalanan panjang, yang setiap harinya disaksikan oleh matahari.
Kawan, jangan habiskan air mata menangisi seseorang yang jangan-jangan tidak pernah menangis untuk kita.
Kawan, tidak perlu selalu cepat panas hati, alasannya yakni boleh jadi, kita hanya keliru memahami, atau terlalu cepat mengambil kesimpulan.
Kecantikan seorang wanita, tidak dilihat dari wajahnya, fisiknya, apalagi dari pakaiannya. Tapi lihatlah dari matanya. Wanita yang sederhana, teguh, berwawasan, setia, mandiri, jujur, berakhlak baik, berprinsip, sungguh menyenangkan melihat bola matanya. Begitu menawan. Begitu membawa kedamaian bahkan walau dengan tampilan yang sangat bersahaja.
Kejujuran itu menyerupai cermin. Sekali beliau retak, pecah, maka jangan harap beliau akan pulih menyerupai sedia kala. Jangan coba-coba bermain dengan cermin.
Kenapa harus sakit hati? kau ditaakdirkan untuk melaksanakan itu. kau telah melengkapi jalan cerita, menunaikan takdir langit. saya tidak pernah sakit hati.
Kenapa kita mengenang banyak hal ketika hujan turun? Karena kenangan sama menyerupai hujan. Ketika ia datang, kita tidak sanggup menghentikannya. Bagaimana menghentikan tetesan air yang turun dari langit? Hanya sanggup ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya.
Ketika kita menentukan hidup dengan topeng, dan orang-orang menyukainya. Maka sesungguhnya itu masalah kita. Tapi ketika kita tampil adanya, dan orang-orang ternyata tidak suka, bahkan membenci. Maka sesungguhnya itu masalah mereka.
Ketika kita tidak sanggup melupakan sesuatu, kejadian, atau seseorang, maka bukan berarti kita tidak sanggup terus beranjak maju.
Ketika melupakanmu sama rumitnya dengan melupakan hujan. Ketika merasa senang dan sakit di waktu bersamaan, merasa yakin dan ragu dalam satu hela nafas, merasa senang sekaligus cemas secara serempak. Apakah ini yang disebut jatuh cinta?
Ketika seseorang berhenti menangis karenanya, maka beberapa ketika kemudian, tentu saja airmatanya akan kering di pipi, isaknya akan hilang disenyap, menyerupai tidak ada lagi sisa tangisnya di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati. Kesedihan, rasa sakit, kesendirian, beban yang membekas.
Ketika seseorang membuat kita menunggu, itu berarti ada hal lebih penting yang beliau urus dibandingkan kita.
Ketika seseorang tidak memenuhi kriteria kita, bahkan jauh sekali, maka bukan berarti kita tidak sanggup menyukainya. Tanyakanlah ke orang bau tanah kita, nenek-kakek kita, ijab kabul mereka langgeng, justru alasannya yakni tetap menyukai seseorang dengan segala kekurangannya.
Ketika situasi memburuk, ketika semua terasa berat dan membebani, jangan pernah merusak diri sendiri.
Kita tidak perlu membuktikan pada siapapun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan evaluasi orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada karenanya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu.
Kita tidak perlu menjelaskan hal-hal kepada orang yang tidak mau mendengarkan penjelasan. Jangan menghabiskan waktu.
Kuberitahu kau sebuah diam-diam kecil. Dalam urusan ini, sembilan dari sepuluh kecemasan muasalnya hanyalah imajinasi kita. Dibuat-buat sendiri, dibesar-besarkan sendiri.
Langit selalu punya skenario terbaik, ketika itu belum terjadi, bersabarlah.
Lantas hari-hari melesat cepat. Siang beranjak tiba dan kita tumbuh menjadi dewasa, besar. Mulai menemui pahit kehidupan. Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu murung alasannya yakni kegagalan atau kehilangan. Di salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak, tersungkur terluka, berharap hari segera berlalu. Hari-hari buruk mulai datang. Dan kita tidak pernah tahu kapan beliau akan tiba mengetuk pintu. Kemarin kita masih tertawa,untuk besok lusa tergugu menangis. Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan. Hari-hari menyakitkan.
Lepaskanlah. Maka esok lusa, jikalau beliau yakni cinta sejatimu, beliau niscaya akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir andal yang tercipta untuk kita. Jika beliau tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu.
Maha Suci Engkau Ya Allah, yang telah membuat perasaan. Maha Suci Engkau yang telah membuat ada dan tiada. Hidup ini yakni penghambaan. Tarian penghambaan yang sempurna. Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. Tak ada punya dan mempunyai selain Engkau. Tetapi mengapa Kau harus membuat perasaan? Mengapa Kau harus memasukkan bongkah yang disebut dengan "perasaan" itu pada mahkluk ciptaanMu? Perasaan kehilangan, perasaan memiliki, perasaan mencintai. Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar, Kau berikan telinga; Kami tak bergerak, Kau berikan kaki. Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua itu berguna! Tetapi mengapa Kau harus membuat bongkah itu? Mengapa Kau letakkan bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam badan kami. Mengapa?
Mata itu selalu lebih gampang tergoda. Juga telinga. Manusiawi sekali kita senang mendengar dan membaca janji-janji indah.
Mau kita menyaksikan atau tidak, matahari selalu terbit. Mau ditutup mendung atau kabut, matahari juga tetap terbit. Mau kita menyadari atau tidak, matahari tetap terbit.
Melepaskan dengan tulus sesuatu yang amat kita inginkan tidak selalu berarti kita lemah.
Menangis tidak selalu simbol lemah tak berdaya. Menangis dalam situasi tertentu justru yakni simbol kekuatan, kesabaran, dan kehormatan.
Orang jatuh cinta itu, tentu saja selalu mencari-cari perhatian. Tapi ketahuilah, kita tidak perlu melaksanakan hal-hal bodoh, alasannya yakni sesungguhnya, jikalau orang yang kalian sukai memang menyukai balik, besok lusa di bahkan akan membawa rombongan melamar kalian bahkan tanpa kita harus melaksanakan apapun.
Orang besar lengan berkuasa itu bukan berarti beliau selalu kuat. Tidak. Melainkan beliau tahu sekali kapan harus berjuang habis-habisan, kapan harus siap tulus melepaskan.
Pengalaman selalu lebih penting dibanding level pendidikan dan nilai akademis.
Penjelasan akan tiba pada waktu yang pass, daerah yang cocok, dan dari orang yang tepat.
Perasaan sayang yang berlebihan, esok lusa justru sanggup menghasilkan kebencian tak terhingga.
Percayalah, jikalau beliau memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, beliau tetap akan bersama kau kelak, suatu ketika nanti.
Percayalah, sepanjang kita punya mimpi, punya rencana, walaupun kecil tapi masuk akal, dihentikan sekalipun rasa sedih, rasa tak berkhasiat itu tiba mengganggu pikiran.
Persahabatan itu tidak terbuat dari sesuatu yang besar. Melainkan, dibangun dari hal-hal kecil yang kemudian ketika dikumpulkan ternyata menjadi besar.
Saat berdebat, kita menang lawan kita tak mengakuinya. Saat kalah kita sendiri pun tak mau mengakuinya.
Saat kita keras kepala bilang betapa tidak adilnya orang lain ke kita, betapa pelitnya, betapa ini, itu yang jelek-jelek, ketika itulah kita menutup pintu realitas kebenaran sejati.
Saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan masalah apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat atau aniaya, bukan! Kita memutuskan memaafkan seseorang alasannya yakni kita berhak atas kedamaian di dalam hati.
Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu senang atau tidak. Boleh jadi kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah.
Saat lahir, kita tiba tanpa membawa apapun. Saat mati, kita pergi pun tanpa membawa apapun.
Sedikit saja, dari rasa dipaksa menjadi sukarela, dari rasa terhina menjadi dibutuhkan, dari rasa disuruh-suruh menjadi penerimaan. Seketika, wajah kau tak kusut lagi.
Sejatinya, dalam hidup ini kita tidak pernah berusaha mengalahkan orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup mengalahkan diri sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut. Pertanyaan. Keraguan. Sekali kau sanggup menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran lainnya akan gampang saja.
Seseorang itu mungkin terlihat banyak kekurangan di mata kita, tapi boleh jadi itu pilihan yang baik. Sebaliknya, seseorang itu mungkin terlihat perfect, tepat di mata kita, tapi boleh jadi itu pilihan yang buruk.
Seseorang yang mencintaimu alasannya yakni hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan wacana ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk
Sesungguhnya ada banyak hal yang sebaiknya orang lain tidak perlu tahu. Cukup kita simpan dalam hati.
Sikap dan kehormatanlah yang membedakan seorang petarung dengan petarung lainnya.
Terkadang dalam banyak keterbatasan, kita harus bersabar menunggu planning terbaik datang, sambil terus melaksanakan apa yang sanggup dilakukan.
Tidak ada kehilangan yang paling menyedihkan di dunia ini selain kehilangan kejujuran, harga diri dan martabat.
Tidak ada yang pergi daripad hati. Tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan.
Tidak masalah sering dihina, dicaci. Banyak orang mulia lahir dari seluruh penghinaan dan cacian.
Tidak selalu yang kita pikirkan itu benar. Tidak selalu yang kita sangkakan itu kebenaran. Kalau kita tidak mengerti alasan tolong-menolong bukan berarti semua jadi buruk dan salah berdasarkan versi kita sendiri.
Urusan perasaan itu abnormal sekali, bahkan sanggup membuat merasa sepi di tengah keramaian, ramai di tengah kesepian.
Waktu dan jarak akan menyingkap diam-diam besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar.
Waktu itu yakni bundar nasib tanpa henti. Siang-malam, pagi-petang, sepanjang tahun tak pernah rehat. Dalam setiap kesempatan putaran nasibnya selalu terjadi tiga kemungkinan. Paralel, bergerak serentak.
Waktu yang akan menjelaskan dengan baik ketulusan seseorang. Niat baik, dan tujuan-tujuannya. Jika sejatinya memang baik, maka seiring waktu berjalan, akan terlihat semakin terang; sebaliknya, jikalau hanya topeng, maka seiring waktu berlalu, niscaya akan terbuka juga.
Nahh.. Itulah kutipan yang admin dapatkan mengenai Kata-Kata Mutiara Novel Tereliye, kata kata diatas pada dasarnya menegaskan syukuri saja setiap apapun yang kita punya, baik itu berupa kekurangan, terlebih kalau itu suatu kelebihan. Satu lagi pelajaran berharga yang sanggup kita petik dan diaplikasikan dalam kehidupan masing-masing dari sosok Tere Liye ini semoga menjadi ide dan motivasi bagi kita dalam menjalani hidup yang lebih baik dan berkah amin,..

Related Posts

Post a Comment