Report Abuse

Stats

Comment

Doa Sholat Dhuha Dan Tahajud

Post a Comment
Mengapa Saya menulis doa sholat dhuha dan tahajud dalam satu judul artikel ? Karena memang kedua sholat tersebut sangat dianjurkan pengerjaannya atau sunat muakkadah setelah sholat rawatib dan witir. Saking pentingnya, sampai-sampai Nabi pernah berwasiat kepada seorang sahabat biar biasa melaksanakan 3 hal yakni puasa 3 hari dalam sebulan, 2 rakaat shalat dhuha dan shalat witir sebelum tidur.

Yang Saya garis bawahi dalam hal ini yaitu shalat dhuha dan witir. Lalu mengapa judulnya tidak doa sholat dhuha dan witir ? Sebab witir itu bisa termasuk shalat tahajud jikalau dikerjakan setelah tidur alasannya yaitu waktu paling utama mengerjakan witir yaitu pada sepertiga malam terakhir menjelang waktu subuh.

Adapun bahwa Nabi mewasiatkan witir sebelum tidur, maksudnya supaya tidak memberatkan umatnya, alasannya yaitu jikalau nabi mewasiatkan witir setelah tidur, maka terang akan memberatkan umatnya alasannya yaitu pada umumnya hanya sedikit orang yang witir setelah tidur atau pada waktu sepertiga malam terakhir. Maka kalau Nabi mewasiatkan witir sebelum tidur, pastilah lebih banyak umatnya yang melaksanakan perintah tersebut.

Sama halnya dengan shalat dhuha 2 rakaat padahal Nabi biasa mengerjakan shalat dhuha 8 rakaat. Ini juga sama biar tidak memberatkan umatnya, alasannya yaitu Nabi paham betul kemampuan umumnya dari umat Beliau, apalagi di zaman now ini.

Kita lanjut, bergotong-royong aneka macam variasi doa setelah sholat dhuha dan tahajud. Tiap penulis kitab punya doa dan dzikir yang berbeda. Tentu saja semuanya tidak perlu menciptakan kita bingung, justru semakin banyak pilihan buat kita, mau ngambil referensi yang mana. Lalu mengapa Nabi tidak memperlihatkan doa yang spesifik buat dibaca setelah sholat tersebut ?

Sebab keadaan masing-masing orang berbeda-beda, berbeda dalam hal keinginan, cita-cita, maksud dan apa yang ingin diminta. Oleh alhasil Nabi tidak membatasinya harus doa ini dan itu. Bukan berarti tidak ada doa khusus dari Nabi, kemudian kita mengamalkan doa yang dianjurkan para ulama, sebagai sebuah bid'ah. Tidak saudara, alasannya yaitu segala sesuatu yang tidak dikerjakan Nabi kemudian dikerjakan oleh kita, belum bisa diambil kesimpulan sebagai suatu yang bid'ah. Kalau kita menyimpulkan demikian, berarti zakat fitrah dengan beras apalagi dengan uang sebagai suatu yang bid'ah, alasannya yaitu nabi juga tidak pernah zakat beras apalagi zakat uang, iya kan ?

Nah, lantaran waktu setelah sholat yaitu ijabah do'a, maka kesempatan buat kita untuk berdoa setelah sholat dhuha dan tahajud dengan doa apa saja sesuai keinginan. Karena memang Nabi tidak memperlihatkan doa spesifik, maka kita harus mencari referensi selain hadits yakni ijma atau pendapat para ulama. Kita bisa menggali atau mengambil sumber dari kitab-kitab yang ditulis para ulama, baik ulama dahulu maupun ulama muta-akhirin.

Sebagai rujukan saja, dalam hal ini Saya mengambil referensi dari Kitab I'aanatuh Thaalibiin Juz I, hal. 255, untuk doa sholat dhuha sebagai berikut :


اَللّهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ

ALLAAHUMMA INNADH DHUHAA-A DHUHAA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA,
Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha yaitu waktu dhuha-Mu, keagungan yaitu keagungan-Mu,


 وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ

WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA,
keindahan yaitu keindahan-Mu, kekuatan yaitu kekuatan-Mu,


 وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL 'ISHMATA 'ISHMATUKA.
kekuasaan yaitu kekuasaan-Mu, penjagaan yaitu penjagaan-Mu


 اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ

ALLAAHUMA INKAANA RIZQII FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU,
Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi, maka keluarkanlah,


 وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ

WA INKAANA MU’ASSARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU,
apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah,


وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ

WA INKAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU,
apabila jauh dekatkanlah


بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ

BIHAQQI DUHAA-IKA WA BAHAA-IKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA,
dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), keindahan-Mu, kekuatan-Mu, kekuasaan-Mu


 اَتِنِى مَااَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

AATINII MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHAALIHIIN.
 datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.

Adapun untuk doa sholat tahajjudnya Saya ambil dari hadits Nabi. Nabi dikala berdiri malam, maka selalu membaca doa di bawah ini. Memang tidak dijelaskan membacanya itu begitu pas berdiri atau setelah sholat, tapi Saya kira tidak menjadi dilema kalau doa ini dibaca setelah sholat tahajud.


اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ 

ALAAHUMMA LAKAL HAMDU, ANTA NUURUSSAMAWAATI WAL ARDHI WAMAN FIIHINNA,
Ya Allah, bagi-Mu lah segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi dan sesuatu yang berada di antara keduanya,


وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ

WALAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUSSAMAAWAATI WAL ARDHI WAMAN FIIHINNA,
bagiMu segala puji, Engkau yaitu pemelihara langit dan bumi dan siapa saja yang menghuninya,


 وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ حَقٌّ

 WALAKAL HAMDU ANTAL HAQQU, WAWA'DUKA HAQQUN,
dan bagi-Mu segala puji, Engkau yaitu benar, dan janji-Mu benar, 


 وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ 

WAQAULUKA HAQQUN, WALIQAA'UKA HAQQUN,
firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, 


وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ

WALJANNATU HAQQUN, WA NNAARU HAQQUN, WASSAA'ATU HAQQUN,
surga-Mu benar, neraka-Mu benar, final zaman benar,


 وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ

WANNABIYUUNA HAQQUN, WAMUHAMMADUN HAQQUN.
para nabi benar, dan Muhammad yaitu benar.


  اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ

ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU WABIKA AAMANTU
Ya Allah, kepada-Mu saya berserah, kepada-Mu saya beriman, 


 وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ  وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ

WA 'ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU,
kepada-Mu saya bertawakkal, kepada-Mu saya menyandarkan diri,


وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ

WABIKA KHAASHAMTU, WA ILAIKA HAAKAMTU,
karena-Mu saya memusuhi, dan kepada-Mu saya meminta penghakiman,


 فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ

FAHGHFIRLII MA QADDAMMTU WA MAA AKHKHARTU,
maka ampunilah bagiku apa yang telah saya perbuat dan apa yang belum saya lakukan


 وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ

WA MA ASRARTU WA MAA A'LANTU,
apa yang saya lakukan secara sembunyi-sembunyi dan apa yang saya lakukan secara terang-terangan,


 أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ

ANTAL MUQADDIMU WA ANTAL MU`AKHIRU
Engkaulah Dzat Yang Maha terdahulu dan Engkaulah Dzat Yang Maha terakhir,


 لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

LAA-ILAAHA ILLAA ANTA  
tiada sesembahan yang hak selain Engkau 

Itulah yang bisa Saya sampaikan seputar bacaan doa sholat dhuha dan tahajud. Silahkan ubek-ubek blog ini untuk membaca wacana :
- doa sholat hajat
- waktu sholat tahajud
- dzikir dan doa setelah sholat tahajud
- doa sholat tahajud dan witir 

Related Posts

Post a Comment