Report Abuse

Stats

Comment

Wawancara Jurnalistik: Wabah Kata Tanya 'Seperti Apa' Di Kalangan Reporter Tv

Post a Comment
 khususnya yang dilengkapi laporan pribadi Wawancara Jurnalistik: Wabah Kata Tanya 'Seperti Apa' di Kalangan Reporter TV
Wawancara Jurnalistik: Wabah Kata Tanya 'Seperti Apa' di Kalangan Reporter TV.

BELAKANGAN ini kata tanya "Seperti Apa" mewabah di kalangan news presenter - reporter TV dalam wawancara jurnalistik.

Silakan simak jadwal info di TV, khususnya yang dilengkapi laporan langsung.

Biasanya muncul pernyataan news presenter kepada reporter, juga reporter kepada narasumber, mirip ini:
  • Persiapannya mirip apa?
  • Seperti apa suasana di sana?
  • Seperti apa pandangan Anda?
  • Seperti apa keseruannya? Simak tayangan berikut ini!
  • Bisa dijelaskan, mirip adap ledakan yang terjadi?
Teman saya, seorang wartawan radio, rupanya juga merasa "risih" dengan fenomena pertanyaan "seperti apa". Di akun Facebooknya ia menulis:



Frasa “seperti apa” bukan pertanyaan yang baik dan benar, tidak tepat, keliru, salah, juga tidak logis. Kata tanya “seperti apa” --dalam bahasa Inggris: like what-- tidak ada dalam kamus jurnalistik mana pun.

Baca deh:

Yang benar (sesuai dengan kaidah jurnalistik) dan logis (sesuai dengan kaidah tata bahasa), pertanyaan wawancara dimulai dengan kata “Bagaimana”, “Kenapa”, atau unsur info lainnya yang terangkum dalam formula 5W+1H:
  •     What = Apa. Apa yang terjadi? Peristiwa apa?
  •     Who = Siapa. Siapa pelakunya? Siapa korbannya? Siapa yang terlibat?
  •     When = Kapan. Kapan terjadi? Waktu kejadian.
  •     Where = Di Mana. Lokasi kejadian.
  •     Why = Kenapa. Penyebab kejadian, latar belakang peristiwa, tujuan acara.
  •     How = Bagaimana kejadiannya? Detail peristiwa.

Kata atau frasa “seperti apa” tidak sempurna dipakai dalam wawancara alasannya ialah pertanyaan “seperti apa” artinya meminta narasumber untuk mengibaratkan atau mengumpakan.

Dalam kamus bahasa, mirip artinya serupa dengan, sebagai, atau semacam. Jadi, jikalau narasumber menjawab “seperti yang Anda bayangkan”, “seperti yang dulu”, atau “seperti mata dewa”, maka sang news source tidak salah.

Saya tidak tahu, siapa yang memulai atau yang mengajari para reporter TV itu untuk mengajukan pertanyaan dalam wawancara jurnalistik dengan kata tanya "seperti apa".

Dugaan saya, itu latah, ikut-ikutan, dilakukan seorang reporter, kemudian diikuti repoter lainnya. Jadilah frasa "seperti apa" menjadi "kata kunci" sekaligus pembuka dalam wawancara jurnalistik "zaman now". Wasalam. (www.romelteamedia.com).*


Sumber https://www.romelteamedia.com

Related Posts

Post a Comment