Report Abuse

Stats

Comment

Perbedaan Islam Dan Iman

Post a Comment
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin pernah ditanya ihwal definisi Iman dan Apa perbedaan antara Iman dan Islam. Beliau menjawab:
Islam dalam pengertiannya secara umum yaitu mengamba (beribadah) kepada Allah dengan cara menjalankan ibadah-ibadah yang disyari'atkanNya sebagaimana yang dibawa oleh para utusan-Nya semenjak para Rasul itu diutus sampai hari kiamat. Ini meliputi apa yang dibawa oleh Nuh 'Alaihis sallam berupa hidayah dan kebenaran, juga yang dibawa oleh Musa 'Alaihis sallam, yang dibawa oleh Isa 'Alaihis sallam dan juga meliputi apa yang dibawa oleh Ibrahim 'Alaihis sallam, Imamul hunafa' (pimpinan orang-orang yang lurus), sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam banyak sekali ayat-Nya yang mengatakan bahwa syari'at-syari'at terdahulu seluruhnya yaitu Islam kepada Allah 'Azza wa Jalla. 
 
Sedangkan Islam dalam pengertiannya secara khusus sehabis diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu fatwa yang dibawa oleh beliau. Karena fatwa ia menasakh (menghapus) seluruh fatwa yang sebelumnya, maka orang yang mengikutinya menjadi seorang muslim dan orang yang menyelisihinya bukan muslim lantaran ia tidak menyerahkan diri kepada Allah, akan tetapi kepada hawa nafsunya. 

Orang-orang Yahudi yaitu orang-orang muslim pada zamannya Nabi Musa 'Alaihis sallam, demikian juga orang-orang Nashrani yaitu orang-orang muslim pada zamannya Nabi Isa 'Alaihis sallam. Namun saat telah diutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia mengkufurinya, maka mereka bukan jadi orang muslim lagi. 

Oleh lantaran itu tidak dibenarkan seseorang berkeyakinan bahwa agama yang dipeluk oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani kini ini sebagai agama yang benar dan diterima di sisi Allah sebagaimana Dienul Islam. 

Bahkan orang yang berkeyakinan menyerupai itu berarti telah kafir dan keluar dari dienul Islam, lantaran Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Sesungguhnya Dien yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam". (Ali-Imran : 19)
"Artinya : Barangsiapa mencari suatu dien selain Islam, maka tidak akan diterima (dien itu) daripadanya". (Ali-Imran : 85) 

Islam yang dimaksudkan yaitu Islam yang dianugrahkan oleh Allah kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya. Allah berfirman.
"Artinya : Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kau agamamu dan telah Ku-cukupkan kepada nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu". (Al-Maidah : 3) 

Ini yaitu nash yang amat terperinci yang mengatakan bahwa selain umat ini, sehabis diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, bukan pemeluk Islam. Oleh lantaran itu, agama yang mereka anut tidak akan diterima oleh Allah dan tidak akan memberi manfaat pada hari kiamat. Kita dihentikan menilainya sebagai agama yang lurus. Salah besar orang yang menilai Yahudi dan Nashrani sebagai saudara, atau bahwa agama mereka pada hari ini sama pula menyerupai yang dianut oleh para pendahulu mereka. 

Jika kita katakan bahwa Islam berarti menghamba diri kepada Allah Ta'ala dengan menjalankan syari'at-Nya, maka dalam artian ini termasuk pula pasrah atau tunduk kepada-Nya secara zhahir maupun batin. Maka ia meliputi seluruh aspek ; aqidah, amalan maupun perkataan. Namun kalau kata Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam berarti amal-amal perbuatan yang zhahir berupa ucapan-ucapan mulut maupun perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman yaitu amalan batiniah yang berupa aqidah dan amal-amalan hati.
Perbedaan istilah ini sanggup kita lihat dalam firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Orang-orang Arab Badui itu berkata : 'Kami telah beriman'. Katakanlah (kepada mereka) : 'Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'kami telah tunduk, lantaran kepercayaan itu belum masuk ke dalam hatimu". (Al-Hujurat : 14)
Mengenai cerita Nabi Luth, Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri". (Adz-Dzariyat : 35-36)
Di sini terlihat perbedaan antara mukmin dan muslim. Rumah yang berada di negeri itu zhahirnya yaitu rumah yang Islami, namun ternyata di dalamnya terdapat istri Luth yang menghianatinya dengan kekufurannya. Adapun siapa saja yang keluar dari negeri itu dan selamat, maka mereka itulah kaum beriman yang hakiki, lantaran keimanan telah benar-benar masuk ke dalam hati mereka. 

Perbedaan istilah ini juga sanggup kita lihat lebih terperinci lagi dalam hadits Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu, bahwa Jibril pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai Islam dan Iman. Maka ia menjawab : "Islam yaitu engkau bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad yaitu utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah". Mengenai Iman ia menjawab : "Engkau beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Utusan-utusan-Nya, hari AKhir, serta beriman dengan qadar yang baik dan yang buruk". 

Walhasil, pengertian Islam secara mutlak yaitu meliputi seluruh aspek agama termasuk Iman. Namun kalau istilah Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam ditafsirkan dengan amalan-amalan yang zhahir yang berupa perkataan mulut dan perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman ditafsirkan dengan amalan-amalan batiniah berupa i'tiqad-i'tiqad dan amalan hati.

Related Posts

Post a Comment