Report Abuse

Stats

Comment

Materi Dakwah: Syahadat, La Ilaha Illallah

Post a Comment
Assalamualaikum pembaca yang semoga di berikan hidayah oleh Alloh Ta’ala. Hari ini saya coba menghadirkan artikel perihal Aqidah Islam yang lurus dengan tema “Dakwah kepada Syahadat, La Ilaha Illallah”.
          Firman Allah Subhanahu wata’ala :
]قل هذه سبيلي أدعو إلى الله  على بصيرة أنا ومن اتبعني وسبحان الله وما أنا من المشركين[
          “Katakanlah : ”inilah jalan (agama) ku, saya dan orang-orang yang mengikutiku, saya berdakwah kepada Allah dengan hujjah yang nyata, maha suci Allah, dan saya tidak termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. Yusuf, 108)
           Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu berkata : ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman dia bersabda kepadanya :
"إنك تأتي قوما من أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم إليه شهادة أن لا إله إلا الله - وفي رواية : إلى أن يوحدوا الله -، فإن هم أطاعوك لذلك فأعلمهم أن الله افترض عليهم خمس صلوات في كل يوم وليلة، فإن هم أطاعوك لذلك فأعلمهم أن الله افترض عليهم صدقة تؤخذ من أغنيائهم فترد على فقرائهم، فإن هم أطاعوك لذلك فإياك وكرائم أموالهم، واتق دعوة المظلوم فإنه ليس بينها وبين الله حجاب"
“Sungguh kau akan mendatangi orang-orang andal kitab (Yahudi dan Nasrani), maka hendaklah pertama kali yang harus kau sampaikan kepada mereka yakni syahadat La Ilaha Illallah – dalam riwayat yang lain disebutkan “supaya mereka mentauhidkan Allah”-, kalau mereka mematuhi apa yang kau dakwahkan, maka sampaikan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka sholat lima waktu dalam sehari semalam, kalau mereka telah mematuhi apa yang telah kau sampaikan, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat, yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka dan diberikan pada orang-orang yang fakir. Dan kalau mereka telah mematuhi apa yang kau sampaikan, maka jauhkanlah dirimu dari harta pilihan mereka, dan takutlah kau dari doanya orang-orang yang teraniaya, lantaran sesungguhnya tidak ada tabir penghalang antara doanya  dan Allah” (HR. Bukhori dan Muslim).
           Dalam hadits yang lain, Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Sahl bin Sa’d, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam disaat perang khaibar bersabda :
"لأعطين الراية غدا رجلا يحب الله ورسوله، ويحبه الله ورسوله، يفتح الله على يديه"، فبات الناس يدوكون ليلتهم أيهم يعطاها، فلما أصبحوا غدوا على رسول الله  كلهم يرجون أن يعطاها، فقال : " أين علي بن أبي طالب ؟، فقيل : هو يشتكي عينيه، فأرسلوا إليه فأتي به، فبصق في عينيه ودعا له، فبرأ كأن لم يكن به وجع، فأعطاه الراية، فقال :" انفذ على رسلك حتى تنـزل بساحتهم، ثم ادعهم إلى الإسلام، وأخبرهم بما يجب عليهم من حق الله تعالى فيه، فوالله لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خير لك من حمر النعم"، يدوكون أي يخوضون ".
           “Sungguh akan saya serahkan bendera (komando perang) ini besok pagi kepada orang yang mengasihi Allah dan RasulNya, dan dia dicintai oleh Allah dan RasulNya, Allah akan memperlihatkan kemenangan dengan alasannya kedua tangannya”, maka semalam suntuk  para sahabat memperbincangkan siapakah diantara mereka yang akan diserahi bendera itu, di pagi harinya mereka mendatangi Rasulullah,. masing-masing berharap biar ia yang diserahi bendera tersebut, maka ketika itu Rasul bertanya : “di mana Ali bin Abi Tholib ?, mereka menjawab : dia sedang sakit pada kedua matanya, kemudian mereka mengutus orang untuk memanggilnya, dan datanglah ia, kemudian Rasul meludahi kedua matanya, seketika itu dia sembuh menyerupai tidak pernah terkena penyakit, kemudian Rasul menyerahkan bendera itu kepadanya dan bersabda : “melangkahlah engkau kedepan dengan damai hingga engkau hingga ditempat mereka, kemudian ajaklah mereka kepada Islam ([1]), dan sampaikanlah kepada mereka akan hak-hak Allah dalam Islam, maka demi Allah, sungguh Allah memberi hidayah kepada seseorang dengan alasannya kau itu lebih baik dari onta-onta yang merah” ([2]).



        Kandungan serpihan ini :
  1. Dakwah kepada “ La Ilaha Illallah” yakni jalannya orang-orang yang setia mengikuti Rasulullah.
  2. Peringatan akan pentingnya lapang dada [dalam berdakwah semata mata lantaran Allah], alasannya kebanyakan orang kalau mengajak  kepada kebenaran, justru mereka mengajak kepada [kepentingan] dirinya sendiri.
  3. Mengerti betul akan apa yang didakwahkan yakni termasuk kewajiban.
  4. Termasuk bukti kebaikan tauhid, bahwa tauhid itu mengagungkan Allah.
  5. Bukti kejelekan syirik, bahwa syirik itu merendahkan Allah.
  6. Termasuk hal yang sangat penting yakni menjauhkan orang Islam dari lingkungan orang-orang musyrik, biar tidak menjadi menyerupai mereka, walaupun dia belum melaksanakan perbuatan syirik.
  7. Tauhid yakni kewajiban pertama.
  8. Tauhid yakni yang harus didakwahkan pertama kali sebelum mendakwahkan kewajiban yang lain termasuk sholat.
  9. Pengertian “supaya mereka mentauhidkan Allah” yakni pengertian syahadat.
  10. Seseorang terkadang termasuk andal kitab, tapi ia tidak tahu pengertian syahadat yang sebenarnya, atau ia memahami namun tidak mengamalkannya.
  11. Peringatan akan pentingnya sistem pengajaran dengan bertahap.
  12. Yaitu dengan diawali dari hal yang sangat penting kemudian yang penting dan begitu seterusnya.
  13. Salah satu target pembagian zakat yakni orang fakir.
  14. Kewajiban orang yang pandai yakni menjelaskan perihal sesuatu yang masih diragukan oleh orang yang belajar.
  15. Dilarang mengambil harta yang terbaik dalam penarikan zakat.
  16. Menjaga diri dari berbuat dzolim terhadap seseorang.
  17. Pemberitahuan bahwa do’a orang yang teraniaya itu dikabulkan.
  18. Diantara bukti tauhid yakni ujian yang dialami oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan para sahabat, menyerupai kesulitan, kelaparan maupun wabah penyakit.
  19. Sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “Demi Allah akan saya serahkan bendera …” yakni salah satu dari gejala kenabian beliau.
  20. Kesembuhan kedua mata Ali, sehabis diludahi Rasulullah yakni salah satu dari gejala kenabian beliau.
  21. Keutamaan sahabat Ali bin Abi Tholib.
  22. Keutamaan para sahabat Rasul, [karena hasrat mereka yang besar sekali dalam kebaikan dan perilaku mereka yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan amal sholeh] ini sanggup dilihat dari perbincangan mereka dimalam [menjelang perang Khaibar, perihal siapakah diantara mereka yang akan diserahi bendera komando perang, masing-masing mereka menginginkan biar dirinyalah yang menjadi orang yang memperoleh kehormatan itu].
  23. Kewajiban mengimani takdir Allah, lantaran bendera tidak diserahkan kepada orang yang sudah berusaha, malah diserahkan kepada orang yang tidak berusaha untuk memperolehnya.
  24. Adab di dalam berjihad, sebagaimana yang terkandung dalam sabda Rasul : “berangkatlah engkau dengan tenang”.
  25. Disyariatkan untuk mendakwahi musuh sebelum memeranginya.
  26. Syariat ini berlaku pula terhadap mereka yang sudah pernah didakwahi dan diperangi sebelumnya.
  27. Dakwah harus dilaksanakan dengan bijaksana, sebagaimana yang diisyaratkan dalam sabda Nabi : “ … dan sampaikanlah kepada mereka perihal hak-hak Allah dalam Islam yang harus dilakukan”.
  28. Wajib mengenal hak-hak Allah dalam Islam [3].
  29. Kemuliaan dakwah, dan besarnya pahala bagi orang yang sanggup memasukkan seorang saja kedalam Islam.
  30. Diperbolehkan bersumpah dalam memberikan petunjuk.


([1])   Ajaklah mereka kepada Islam, yaitu kepada pengertian yang sebetulnya dari kedua kalimat syahadat, yaitu : berserah diri kepada Allah, lahir dan batin, dengan mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, yang disampaikan melalui RasulNya.
([2])   Onta-onta merah yakni harta kekayaan yang sangat berharga dan menjadi pujian orang arab pada masa itu.
([3])   Hak Allah dalam Islam yang wajib dilaksanakan ialah menyerupai sholat, zakat, puasa, haji dan kewajiban kewajiban lainnya.

Related Posts

Post a Comment