Report Abuse

Stats

Comment

Bahaya-Bahaya Syirik

Post a Comment

Syaikh Muhammad bin Ali Al-Wushobiy-hafizhahullah- berkata, "Syirik itu ialah seorang meyakini bahwa selain Allah ada yang mencipta, memberi rezqi, menghidupkan, mematikan, mengetahui masalah gaib, mengatur alam, atau seorang mengarahkan homogen diantara jenis-jenis ibadah kepada selain Allah, mirip ruku’, sujud, menyembelih, bernadzar, berdo’a, dan lainnya. Syirik mirip ini mengeluarkan pelakunya dari agama". [Lihat Al-Qoul Al-Mufid (hal. 95), cet. Dar Ibnu Hazm]
 Intinya, syirik ialah engkau menyebabkan sesuatu tandingan bagi Allah baik dalam masalah uluhiyyah, rububiyyah, nama, dan sifat-sifat-Nya.

 Adapun syirik dalam masalah rububiyyah, mirip engkau meyakini bahwa ada pencipta, pemberi rizki, yang menurunkan hujan, menghidupkan dan mematikan selain Allah, mempercayai dukun alias paranormal. Syirik dalam masalah uluhiyyah (ibadah), mirip berdo’a kepada selain Allah, takut, cinta, berharap, bertawakkal kepada selain Allah, bernadzar, menyembelih untuk selain Allah baik itu malaikat, nabi, orang shalih, jin, bintang, pepohonan, bebatuan dan, pesta laut, meminta kesembuhan, berkah, keselamatan kepada wali-wali, lain-lain. Dari sini kita mengetahui kesalahan sebagian orang yang mendefenisikan syirik terbatas hanya pada menyembah kepada berhala saja. Syirik dalam nama dan sifat-sifat-Nya, mirip engkau meyakini bahwa ada selain Allah yang mempunyai nama atau sifat-sifat yang khusus bagi Allah. Maka engkau telah berbuat syirik dalam nama dan sifat-sifat Allah. 
Sebagian masyarakat kita juga tersebar kesalahan dalam mendefenisikan syirik. Mereka menyatakan bahwa syirik ialah orang yang dengki dan iri. Iri dan dengki bukan syirik, tapi dosa besar !! 

Bahaya-bahaya Syirik
  • Syirik akan Menhancurkan Segala Amalan
Banyak diantara kaum muslimin, lantaran jauhnya mereka dari ilmu dan agama mereka, sehingga mereka melaksanakan perbuatan kesyirikan yang mereka anggap sepeleh, bahkan memandangnya sebagai suatu perbuatan yang baik. Mereka tidak sadar bahwa syirik sanggup menghapuskan segala amalan mereka. Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman mengancam para nabi -Shollallahu ‘alaihim wasallam- andai ia berbuat syirik,
  "Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka menyekutukan Allah pasti lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (QS.Al-An’am : 88).
Dalam Surat Az-Zumar Allah SWT juga menegaskan bahwa Syirik sanggup menghapus amalan seseorang;
"Dan bersama-sama telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi) sebelummu jikalau kau baerbuat syirik pasti akan terhapuslah amalanmu dan tentulah kau termasuk orang-orang yang merugi". (QS.Az-Zumar :65 )
  • Pelakunya Semakin Jauh dari Allah
Para Pembaca yang budiman, ketahuilah bahwa syirik akan membuat seseorang jauh dari Allah dengan sejauh-jauhnya. Bacalah firman Allah -Ta’ala-,
"Dan barang siapa yang menyekutukan Allah maka seakan-akan ia jatuh dari langit kemudian ia disambar oleh burung atau diterbangkan oleh angin ke daerah yang jauh". (QS. Al-Hajj:31 )
Ahli Tafsir Jazirah Arab, Syaikh Abdur Rahman As-Sa’diy-rahimahullah- berkata, "Barang siapa yang meninggalkan keimanan, maka ia menyerupai sesuatu yang jatuh dari langit, besar kemungkinan ia mendapatkan penyakit, dan bala’; entah ia disambar burung, kemudian ia tercabik-cabik berantakan. Demikian seorang yang berbuat kesyirikan, jikalau ia tak mau berpegang dengan keimanan, maka ia akan disambar oleh setan dari segala sisi, setan akan mencabik-cabiknya, dan akan menghilangkan agama dan dunianya".[Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman (hal.538)]
Orang yang berbuat syirik akan semakin tersesat hidupnya di dunia ini. Adakah kesesatan yang lebih besar daripada kesesatan seseorang yang menganggap dirinya sedang melaksanakan pendekatan kepada Allah, namun pada hakikatnya ia semakin terlempar jauh dari Allah. Dia mengharapkan derajatnya naik ke surga, padahal hakikatnya ia tengah turun ke jurang neraka yang paling bawa sebagai daerah kembali yang paling buruk? Mereka ini laksana kaum yang dikabarkan oleh Allah,
"Ingatlah hanya kepunyaan Allah lah agama yang higienis (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), "Kami tidak menyembah mereka, melainkan supaya mereka (sesembahan) itu mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka ihwal apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar". (QS. Az-Zumar : 3 ).
Oleh lantaran itu, kesyirikan telah menutup mata mereka dari al-haq. Mereka memandang perbuatan-perbuatan syirik sebagai perbuatan yang baik. Mereka berusaha melestarikan syirik dengan alasan budaya sehingga muncullah istilah "Cagar Budaya". Padahal amalan yang disertai syirik –walau dianggap baik- akan dibinasakan oleh Allah; tak mempunyai kegunaan bagi pelakunya, bahkan merugikan pelakunya.
Allah-Subhanahu wa Ta’la- telah kabarkan,

 
"Katakanlah (wahai Muhammad) apakah akan kami kabarkan kepadamu ihwal orang-orang yang paling merugi amalannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini. Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah perbuat sebaik-baiknya mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rob mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan (dengan Dia) maka terhapuslah amalan-amalan mereka dan kami tidak mengadakan suatu evaluasi bagi (amalan) mereka pada hari kiamat". (QS. Al-Kahfi: 103-104).
Begitulah kalau seseorang sudah melampaui batas dirinya sebagai makhluk. Ia akan hidup di dalam kegelapan-kegelapan. Perhatikanlah firman Allah -Subhanahu wa Ta’la-,
Allah -Subhanahu wa Ta’la- juga berfirman,
"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang jelas yang dengan cahaya itu dia sanggup berjalan di tengah-tengah manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak sanggup keluar dari padanya? Demikianlah kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan". (QS. Al-An’am:122 ).
Kita berlindung kepada Allah dari kebutaan hati, lantaran hati yang buta akan melihat tauhid sebagai syirik, sunnah sebagai bid’ah, sesuatu yang ma’ruf sebagai kemungkaran.  
  • Dosa yang Tidak Terampuni
Saudaraku, takutlah kalian kepada syirik ! Sebab syirik adalah dosa yang paling besar di sisi Allah, tidak dimaafkan di hari kiamat, jikalau pelakunya tidak bertaubat darinya sebelum final hayat tiba. Karena Allah -Ta’ala- telah menyatakan di dalam kitabnya yang mulia,
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni selain dari dosa syirik itu bagi siapa yang dikehendakinya". QS.An-Nisa : 48 & 116)
Ahli Tafsir Negeri Yaman, Muhammad bin Ali Asy-Syaukaniy-rahimahullah- berkata Fathul Qodir (1/717), "Tak ada khilaf di antara kaum muslimin bahwa seorang yang berbuat syirik, jikalau ia mati di atas kesyirikan, maka ia bukanlah termasuk orang berhak mendapatkan ampunan yang Allah anugrahkan kepada orang yang tidak berbuat syirik sebagaimana yang dituntut oleh kehendak-Nya".
Ayat ini menawarkan betapa besarnya dosa syirik ini, sampai Allah -Ta’ala- tidak mau mengampuninya. Padahal Allah -Ta’ala- memiliki ampunan yang sangat luas, rahmat dan kasih sayang yang paling sempurna; amat menyayangi hamba-hamba-Nya, melebihi cintanya seorang hamba kepada dirinya sendir!! Sekalipun demikian, Allah -Ta’ala- tidak akan mengampuni dosa pelaku kesyirikan. Kenapa? Karena mereka telah berbuat zholim kepada Allah. Mereka tinggal di bumi Allah,mereka makan dari rizki Allah; mereka hidup dengan nikmat-nikmat Allah; Semua fasilitas-fasilitas yang mereka butuhkan, semua itu datangnya dari sisi Allah. Namun mereka tidak mau beribadah hanya kepada Allah -Ta’ala- semata. Mereka justru beribadah, bersyukur dan meminta kepada mahluk yang tidak mempunyai apapun, walaupun hanya seekor lalat.

 
Oleh lantaran itu, Luqman berwasiat kepada anak-anaknyaagar menjauhi kesyirikan lantaran syirik merupakan kezholiman yang terbesar.sebagaimana firman Allah -Ta’ala-,
"Dan (ingatlah)ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya,"Hai anakku janganlah kau menyekutukan Allah,sesungguhnya menyukutukan (Allah)adalah benar-benar kezholiman yang besar" (QS. Luqman:13 ).
Sahabat Abdullah bin Mas’ud -radhiyallahu ‘anhu- berkata,
"Aku bertanya kepada Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- dosa apakah yang paling besar di sisi Allah? Beliau menjawab: "Kamu menyebabkan sekutu bagi Allah, padahal Dia yang telah mencipatakan kamu". Aku berkata: "Itu memang dosa yang sangat besar kemudian apa lagi? Beliau pun menjawab: "Kamu membunuh anakmu lantaran takut ia akan makan bersamamu". Aku bertanya: "Lalu apa lagi?" dia menjawab: "Kamu berzina dengan istri tetanggamu". [HR.Al-Bukhariy (7560) dan Muslim (86)].
Nash-nash ini menawarkan kepada kita bahwa tidak ada dosa yang lebih besar daripada syirik (menyekutukan Allah)  
  • Diharamkan Surga bagi Pelaku Kesyirikan
Masuk ke dalam nirwana ialah impian bagi setiap orang. Tidak ada satu hati pun, kecuali pasti merindukan masuk ke dalamnya. Tiada satu telingan pun yang bosan mendengar kabar-kabarnya. Karenanya, betapa celakanya jikalau ada orang yang diharamkan untuk mencicipi kenikmatan dan keindahan surga. Itulah pelaku kesyirikan; Allah haramkan nirwana bagi mereka sebagai azab yang paling menghinakan disebabkan ke-syirik-an mereka. Allah berfirman,
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah akan mengharamkan baginya nirwana dan daerah kembalinya ialah neraka tidalah ada bagi orang-orang yang dholim itu seorang penolong pun". (QS.Al-Maidah :72 ).
Al-Allamah Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah-rahimahullah- berkata dalam Al-Jawab Al-Kafiy (hal.89), "Tatkala kesyirikan kepada Allah meniadakan maksud (penciptaan) ini, maka syirik menjadi dosa besar yang paling besar secara mutlak. Allah telah mengharamkan nirwana bagi setiap pelaku syirik; Dia halalkan darah, harta, dan keluarganya bagi orang yang bertauhid; Allah halalkan orang bertauhid menyebabkan mereka sebagai budaknya, lantaran mereka tidak melaksanakan kiprah peribadahan kepada Allah. Allah –Subhanahu- enggan untuk mendapatkan amalan seorang yang berbuat syirik; enggan mendapatkan syafa’at atau mendapatkan do’a mereka di akhirat; enggan mendapatkan ma’af mereka".
Allah -Ta’ala- telah menghikayatkan di dalam Al-Qur’an ihwal orang-orang yang diharamkan untuk mencicipi kenikmatan di dalam nirwana "Dan penduduk neraka memanggil penduduk surga, tuangkanlah air kepada kami atau dari apa-apa yang Allah telah rezkikan kepada kalian. Penduduk nirwana berkata: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang yang kafir" .((QS.Al-A’raf :50 ).

 
Mengingat sedemikian gawatnya dilema syirik, maka kita berharap mudah-mudahan Allah berkenan melindungi kita dari perbuatan syirik, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan mematikan kita di atas tauhid.
Silahkan baca contoh-contoh syirik yang sering terjadi di negara-negara islam di sini!

Sumber : Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 41 Tahun I. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas.


Related Posts

Post a Comment