Report Abuse

Stats

Comment

Kisah Cincin Nabi Sulaiman A.S. Yang Hilang (Tasfir Alqur'an Surah Shad 34)

Post a Comment

Wahab bin Munnabbih mengatakan, Sulaiman senantiasa menggunakan cincin di jarinya. Dia tidak pernah melepaskannya siang dan malam. Apabila masuk ke toilet, ia mencopotnya dan menitipkan kepada orang yang dipercayainya. Pada cincin tersebut tertulis ismul A'zham (nama Allah yang Agung). Pada suatu ketika, ia mencopot cincin tersebut dan menitipkannya kepada seorang hamba sahaya wanita. Salah seorang setan tiba kepada hamba sahaya tersebut dalam rupa Sulaiman. Si hamba sahaya tidak mewaspadai lagi orang itu yaitu Sulaiman. Dia(setan) ambil cincin tersebut darinya dan mengenakan ke jarinya. Kemudian ia pergi kemudian duduk di atas dingklik Sulaiman. Bala tentaranya, dari golongan manusia, jin, dan burung, tiba dan bangkit dihadapannya menyerupai biasanya. Mereka menyangka orang tersebut yaitu Sulaiman.

Tatkala Sulaiman keluar dari toilet, ia meminta cincinnya dari si hamba sahaya. Si hamba sahaya memandangi Sulaiman, ia melihat rupa Sulaiman telah berubah. Kemudian ia berkata, 'Kamu siapa?' Sulaiman menjawab, 'Aku yaitu Sulaiman bin Dawud.' Si hamba sahaya berkata, 'Sulaiman telah mengambil cincinnya, kemudian pergi dan duduk di atas kursinya.' Mendengar hal itu, Sulaiman tahu bahwa setan telah memperdaya si hamba sahaya kemudian mengambil cincin darinya. Sulaiman lari ke padang pasir dan daerah sunyi. Dia mencicipi lapar dan haus. Kadang-kadang ia meminta kepada orang-orang untuk memberinya makanan. Dia berkata, 'Aku yaitu Sulaiman bin Dawud.' tetapi orang-orang tidak mempercayainya.

Sulaiman a.s. menjalani keadaan menyerupai itu selama empat puluh hari, dengan perut lapar, baju lusuh, dan tidak berpenutup kepala. Selanjutnya, ia tiba ke sebuah pantai. Di sana ia melihat sejumlah nelayan. Kemudian ia menemani mereka dan bekerja bersama mereka.

Pada ketika itu, Ashif bin Barkhaya berkata, 'Wahai Bani Israil. sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh setan. Sulaiman sendiri kabur menjauh dari kita.' Tatkala setan duduk di atas dingklik mendengar perkataan itu, ia kabur menuju maritim dan cincin yang ada di jarinya dilemparkan ke maritim itu. Cincin tersebut kemudian ditelan seekor ikan yang ada di maritim itu. Sulaiman diperintahkan oleh Allah untuk memburu ikan tersebut. Akhirnya, ia menemukan ikan yang menelan cincinnya itu. Di bedah perut ikan tersebut, ternyata di dalamnya ada cincin Sulaiman. Diambil cincin itu, kemudian ia kenakan ke jarinya, kemudian sujud bersyukur kepada Allah. Ketika itu juga di bangkit kemudian kembali ke kursinya dan duduk di atasnya.

Firman Allah:
"Dan Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai badan (yang lemah lantaran sakit), kemudian ia bertobat". (QS 38:34)

Wahab bin Munabbih mengatakan, penyebab diambilnya cincin dan dikembalikan kepada Sulaiman yaitu dalam suatu peperangan Sulaiman menaklukan Raja Yunani. Raja tersebut dibunuh, kerajaan dan hartanya dikuasai dan anak-anaknya ditawan. Di antara bawah umur raja tersebut ada seorang anak gadis yang elok tidak ada tandingnya. Sulaiman sangat mencintainya. Dia tidak sabar barang sesaat pun untuk berpisah dengannya. Kecintaan Sulaiman terhadapnya menyisihkan kepada istri-istrinya yang lain. Pada suatu hari, Sulaiman menemuinya. Dia menjumpainya sedang bersedih. Sulaiman berkata kepadanya, 'Ada apa denganmu?' Wanita itu menjawab,' Aku teringat kepada bapakku dan kerajaannya. Aku memohon kepadamu semoga menyuruh beberapa jin untuk berbagi patung bapakku sehingga setiap kali saya melihatnya kesedihanku dapat hilang.

Atas undangan tersebut, Sulaiman menyuruh jin 'Ifrit yang berjulukan Shakhr al-Marid untuk membuatkannya. Maka, jin 'Ifrit itu menciptakan sebuah patung yang menyerupai bapaknya yang hampir saja dapat berbicara. Wanita itu mendandani patung tersebut dan memakaikannya mahkota dan banyak sekali perhiasan. Selanjutnya, apabila Sulaiman mengunjungi para tentaranya, perempuan tersebut dan para hamba sahaya yang ada di sekelilingnya bersujud kepada patung itu. Hal itu terus-menerus dilakukan selama empat puluh hari, sementara Sulaiman tidak mengetahuinya. Kemudian isu tersebut hingga ke indera pendengaran Ashif bin Barkhaya, orang kepercayaan Sulaiman.

Suatu waktu, Ashif duduk di atas singgasana Sulaiman, ia menawarkan petuah kepada orang-orang dan memuji semua nabi terdahulu dan tidak menyinggung-nyinggung sedikit pun wacana Sulaiman. Karena hal itu, Sulaiman berubah. Setelah Ashif beres dari majelisnya dan Bani Israil telah meninggalkan majelis tersebut, Sulaiman berkata kepada Ashif, 'Mengapa engkau tidak menceritakanku beserta sejumlah nabi yang engkau ceritakan?' Ashif menjawab, 'Bagaimana saya menceritakanmu, sementara di rumahmu ada berhala yang disembah semenjak empat puluh hari lantaran seorang perempuan.' Setelah mengetahui alasan yang sebenarnya, maka Sulaiman memerintahkan untuk menghancurkan patung itu dan menghukum perempuan tersebut.

Dia Sulaiman masuk ke daerah peribadatannya. Di sana, ia menangis dan menundukkan diri kepada Allah. Oleh lantaran itu, ia dicoba dengan hilangnya cincin dan dicopot kerajaannya dalam rentang waktu yang sama dengan waktu disembahnya berhala di rumahnya.

Abu Bakar al-Hafizh mengatakan, pada zaman Sulaiman, Bani Israil mengalami masa paceklik. Mereka pergi untuk meminta hujan. Sulaiman lewat ke hadapan seekor semut yang melemparkan diri di atas panggungnya dan mengangkat tangannya ke arah langit sambil berkata, 'Ya Allah, selamatkan kami alasannya yaitu sesungguhnya kami yaitu salah satu di antar makhluk-Mu yang lemah. Kami tidak mempunyai kekuatan, oleh lantaran itu, jangan binasakan kami dan jangan siksa kami lantaran dosa-dosa yang dilakukan orang-orang selain kami.' Tatkala Sulaiman mendengar doa semut tersebut, Sulaiman berkata kepada Bani Israil, 

'Pulanglah, kalian niscaya akan diberi hujan disebabkan oleh doa dari yang lain.

Related Posts

Post a Comment