Report Abuse

Stats

Comment

Maaf, Idul Fitri Dan Istiqamah

Post a Comment

Alhamdulillah pengajian rutin setiap Jum’at kita mulai kembali setelah sebelumnya kita jeda selama Ramadhan. Semoga pengajian kita berkah dan berjalan dengan baik ke depannya. Berhubung masih dalam bulan Syawal, ada tiga hal yang ingin Saya sebagai pembuka kaji.

Pertama, Taqabbalahu minna waminkum, wa ja’alana minal ‘aidina wal faizin. Semoga Allah mendapatkan amal ibadah kita dan menyebabkan kita orang-orang yang kembali suci dan orang-orang yang beruntung. Saya juga minta maaf lahir dan bathin atas dosa dan kesalahan kepada Bapak/Ibu majlis semua.
Kita yang sudah diampuni dosa dan kesalahan dengan beribadah puasa di siang hari dan ibadah lainnya di malam hari dengan penuh keimanan dan keikhlasan kepada Allah belum benar-benar suci dari dosa sebelum saling memaafkan kesalahan sesama kita. Karena dosa yang diampuni Allah dengan shiyam dan qiyam Ramadhan hanya dosa yang bersangkut-paut dengan Allah. Sedangkan dosa yang bersangkut paut dengan sesama insan Allah ampuni setelah kita selesaikan dosa dan kesalahan itu dengan saling bermaafan.

Dalam hadis riwayat Muslim disampaikan oleh Nabi bahwa orang yang syahid dalam menegakkan agama Allah diampuni semua dosanya kecuali dosa hutang. Selengkapnya baca “minta maaf di Idul Fitri

Kedua, Idul Fitri yang kita artikan sebagai kembali kepada fitrah seyogyanya ialah “kembali beragama”. Karena fitrah ialah potensi dasar yang diberikan oleh Allah bagi setiap insan untuk bertauhid dan mengenal agama dan selanjutnya sanggup menjalankan agama dengan baik, maka kembali kepada fitrah tentunya kembali melakukan ibadah wajib dan sunnah yang sudah dilaksanakan di bulan Ramadhan. Orang yang telah beridul Fitri tentunya kembali shalat ke masjid, kembali mengaji, bersedekah dan berderma, kembali mengikuti pengajian, kembali berpuasa dengan puasa sunnah. Pendek kata, orang yang telah beridul fitri ialah orang yang kembali menegakkan agama dalam dirinya. Bukan malah meninggalkan agama. Intinya, Idul Fitri sejatinya menghendaki kita untuk istiqamah dengan tauhid, istiqamah dengan aliran agama, termasuk istiqamah menjalankan agama. Selengkapnya baca "kembali ke fitrah, kembali menjalankan aliran agama" dan "Kembali fitri, jangan kembali berdosa lagi"

Ketiga, untuk istiqamah dalam beragama paling tidak ada empat prinsip yaitu Fastabiqul Khairat, Sungguh-sungguh beramal, Seimbang dalam bersedekah dan terakhir berketerusan dalam bersedekah walau amal itu sedikit atau kecil. Jangan kita menyerupai yang Allah sebut dalam Surah al-Nahl ayat 92 menyerupai orang yang memecah-belah benang yang sudah dipintalnya dengan baik.  Selengkapnya baca “Istiqamah setelah ramadhan

Ini saja yang saya sampaikan biar bermanfaat. Mohon Maaf lahir dan Bathin. Semoga Kita benar-benar sanggup kembali menjalankan aliran agama dengan baik dan totalitas dan istiqomah. aamiin

____
Disampaikan dalam pengajian Muhammadiyah Kota Takengon pada Jumat 15 Syawal 1439 H/ 29 Juni 2018 M

Related Posts

Post a Comment