Google- kita tahu merupakan search engine / mesin pencari paling mutakhir ketika ini di jagat internet. Segala macam jenis informasi sanggup dengan mudahnya dilacak melalui mesin pencari Google. Dalam waktu sepersekian detik, kita sanggup eksklusif mendapat informasi yang dicari hingga jumlah ribuan cuma dengan mengetikkan keyword / kata kunci di kolom pencariannya. Nah siapa "anak" Google yang dimaksud itu? Ini dia, Kiddle namanya.
Apa itu Kiddle? Seperti namanya (dari kata kid), Kiddle yaitu Search Engine / Mesin pencari yang dikhususkan untuk dipakai oleh anak-anak. Beralamatkan di www.kiddle.co atau jikalau diakses via mobile akan terredirect ke m.kiddle.co. Search Engine ini disinyalir sanggup menyaring konten-konten yang tidak layak dikonsumsi oleh kalangan anak-anak, menyerupai konten dewasa, perjudian, dan lain-lain. Sehingga akan kondusif dipakai oleh anak-anak, dan sanggup mengurangi rasa kekhawatiran para orang bau tanah yang kadang tidak sanggup sepenuhnya mengontrol acara browsing yang dilakukan anak-anaknya di dunia maya.
Dengan mesin pencari Kiddle, bawah umur akan lebih diarahkan pada hasil pencarian berupa rujukan pengetahuan, sejarah, biografi tokoh, dan yang lainnya. Intinya lebih mengarah ke yang sifatnya mendidik. Berbeda dengan Google yang lebih didominasi dengan rujukan konten dewasa, bahasa remaja yang pastinya bukan diperuntukkan pada anak-anak. Katanya menyerupai itu.
Di selesai pesan WA tersebut juga diberikan proposal pada para orang bau tanah untuk selalu mengingatkan, mengontrol, dan mendampingi acara anak ketika mengeksplor informasi di internet. Serta diusahakan untuk tidak menawarkan gadget pada anak-anaknya sebelum menginjak usia SMP.
Saya sih setuju-setuju saja dengan isi pesannya, toh memang isinya benar. Karena sempat saya baca juga di salah satu blog bahwa orang sekelas Steve Jobs pun tidak mengijinkan anak-anaknya yang masih kecil untuk bermain gadget, sekalipun gadget buatannya sendiri, Apple. Makara untuk usia bawah umur memang lebih anggun untuk bermain di luar bersama teman-teman sebayanya, sehingga terjadi saling interaksi dan sosialisasi secara nyata. Ini lebih baik tentunya, ketimbang jikalau bawah umur dibiarkan berkutat dengan gadget setiap saat.
Oke, itu tadi sedikitnya citra yang saya sanggup dari pesan di group WA wacana Kiddle yang dikirim teman.
Cuma ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan? Apakah benar kiddle yaitu produk Google? Soalnya Google juga menyerupai adem ayem aja. Apakah benar-benar berfungsi? dan apakah mendukung untuk dipakai di Indonesia?
Tentu tidak ada jalan lain untuk mengetahui balasan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, kecuali dengan mencobanya langsung.
Saya coba masuk ke halaman home Kiddle di www.kiddle.co. Tampilan / User Interface-nya memang bawah umur banget dan layoutnya juga sama persis menyerupai yang sering kita lihat di halaman home Google.
Tulisan logo Kiddle berwarna biru, merah, kuning, hijau serupa dengan warna pada goresan pena Google. Ditambah lagi background ruang angkasa / bulan didukung dengan perhiasan icon Robot Alien di bawah kolom pencarian. Seperti terlihat pada screenshot di bawah ini.
Di bawah goresan pena logo Kiddle sendiri terdapat keterangan / tagline "Visual search engine for kids, powered by editors and Google safe search". Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya "Mesin pencari visual untuk anak-anak, diberdayakan oleh para editor dan pencarian kondusif Google".
Dan ternyata dari informasi yang saya sanggup sehabis melaksanakan pencarian, si Kiddle ini BUKAN produk resmi milik Google, melainkan dikembangkan oleh para pengembang pihak ke 3 (third party) dengan memanfaatkan sistem kerja Google Custom Search (Pencarian Khusus). Makara istilah di pesan tadi yang menyebutkan bahwa ini yaitu anaknya Google tampaknya agak kurang pas ya.
Oke tidak apa-apa. Mari kita coba test, apakah si Kiddle ini benar-benar bekerja atau tidak. Dan ternyata akhirnya menyerupai ini. Saya coba ketikkan kata kunci rabbit, dan yang keluar yaitu informasi menarik wacana kelinci, dalam bahasa Inggris tentunya.
Saya coba dengan kata kunci dalam bahasa Indonesia "Kelinci" dan hasil yang keluar juga tetap dalam bahasa Inggris. Tentunya kurang akrab dengan hasil pencarian yang diperlukan oleh anak-anak, di Indonesia khususnya.
Untuk kata-kata kunci vulgar dalam bahasa Inggris, akhirnya menyerupai ini.
Kesimpulannya si Kiddle ini belum sanggup benar-benar dipakai sebagaimana harusnya Search Engine berfungsi menyajikan informasi yang dicari, terlebih untuk bawah umur Indonesia yang notabene bahasa Ibunya bukan bahasa Inggris :).
Tapi mudah-mudahan saja ke depannya, bakal ada Search Engine khusus bawah umur yang benar-benar berfungsi dan sanggup dipakai secara maksimal untuk bawah umur Indonesia. Semoga.
Post a Comment
Post a Comment