Nabi Adam as. diciptakan oleh Allah swt. dan dimasukkan ke dalam surga
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat kemudian berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu kalau kau memang orang-orang yang benar!”
Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui belakang layar langit dan bumi dan mengetahui apa yang kau lahirkan dan apa yang kau sembunyikan?”
Dan (ingatlah) saat Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kau kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan ialah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ
قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
ص : ٧٥ -٧٦
Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kau sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kau menyombongkan diri ataukah kau (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”
Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, lantaran Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan ia Engkau ciptakan dari tanah.
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُوم
ص : ٧٧ - ٨١
Allah berfirman: “Maka keluarlah kau dari surga; sesungguhnya kau ialah orang yang terkutuk, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu hingga hari pembalasan.”
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah saya hingga hari mereka dibangkitkan.”
Allah berfirman: “Sesungguhnya kau termasuk orang-orang yang diberi tangguh, hingga kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat).”
هَذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَاب وَإِنَّ لَهُ عِنْدَنَا لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَآب
وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ
الحجر : ٣٩ - ٤١
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh lantaran Engkau telah tetapkan bahwa saya sesat pasti saya akan menyebabkan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti saya akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang nrimo di antara mereka.”
Allah berfirman: “Ini ialah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya).
”
وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
فَدَلاهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
الأعراف : ١٩-٢٢
(Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kau dan istrimu di nirwana serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kau sukai, dan janganlah kau berdua mendekati pohon ini, kemudian menjadilah kau berdua termasuk orang-orang yang lalim”.
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: “Tuhan kau tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kau berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang awet (dalam surga)”.
Dan ia (setan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya ialah termasuk orang yang memberi hikmah kepada kau berdua”,
Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kau berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya setan itu ialah musuh yang kasatmata bagi kau berdua?
”
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِين
الأعراف: ٢٤
Allah berfirman: “Turunlah kau sekalian, sebahagian kau menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kau mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi hingga waktu yang telah ditentukan.”
2. Taubat Nabi Adam as. diterima oleh Allah swt.
فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
البقرة: ٣٧ - ٣٩
Kemudian Adam mendapatkan beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah mendapatkan tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
Kami berfirman: “Turunlah kau semua dari nirwana itu! Kemudian kalau tiba petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, pasti tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka awet di dalamnya.
3. Nabi Idris as. diangkat ke langit
4. Kapal Nabi Nuh as. mendarat di atas gunung Judi
قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا
فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلا فِرَارًا
وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا
(نوح: ٥-٧)
Nuh berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya saya telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran).
Dan sesungguhnya setiap kali saya menyeru mereka (kepada iman) semoga Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.
وَأُوحِيَ إِلَى نُوحٍ أَنَّهُ لَنْ يُؤْمِنَ مِنْ قَوْمِكَ إِلا مَنْ قَدْ آمَنَ فَلا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
(هود: ٣٦)
Dan diwahyukan kepada Nuh, sebetulnya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), lantaran itu janganlah kau bersedih hati ihwal apa yang selalu mereka kerjakan.
وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا
إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلا يَلِدُوا إِلا فَاجِرًا كَفَّارًا
(نوح: ٢٦-٢٧)
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
Sesungguhnya kalau Engkau biarkan mereka tinggal, pasti mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.
وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلا تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا إِنَّهُمْ مُغْرَقُونَ
وَيَصْنَعُ الْفُلْكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلأ مِنْ قَوْمِهِ سَخِرُوا مِنْهُ قَالَ إِنْ تَسْخَرُوا مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنْكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ
فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُقِيمٌ
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ قُلْنَا احْمِلْ فِيهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ آمَنَ وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلا قَلِيلٌ
وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ
قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الأمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
وَنَادَى نُوحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلا تَسْأَلْنِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
(هود: ٣٧-٤٦)
Dan buatlah perahu itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kau bicarakan dengan Aku ihwal orang yang lalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: “Jika kau mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kau sekalian mengejek (kami).”
Kelak kau akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal.”
Hingga apabila perintah Kami tiba dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: “Muatkanlah ke dalam perahu itu dari masing-masing hewan sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.” Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.
Dan Nuh berkata: “Naiklah kau sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.” Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan perahu itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kau berada bersama orang-orang yang kafir.”
Anaknya menjawab: “Aku akan mencari derma ke gunung yang sanggup memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” Dan air pun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan perahu itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang lalim.”
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya komitmen Engkau itulah yang benar. Dan Engkau ialah Hakim yang seadil-adilnya.”
Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya ia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kau memohon kepada-Ku sesuatu yang kau tidak mengetahui (hakikat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kau jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”
قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
(هود: ٤٧-٤٨)
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya saya berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang saya tiada mengetahui (hakikat) nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, pasti saya akan termasuk orang-orang yang merugi.”
Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.”
5. Nabi Ibrahim as. selamat dari api raja Namrudz
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
(البقرة: ١٢٤)
Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.”
وَهَذَا ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ أَفَأَنْتُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
إِذْ قَالَ لأبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا هَذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنْتُمْ لَهَا عَاكِفُونَ
قَالُوا وَجَدْنَا آبَاءَنَا لَهَا عَابِدِينَ
قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
قَالُوا أَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ أَمْ أَنْتَ مِنَ اللاعِبِينَ
قَالَ بَل رَبُّكُمْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ الَّذِي فَطَرَهُنَّ وَأَنَا عَلَى ذَلِكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
وَتَاللَّهِ لأكِيدَنَّ أَصْنَامَكُمْ بَعْدَ أَنْ تُوَلُّوا مُدْبِرِينَ
فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا إِلا كَبِيرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ
قَالُوا مَنْ فَعَلَ هَذَا بِآلِهَتِنَا إِنَّهُ لَمِنَ الظَّالِمِينَ
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
قَالُوا فَأْتُوا بِهِ عَلَى أَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُونَ
قَالُوا أَأَنْتَ فَعَلْتَ هَذَا بِآلِهَتِنَا يَا إِبْرَاهِيمُ
قَالَ بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَذَا فَاسْأَلُوهُمْ إِنْ كَانُوا يَنْطِقُونَ
فَرَجَعُوا إِلَى أَنْفُسِهِمْ فَقَالُوا إِنَّكُمْ أَنْتُمُ الظَّالِمُونَ
ثُمَّ نُكِسُوا عَلَى رُءُوسِهِمْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هَؤُلاءِ يَنْطِقُونَ
قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلا يَضُرُّكُمْ
أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَفَلا تَعْقِلُونَ
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الأخْسَرِينَ
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الأرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
(الأنبياء: ٥١-٧٠)
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan ialah Kami mengetahui (keadaan) nya.
(Ingatlah), saat Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Patung-patung apakah ini yang kau tekun beribadah kepadanya?”
Mereka menjawab: “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya”.
Ibrahim berkata: “Sesungguhnya kau dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata”.
Mereka menjawab: “Apakah kau tiba kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kau termasuk orang-orang yang bermain-main?”
Ibrahim berkata: “Sebenarnya Tuhan kau ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya; dan saya termasuk orang-orang yang sanggup menunjukkan bukti atas yang demikian itu”.
Demi Allah, sesungguhnya saya akan melaksanakan kebijaksanaan kancil terhadap berhala-berhalamu setelah kau pergi meninggalkannya.
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; semoga mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
Mereka berkata: “Siapakah yang melaksanakan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang lalim”.
Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang perjaka yang mencela berhala-berhala ini yang berjulukan Ibrahim”.
Mereka berkata: “(Kalau demikian) bawalah ia dengan cara yang sanggup dilihat orang banyak, semoga mereka menyaksikan”.
Mereka bertanya: “Apakah kamu, yang melaksanakan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?”
Ibrahim menjawab: “Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, kalau mereka sanggup berbicara”.
Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan kemudian berkata: “Sesungguhnya kau sekalian ialah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)”,
Kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): “Sesungguhnya kau (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak sanggup berbicara”.
Ibrahim berkata: “Maka mengapakah kau menyembah selain Allah sesuatu yang tidak sanggup memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kamu?”
Ah (celakalah) kau dan apa yang kau sembah selain Allah. Maka apakah kau tidak memahami?
Mereka berkata: “Bakarlah ia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, kalau kau benar-benar hendak bertindak”.
Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”.
Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menyebabkan mereka itu orang-orang yang paling merugi.
6. Nabi Yunus as. keluar dari perut ikan
وإنّ يونس لمن المرسلين . إذ أبق الى الفلك المشحون . فساهم فكان من المدحضين . فلتقمه الحوت وهو مليم . فلولا أنه كان من المسبّحين . للبث فى بطنه الى يوم يبعثون . فنبذناه بالعراء وهو سقيم . وأنبتنا عليه شجرة من يقطين . وأرسلناه الى مائة ألف أو أو يزيدون . فآمنوا فمتّعناهم الى حين - س٣٧ : ١٣٩-١٤٨
Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) saat ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi kemudian ia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
Maka kalau sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, pasti ia akan tetap tinggal di perut ikan itu hingga hari berbangkit.
Kemudian Kami lemparkan ia ke tempat yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.
Dan Kami tumbuhkan untuk ia sebatang pohon dari jenis labu.
Dan Kami utus ia kepada seratus ribu orang atau lebih.
Lalu mereka beriman, lantaran itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.
وذا النون إذ ذهب مغاضبا فظنّ أن لن نقدر عليه فنادى فى الظلمات أن لا اله الا أنت سبحانك إنى كنت من الظالمين . فاستجبنا له ونجّيناه من الغمّ ؛ وكذلك ننجى المؤمنين - س٢١ :٨٧-٨٨
Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), saat ia pergi dalam keadaan marah, kemudian ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya ialah termasuk orang-orang yang zalim.”
Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.
7. Nabi Ayyub as. sembuh total dari penyakitnya
واذكر عبدنا أيّوب ، إذ نادى ربّه إنّى مسّني الشيطان بنُصْب وعذاب ، اركض برجلك ، هذا مغتسل بارد وشراب . ووهبنا له وأهله ومثلهم معهم رحمة منّا وذكرى لألى الألباب . وخذ بيدك ضغثا فاضرب به ولا تحنث ، إنّا وجدناه صابرا ، نعم العبد ، إنّه أوّاب -س ٣٨ :٤١-٤٤
Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub saat ia menyeru Tuhannya; “Sesungguhnya saya diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan”.
(Allah berfirman): “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.
Dan Kami anugerahi ia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran.
Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati ia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya ia amat taat (kepada Tuhannya).
8. Nabi Yusuf as. keluar dari sumur pembuangan
وجاءت سيّارة فأرسلوا واردهم فأدلى دلوه ؛ قال يا بشرى هذا غلام ؛ وأسرّوه بضاعة ؛ والله عليم بما يعملون - س ١٢ : ١٩
Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, kemudian mereka menyuruh seorang pengambil air, maka ia menurunkan timbanya ia berkata: “Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikan ia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
9. Nabi Musa as. menyeberangi bahari Merah beserta kaumnya
وأوحينا الى موسى وأخيه أن تبوّءا لقومكما بمصر بيوتا واجعلوا بيوتكم قبلة وأقيموا الصلاة ؛ وبشر المؤمنين . وقال موسى ربنا إنك آتيت فرعون وملأه زينة وأموالا فى الحياة الدنيا ، ربنا ليضلوا عن سبيلك ؛ ربنا اطمس على أموالهم واشدد على قلوبهم فلا يؤمنوا حتى يروا العذاب الأليم . قال قد أجيبت دعوتكما فاستقيما ولا تتّعآنّ سبيل الذين لا يعلمون . وجاوزنا ببنى اسرائيل البحر فأتبعهم فرعون وجنوده بغيا وعدوا ؛ حتى إذا أدركه الغرق قال آمنت أنه لا اله الاّ الذى أمنت به بنوا إسرائيل وأنا من المسلمين . آلأن وقد عصيت قبلُ وكنت من المفسدين . فاليوم ننجّيك ببدنك لتكون لمن خلفك آية ؛ وإن كثيرا من الناس عن آياتنا لغافلين - س ١٠ : ٨٧-٩٢
Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: “Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat salat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman”.
Musa berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya pelengkap dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami karenanya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.”
Allah berfirman: “Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kau berdua, lantaran itu tetaplah kau berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kau mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui”.
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, kemudian mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, lantaran hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir karam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
Apakah kini (baru kau percaya), padahal sesungguhnya kau telah durhaka semenjak dahulu, dan kau termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kau sanggup menjadi pelajaran bagi orang-orang yang tiba sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari insan lengah dari gejala kekuasaan Kami.
10. Kisah hijrah Nabi saw
Hijrah dilakukan pada sa’at ummat Islam mengalami puncak penindasan dari orang-orang kafir dan orang-orang musyrik Makkah dengan boikot ekonomi. Bahkan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik telah bersepakat untuk membunuh Nabi Muhammad saw.
Hijrah merupakan titik balik dari kemenangan ummat Islam setelah mereka mengalami penindasan dan penganiayaan dari musuh-musuh mereka, ya’ni kaum kuffar dan musyrikin.
Hijrah merupakan fase kedua dari usaha ummat Islam, yaitu fase pembangunan fisik/lahir. Fase pertama dari usaha ummat Islam yang dipelopori oleh Nabi Muhammad saw. dilakukan di Makkah ialah fase pembangunan mental spiritual, yaitu menanam dan menggembleng keimanan ummat.
Inilah teladan yang baik dalam mensukseskan usaha untuk membangun sesuatu bangsa; lantaran dalam waktu 23 tahun usaha Rasulullah saw. berhasil dengan gilang-gemilang.
لقد كان لكم فى رسول الله أسوة حسنة …
(الأحزاب: ٢١)
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari final zaman dan ia banyak menyebut Allah.
Hijrah merupakan kerikil ujian bagi nilai keimanan ummat Islam.
للفقرآء المهاجرين الذين أخرجوا من دبارهم وأموالهم يبتغون فضلا من الله ورضوانا وينصرون الله ورسوله أولئك هم الصادقون -
الحشر: ٨
(Juga) bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
وقال رسول الله صلعم: لا يؤمن أحدكم حتى يكون الله ورسوله أحبّ اليه من نفسه وماله وولده ووالده والناس أجمعين .
Hijrah dilakukan ke Madinah lantaran warga Madinah telah melaksanakan bai’at / komitmen di hadapan Nabi saw. akan setia membela agama Islam dengan jiwa, raga dan harta mereka.
Motif dari hijrah Nabi saw. ialah untuk memperjuangkan agama Islam, yaitu membangun dunia gres yang higienis dari ciri-ciri Jahiliyyah.
1. Penyelewengan hukum
وأن احكم بينهم بما أنزل الله ولا تتبع أهواءهم واحذرهم أن يفتنوك عن بعض ما أنزل الله اليك. فان تولّوا فاعلم أنّما يريد الله أن يصيبهم ببعض ذنوبه ؛ وإن كثيرا من الناس لفاسقون . أفحكم الجاهلية يبغون ، ومن أحسن من الله حكما لقوم يوقنون .
المآئدة : ٤٩-٥٠
dan hendaklah kau tetapkan masalah di antara mereka berdasarkan apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kau terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kau dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari aturan yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan petaka kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan insan ialah orang-orang yang fasik.
Apakah aturan Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
Dan hendaklah kau tetapkan masalah di antara mereka berdasarkan apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kau terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kau dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari aturan yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan petaka kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan insan ialah orang-orang fasik. Apakah aturan Jahiliyyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik dari pada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
2. Sifat angkuh, congkak dan egoisme buta ( حميّية الجاهلية )
إذ جعل الذين كفروا فى قلوبهم الحميّة حميّة الجاهلية فأنزل الله سكينته على رسوله وعلى المؤمنين وألزمهم كلمة التقوى وكانوا أحقّ بها وأهلها ؛ وكان الله بكل شيء عليما .
(الفتح: ٢٦)
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyyah, kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang mu’min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa (kalimat tauhid dan memurnikan keta’atan kepada Allah); dan ialah mereka berhak dengan kalimat taqwa itu dan patut memilikinya. Dan ialah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
3. Mental kerdil, suka menggantungkan nasib kepada kekuatan luar ( ظن الجاهلية).
ثمّ أنزل عليكم من بعد الغمّ أمنة نعاسا يغشى كائفة منكم . وطائفة قد أهمّتهم أنفسهم يظنّون بالله غير الحقّ ظنّ الجاهلية ، يقولون هل لنا من الأمر من شيء ، قل إن الأمر كله لله ، يخفون فى أنفسهم ما لا يبدون لك ؛ ويقولون لو كان لنا من الأمر شيء ما قتلنا ههنا ؛ قل لو كنتم فى بيوتكم لبرز الذين كتب عليهم القتل الى مضاجعهم ، وليبتلي ما فى صدوركم وليمحّص ما فى قلوبكم ؛ والله عليم بذات الصدور .
(آل عمران : ١٥٤)
Kemudian setelah kau berduka cita, Allah menurunkan kepada kau keamanan (berupa) kantuk yang mencakup segolongan dari kau (yang berpengaruh keyakinannya), sedang segolongan lagi (orang Islam yang masih ragu-ragu) telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri. Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah menyerupai sangkaan Jahiliyyah (yaitu bahwa kalau Muhammad itu benar-benar seorang Nabi dan Rasul, tentu ia tidak sanggup dikalahkan dalam peperangan). Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?” Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah”. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak terangkan kepada kamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, pasti kita tidak akan dibunuh (dikalahan) di sini!” Katakanlah: “Sekiranya kau berada di rumahmu, pasti orang-orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tampat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dada kau dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati”.
Orang-orang yang bermental kerdil ini ialah orang-orang munafiq, para parasit yang selalu menggantungkan nasib kepada kekuatan luar.
4. Kebudayaan porno ( تبرّج الجاهليّة )
وقرن فى بيوتكن ولا تبرّجن تبرّج الجاهلية الأولى وأقمن الصلاة وآتين الزكاة وأطعن الله ورسوله ؛ إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجز أهل البيت ويطهركم تطهيرا .
(الأحزاب : ٣٣)
Dan hendaklah kau tetap di rummahmu dan janganlah kau (keluar) berhias dan bertingkah laris menyerupai orang Jahiliyyah yang dahulu; dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai jago bait, dan membersihkan kau sebersih-bersihnya.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : بدا الإسلام غريبا وسيعود كما بدا غريبا فطوبى للغرباء . رواه مسلم .
الغرباء : هم الذين يصلحون ما أفسده الناس من سنتى والذين يحيون ما أماته الناس من سنتى.
فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيّا .
س ١٩ : ٥٩
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.
Sumber ( http://pesantren.or.id.29.masterwebnet.com/ppssnh.malang/cgi-bin/content.cgi/artikel/tahun_hijriyah.single )
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَIngatlah saat Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menyebabkan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menyebabkan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kau ketahui”.
وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِين
البقرة : ٣٠ - ٣٤
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat kemudian berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu kalau kau memang orang-orang yang benar!”
Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui belakang layar langit dan bumi dan mengetahui apa yang kau lahirkan dan apa yang kau sembunyikan?”
Dan (ingatlah) saat Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kau kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan ialah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ
قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
ص : ٧٥ -٧٦
Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kau sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kau menyombongkan diri ataukah kau (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”
Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, lantaran Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan ia Engkau ciptakan dari tanah.
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُوم
ص : ٧٧ - ٨١
Allah berfirman: “Maka keluarlah kau dari surga; sesungguhnya kau ialah orang yang terkutuk, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu hingga hari pembalasan.”
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah saya hingga hari mereka dibangkitkan.”
Allah berfirman: “Sesungguhnya kau termasuk orang-orang yang diberi tangguh, hingga kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat).”
هَذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَاب وَإِنَّ لَهُ عِنْدَنَا لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَآب
وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ
الحجر : ٣٩ - ٤١
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh lantaran Engkau telah tetapkan bahwa saya sesat pasti saya akan menyebabkan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti saya akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang nrimo di antara mereka.”
Allah berfirman: “Ini ialah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya).
”
وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
فَدَلاهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
الأعراف : ١٩-٢٢
(Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kau dan istrimu di nirwana serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kau sukai, dan janganlah kau berdua mendekati pohon ini, kemudian menjadilah kau berdua termasuk orang-orang yang lalim”.
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: “Tuhan kau tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kau berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang awet (dalam surga)”.
Dan ia (setan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya ialah termasuk orang yang memberi hikmah kepada kau berdua”,
Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kau berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya setan itu ialah musuh yang kasatmata bagi kau berdua?
”
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِين
الأعراف: ٢٤
Allah berfirman: “Turunlah kau sekalian, sebahagian kau menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kau mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi hingga waktu yang telah ditentukan.”
2. Taubat Nabi Adam as. diterima oleh Allah swt.
فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
البقرة: ٣٧ - ٣٩
Kemudian Adam mendapatkan beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah mendapatkan tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
Kami berfirman: “Turunlah kau semua dari nirwana itu! Kemudian kalau tiba petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, pasti tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka awet di dalamnya.
3. Nabi Idris as. diangkat ke langit
4. Kapal Nabi Nuh as. mendarat di atas gunung Judi
قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا
فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلا فِرَارًا
وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا
(نوح: ٥-٧)
Nuh berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya saya telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran).
Dan sesungguhnya setiap kali saya menyeru mereka (kepada iman) semoga Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.
وَأُوحِيَ إِلَى نُوحٍ أَنَّهُ لَنْ يُؤْمِنَ مِنْ قَوْمِكَ إِلا مَنْ قَدْ آمَنَ فَلا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
(هود: ٣٦)
Dan diwahyukan kepada Nuh, sebetulnya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), lantaran itu janganlah kau bersedih hati ihwal apa yang selalu mereka kerjakan.
وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا
إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلا يَلِدُوا إِلا فَاجِرًا كَفَّارًا
(نوح: ٢٦-٢٧)
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
Sesungguhnya kalau Engkau biarkan mereka tinggal, pasti mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.
وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلا تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا إِنَّهُمْ مُغْرَقُونَ
وَيَصْنَعُ الْفُلْكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلأ مِنْ قَوْمِهِ سَخِرُوا مِنْهُ قَالَ إِنْ تَسْخَرُوا مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنْكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ
فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُقِيمٌ
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ قُلْنَا احْمِلْ فِيهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ آمَنَ وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلا قَلِيلٌ
وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ
قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الأمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
وَنَادَى نُوحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلا تَسْأَلْنِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
(هود: ٣٧-٤٦)
Dan buatlah perahu itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kau bicarakan dengan Aku ihwal orang yang lalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: “Jika kau mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kau sekalian mengejek (kami).”
Kelak kau akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal.”
Hingga apabila perintah Kami tiba dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: “Muatkanlah ke dalam perahu itu dari masing-masing hewan sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.” Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.
Dan Nuh berkata: “Naiklah kau sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.” Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan perahu itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kau berada bersama orang-orang yang kafir.”
Anaknya menjawab: “Aku akan mencari derma ke gunung yang sanggup memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” Dan air pun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan perahu itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang lalim.”
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya komitmen Engkau itulah yang benar. Dan Engkau ialah Hakim yang seadil-adilnya.”
Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya ia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kau memohon kepada-Ku sesuatu yang kau tidak mengetahui (hakikat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kau jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”
قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
(هود: ٤٧-٤٨)
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya saya berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang saya tiada mengetahui (hakikat) nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, pasti saya akan termasuk orang-orang yang merugi.”
Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.”
5. Nabi Ibrahim as. selamat dari api raja Namrudz
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
(البقرة: ١٢٤)
Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.”
وَهَذَا ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ أَفَأَنْتُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
إِذْ قَالَ لأبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا هَذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنْتُمْ لَهَا عَاكِفُونَ
قَالُوا وَجَدْنَا آبَاءَنَا لَهَا عَابِدِينَ
قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
قَالُوا أَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ أَمْ أَنْتَ مِنَ اللاعِبِينَ
قَالَ بَل رَبُّكُمْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ الَّذِي فَطَرَهُنَّ وَأَنَا عَلَى ذَلِكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
وَتَاللَّهِ لأكِيدَنَّ أَصْنَامَكُمْ بَعْدَ أَنْ تُوَلُّوا مُدْبِرِينَ
فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا إِلا كَبِيرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ
قَالُوا مَنْ فَعَلَ هَذَا بِآلِهَتِنَا إِنَّهُ لَمِنَ الظَّالِمِينَ
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
قَالُوا فَأْتُوا بِهِ عَلَى أَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُونَ
قَالُوا أَأَنْتَ فَعَلْتَ هَذَا بِآلِهَتِنَا يَا إِبْرَاهِيمُ
قَالَ بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَذَا فَاسْأَلُوهُمْ إِنْ كَانُوا يَنْطِقُونَ
فَرَجَعُوا إِلَى أَنْفُسِهِمْ فَقَالُوا إِنَّكُمْ أَنْتُمُ الظَّالِمُونَ
ثُمَّ نُكِسُوا عَلَى رُءُوسِهِمْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هَؤُلاءِ يَنْطِقُونَ
قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلا يَضُرُّكُمْ
أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَفَلا تَعْقِلُونَ
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الأخْسَرِينَ
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الأرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
(الأنبياء: ٥١-٧٠)
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan ialah Kami mengetahui (keadaan) nya.
(Ingatlah), saat Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Patung-patung apakah ini yang kau tekun beribadah kepadanya?”
Mereka menjawab: “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya”.
Ibrahim berkata: “Sesungguhnya kau dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata”.
Mereka menjawab: “Apakah kau tiba kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kau termasuk orang-orang yang bermain-main?”
Ibrahim berkata: “Sebenarnya Tuhan kau ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya; dan saya termasuk orang-orang yang sanggup menunjukkan bukti atas yang demikian itu”.
Demi Allah, sesungguhnya saya akan melaksanakan kebijaksanaan kancil terhadap berhala-berhalamu setelah kau pergi meninggalkannya.
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; semoga mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
Mereka berkata: “Siapakah yang melaksanakan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang lalim”.
Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang perjaka yang mencela berhala-berhala ini yang berjulukan Ibrahim”.
Mereka berkata: “(Kalau demikian) bawalah ia dengan cara yang sanggup dilihat orang banyak, semoga mereka menyaksikan”.
Mereka bertanya: “Apakah kamu, yang melaksanakan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?”
Ibrahim menjawab: “Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, kalau mereka sanggup berbicara”.
Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan kemudian berkata: “Sesungguhnya kau sekalian ialah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)”,
Kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): “Sesungguhnya kau (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak sanggup berbicara”.
Ibrahim berkata: “Maka mengapakah kau menyembah selain Allah sesuatu yang tidak sanggup memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kamu?”
Ah (celakalah) kau dan apa yang kau sembah selain Allah. Maka apakah kau tidak memahami?
Mereka berkata: “Bakarlah ia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, kalau kau benar-benar hendak bertindak”.
Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”.
Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menyebabkan mereka itu orang-orang yang paling merugi.
6. Nabi Yunus as. keluar dari perut ikan
وإنّ يونس لمن المرسلين . إذ أبق الى الفلك المشحون . فساهم فكان من المدحضين . فلتقمه الحوت وهو مليم . فلولا أنه كان من المسبّحين . للبث فى بطنه الى يوم يبعثون . فنبذناه بالعراء وهو سقيم . وأنبتنا عليه شجرة من يقطين . وأرسلناه الى مائة ألف أو أو يزيدون . فآمنوا فمتّعناهم الى حين - س٣٧ : ١٣٩-١٤٨
Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) saat ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi kemudian ia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
Maka kalau sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, pasti ia akan tetap tinggal di perut ikan itu hingga hari berbangkit.
Kemudian Kami lemparkan ia ke tempat yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.
Dan Kami tumbuhkan untuk ia sebatang pohon dari jenis labu.
Dan Kami utus ia kepada seratus ribu orang atau lebih.
Lalu mereka beriman, lantaran itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.
وذا النون إذ ذهب مغاضبا فظنّ أن لن نقدر عليه فنادى فى الظلمات أن لا اله الا أنت سبحانك إنى كنت من الظالمين . فاستجبنا له ونجّيناه من الغمّ ؛ وكذلك ننجى المؤمنين - س٢١ :٨٧-٨٨
Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), saat ia pergi dalam keadaan marah, kemudian ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya ialah termasuk orang-orang yang zalim.”
Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.
7. Nabi Ayyub as. sembuh total dari penyakitnya
واذكر عبدنا أيّوب ، إذ نادى ربّه إنّى مسّني الشيطان بنُصْب وعذاب ، اركض برجلك ، هذا مغتسل بارد وشراب . ووهبنا له وأهله ومثلهم معهم رحمة منّا وذكرى لألى الألباب . وخذ بيدك ضغثا فاضرب به ولا تحنث ، إنّا وجدناه صابرا ، نعم العبد ، إنّه أوّاب -س ٣٨ :٤١-٤٤
Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub saat ia menyeru Tuhannya; “Sesungguhnya saya diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan”.
(Allah berfirman): “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.
Dan Kami anugerahi ia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran.
Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati ia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya ia amat taat (kepada Tuhannya).
8. Nabi Yusuf as. keluar dari sumur pembuangan
وجاءت سيّارة فأرسلوا واردهم فأدلى دلوه ؛ قال يا بشرى هذا غلام ؛ وأسرّوه بضاعة ؛ والله عليم بما يعملون - س ١٢ : ١٩
Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, kemudian mereka menyuruh seorang pengambil air, maka ia menurunkan timbanya ia berkata: “Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikan ia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
9. Nabi Musa as. menyeberangi bahari Merah beserta kaumnya
وأوحينا الى موسى وأخيه أن تبوّءا لقومكما بمصر بيوتا واجعلوا بيوتكم قبلة وأقيموا الصلاة ؛ وبشر المؤمنين . وقال موسى ربنا إنك آتيت فرعون وملأه زينة وأموالا فى الحياة الدنيا ، ربنا ليضلوا عن سبيلك ؛ ربنا اطمس على أموالهم واشدد على قلوبهم فلا يؤمنوا حتى يروا العذاب الأليم . قال قد أجيبت دعوتكما فاستقيما ولا تتّعآنّ سبيل الذين لا يعلمون . وجاوزنا ببنى اسرائيل البحر فأتبعهم فرعون وجنوده بغيا وعدوا ؛ حتى إذا أدركه الغرق قال آمنت أنه لا اله الاّ الذى أمنت به بنوا إسرائيل وأنا من المسلمين . آلأن وقد عصيت قبلُ وكنت من المفسدين . فاليوم ننجّيك ببدنك لتكون لمن خلفك آية ؛ وإن كثيرا من الناس عن آياتنا لغافلين - س ١٠ : ٨٧-٩٢
Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: “Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat salat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman”.
Musa berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya pelengkap dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami karenanya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.”
Allah berfirman: “Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kau berdua, lantaran itu tetaplah kau berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kau mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui”.
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, kemudian mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, lantaran hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir karam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
Apakah kini (baru kau percaya), padahal sesungguhnya kau telah durhaka semenjak dahulu, dan kau termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kau sanggup menjadi pelajaran bagi orang-orang yang tiba sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari insan lengah dari gejala kekuasaan Kami.
10. Kisah hijrah Nabi saw
Hijrah dilakukan pada sa’at ummat Islam mengalami puncak penindasan dari orang-orang kafir dan orang-orang musyrik Makkah dengan boikot ekonomi. Bahkan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik telah bersepakat untuk membunuh Nabi Muhammad saw.
Hijrah merupakan titik balik dari kemenangan ummat Islam setelah mereka mengalami penindasan dan penganiayaan dari musuh-musuh mereka, ya’ni kaum kuffar dan musyrikin.
Hijrah merupakan fase kedua dari usaha ummat Islam, yaitu fase pembangunan fisik/lahir. Fase pertama dari usaha ummat Islam yang dipelopori oleh Nabi Muhammad saw. dilakukan di Makkah ialah fase pembangunan mental spiritual, yaitu menanam dan menggembleng keimanan ummat.
Inilah teladan yang baik dalam mensukseskan usaha untuk membangun sesuatu bangsa; lantaran dalam waktu 23 tahun usaha Rasulullah saw. berhasil dengan gilang-gemilang.
لقد كان لكم فى رسول الله أسوة حسنة …
(الأحزاب: ٢١)
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari final zaman dan ia banyak menyebut Allah.
Hijrah merupakan kerikil ujian bagi nilai keimanan ummat Islam.
للفقرآء المهاجرين الذين أخرجوا من دبارهم وأموالهم يبتغون فضلا من الله ورضوانا وينصرون الله ورسوله أولئك هم الصادقون -
الحشر: ٨
(Juga) bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
وقال رسول الله صلعم: لا يؤمن أحدكم حتى يكون الله ورسوله أحبّ اليه من نفسه وماله وولده ووالده والناس أجمعين .
Hijrah dilakukan ke Madinah lantaran warga Madinah telah melaksanakan bai’at / komitmen di hadapan Nabi saw. akan setia membela agama Islam dengan jiwa, raga dan harta mereka.
Motif dari hijrah Nabi saw. ialah untuk memperjuangkan agama Islam, yaitu membangun dunia gres yang higienis dari ciri-ciri Jahiliyyah.
1. Penyelewengan hukum
وأن احكم بينهم بما أنزل الله ولا تتبع أهواءهم واحذرهم أن يفتنوك عن بعض ما أنزل الله اليك. فان تولّوا فاعلم أنّما يريد الله أن يصيبهم ببعض ذنوبه ؛ وإن كثيرا من الناس لفاسقون . أفحكم الجاهلية يبغون ، ومن أحسن من الله حكما لقوم يوقنون .
المآئدة : ٤٩-٥٠
dan hendaklah kau tetapkan masalah di antara mereka berdasarkan apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kau terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kau dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari aturan yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan petaka kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan insan ialah orang-orang yang fasik.
Apakah aturan Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
Dan hendaklah kau tetapkan masalah di antara mereka berdasarkan apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kau terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kau dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari aturan yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan petaka kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan insan ialah orang-orang fasik. Apakah aturan Jahiliyyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik dari pada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
2. Sifat angkuh, congkak dan egoisme buta ( حميّية الجاهلية )
إذ جعل الذين كفروا فى قلوبهم الحميّة حميّة الجاهلية فأنزل الله سكينته على رسوله وعلى المؤمنين وألزمهم كلمة التقوى وكانوا أحقّ بها وأهلها ؛ وكان الله بكل شيء عليما .
(الفتح: ٢٦)
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyyah, kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang mu’min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa (kalimat tauhid dan memurnikan keta’atan kepada Allah); dan ialah mereka berhak dengan kalimat taqwa itu dan patut memilikinya. Dan ialah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
3. Mental kerdil, suka menggantungkan nasib kepada kekuatan luar ( ظن الجاهلية).
ثمّ أنزل عليكم من بعد الغمّ أمنة نعاسا يغشى كائفة منكم . وطائفة قد أهمّتهم أنفسهم يظنّون بالله غير الحقّ ظنّ الجاهلية ، يقولون هل لنا من الأمر من شيء ، قل إن الأمر كله لله ، يخفون فى أنفسهم ما لا يبدون لك ؛ ويقولون لو كان لنا من الأمر شيء ما قتلنا ههنا ؛ قل لو كنتم فى بيوتكم لبرز الذين كتب عليهم القتل الى مضاجعهم ، وليبتلي ما فى صدوركم وليمحّص ما فى قلوبكم ؛ والله عليم بذات الصدور .
(آل عمران : ١٥٤)
Kemudian setelah kau berduka cita, Allah menurunkan kepada kau keamanan (berupa) kantuk yang mencakup segolongan dari kau (yang berpengaruh keyakinannya), sedang segolongan lagi (orang Islam yang masih ragu-ragu) telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri. Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah menyerupai sangkaan Jahiliyyah (yaitu bahwa kalau Muhammad itu benar-benar seorang Nabi dan Rasul, tentu ia tidak sanggup dikalahkan dalam peperangan). Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?” Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah”. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak terangkan kepada kamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, pasti kita tidak akan dibunuh (dikalahan) di sini!” Katakanlah: “Sekiranya kau berada di rumahmu, pasti orang-orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tampat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dada kau dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati”.
Orang-orang yang bermental kerdil ini ialah orang-orang munafiq, para parasit yang selalu menggantungkan nasib kepada kekuatan luar.
4. Kebudayaan porno ( تبرّج الجاهليّة )
وقرن فى بيوتكن ولا تبرّجن تبرّج الجاهلية الأولى وأقمن الصلاة وآتين الزكاة وأطعن الله ورسوله ؛ إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجز أهل البيت ويطهركم تطهيرا .
(الأحزاب : ٣٣)
Dan hendaklah kau tetap di rummahmu dan janganlah kau (keluar) berhias dan bertingkah laris menyerupai orang Jahiliyyah yang dahulu; dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai jago bait, dan membersihkan kau sebersih-bersihnya.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : بدا الإسلام غريبا وسيعود كما بدا غريبا فطوبى للغرباء . رواه مسلم .
الغرباء : هم الذين يصلحون ما أفسده الناس من سنتى والذين يحيون ما أماته الناس من سنتى.
فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيّا .
س ١٩ : ٥٩
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.
Sumber ( http://pesantren.or.id.29.masterwebnet.com/ppssnh.malang/cgi-bin/content.cgi/artikel/tahun_hijriyah.single )
Post a Comment
Post a Comment