Report Abuse

Stats

Comment

Keuntungan Dan Kekurangan Memakai Pay Later Selaku Pembayaran

Post a Comment

Selamat Datang di . Penggunaan metode pembayaran dengan Pay Later sering dimanfaatkan oleh para fakir disaat keuangan sedang kritis setiap selesai bulan untuk berbelanja keperluan penting dan bersifat darurat, meski perlahan mengalami perubahan prioritas dimana pay later dipakai untuk membayar kebutuhan receh mirip pulsa, paket data, kopi, croissant, cemilan sampai headset kekinian yang dengan sepelenya menyampaikan "..niscaya dibayar pada saat gajian permulaan bulan.."

Kelebihan dan kekurangan deposito bank

Mungkin anda sudah tau bahwa cara kerja pay later itu sama saja dengan kartu kredit, bedanya pengajuan untuk mendapatkan kartu kredit itu sulit tetapi syarat untuk mendaftar pay later itu mudah. Dilansir dari Daily Social, menurut data Fintech Report 2019 dari DSResearch, Pay Later menjadi fitur favorit ketiga dengan persentase 56,7% setelah aplikasi investasi (82,7%), dan dompet digital (82,7%).

Menurut lembaga riset Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) dalam survei berjudul Persepsi Pasar Terhadap Pemanfaatan Fitur Pembayaran Pay Later, memberikan bahwa dari total 2 ribu responden, 95% diantaranya sudah mengenal Pay Later.

Sebanyak 78,79% dari mereka yang mengetahui Pay Later juga mengerti penggunaannya. Pay Later rata-rata dipakai oleh generasi milenial. Ada 51,67% pengguna berusia 23-30 tahun dan 39,13% pengguna usia 31-40 tahun.

Sementara 82,97% orang menggunakan Pay Later hanya untuk keadaan darurat dimana mereka sedang kekurangan duit untuk membeli kebutuhannya. Sisanya punya alasan berlainan mirip berbelanja barang di luar pengeluaran bulanan, belanja dengan cicilan jangka pendek, mampu promo, dan membatasi serta mengurus pengeluaran bulanan.

Beberapa orang menolak penggunaan Pay Later karena dinilai mengembangkan sikap konsumtif, memperbesar beban hutang dan cemas terhadap keselamatan data pribadi. Selanjutnya akan dibahas perihal kekurangan Pay Later ;

1. Pengguna menjadi boros

Dengan memiliki limit kredit, pengguna Pay Later bisa membeli dan bayar belakangan dengan metode mencicil. Kebiasaan ini mengakibatkan sikap konsumtif dan boros 

Apalagi Pay Later sungguh mudah digunakan dan syarat pengajuannya serba digital. Anda bisa membeli beberapa barang tidak memiliki kegunaan meski sedang tidak memiliki duit. Kebanyakan pengguna Pay Later memang berbelanja barang-barang tidak berguna sampai limit akunnya terlampaui 

2. Memupuk hutang 

Kebiasaan boros ini mendorong sikap konsumtif yang mampu memupuk hutang. Semakin lama hutang ini semakin menumpuk hingga tanpa terasa gaji awal bulan bisa habis dalam sekejap untuk mengeluarkan uang cicilan. Beban hidup menjadi bertambah berat tanpa disadari apalagi jikalau terkena bencana alam hingga gagal bayar maka ketenangan hidup juga mampu terganggu 

3. Ada bunga hutang dan biaya manajemen

Transaksi menggunakan Pay Later telah niscaya dikenakan bunga dan sejumlah ongkos administrasi, besarannya berlawanan-beda tergantung pemasoklayanan. 

Itu meliputi semua ongkos embel-embel diluar hutang seperti ongkos admin, ongkos garansi, ongkos transaksi, bunga berjalan, denda keterlambatan sampai administratif lain 

Alangkah lebih baik bila anda berbelanja suatu barang dengan duit sendiri, anda tidak perlu ketakutan harus mencicil ongkos bulanan sampai terjerat bunga yang makin menumpuk setiap harinya 

www..helmykediricom


Sumber http://www.helmykediri.com

Related Posts

Post a Comment