Report Abuse

Stats

Comment

Keistimewaan Sedekah 2

Post a Comment
Keistimewaan Sedekah

Keistemewaan Sedekah

Seorang pria pernah ditimpa penyakit kanker. Ia kemudian mencari obat keliling dunia, namun ia tidak mendapatkannya. Ia kemudian berzakat pada seorang ibu belum dewasa yatim dan Allah subhanahu wata’ala pun menyembuhkannya. Kisah lain, orang yang mengalami kisah ini menceritakan kepadaku, ia berkisah,
"Anak wanita saya yang masih kecil tertimpa penyakit di tenggorokannya. Saya membawanya ke beberapa rumah sakit. Saya mengeluhkannya kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Sakitnya tidak bisa disembuhkan. Hampir saja saya yang jatuh sakit, lantaran sakit anak wanita saya yang mengundang iba semua keluarga. Akhirnya kami memberinya suntikan untuk mengurangi rasa sakit saja, hingga kami frustasi dari semuanya, kecuali dari rahmat Allah subhanahu wata’ala. Hal itu berlangsung hingga datangnya sebuah impian dan dibukanya pintu kelapangan. Seorang Shalih menghubungi saya dan memberikan sebuah hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Obatilah orang sakit di antara kalian dengan sedekah”. (Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’) Saya berkata, "Saya telah banyak bersedekah". Ia pun menjawab, "Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu". Saya pun mengeluarkan sedekah secukupnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan. Saya kemudian mengabarinya dan ia berkata, “Engkau salah seorang yang mendapat nikmat dan harta yang banyak. Hendaknya engkau berzakat sesuai dengan banyaknya hartamu.” Saya pun pergi pada kesempatan ke dua. Saya penuhi isi kendaraan beroda empat saya dengan beras, ayam, dan lainnya dengan menghabiskan biaya yang besar. Saya kemudian membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan dan mereka bahagia dengan sedekah saya. Demi Allah, saya tidak pernah menyangka bahwa final suntikan yang saya berikan pada anak saya yakni suntikan yang saya berikan sebelum saya mengeluarkan sedekah itu. Anak saya sembuh total, walhamdu lillah. Saya yakin bahwa faktor (yang menjadi sebab) paling besar yang sanggup menyembuhkan penyakit yakni sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak mencicipi penyakit apa pun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya untuk wakaf setiap saya mencicipi nikmat, penuh berkah, dan sehat baik diri pribadi, harta, dan keluarga saya. Saya mewasiatkan pada semua orang sakit biar berzakat dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus-menerus, pasti Allah subhanahu wata’ala akan menyembuhkannya walaupun hanya sebagian penyakit. Saya yakin kepada Allah subhanahu wata’ala dengan apa yang saya ceritakan. Sungguh Allah subhanahu wata’ala tidak melalaikan jawaban untuk orang yang berbuat baik.”

Kisah lainnya, diceritakan oleh pelakunya sendiri. Ia berkata, “Saudara pria saya pernah pergi ke suatu tempat. Di tengah jalan, ia berhenti. Sebelumnya ia tidak pernah mengeluh sakit apa pun. Pada ketika itu tiba-tiba ia jatuh pingsan, seperti peluru menembus kepalanya. Kami mengira ia tertimpa al-'ain (sakit lantaran efek mata dengki seseorang) atau kanker atau pembuluh darahnya tersendat. Kami kemudian membawanya ke aneka macam rumah sakit dan klinik. Kami melaksanakan aneka macam macam investigasi dan rongsen. Hasilnya, kepalanya sehat-sehat saja, namun ia mengeluh sakit yang membuatnya tidak bisa berbaring. Juga tidak bisa tidur dan hal ini berlangsung lama. Bahkan kalau sakitnya parah, ia tidak bisa bernafas apalagi bicara. Saya kemudian bertanya kepadanya, “Apakah engkau memiliki harta yang bisa kami sedekahkan. Semoga saja Allah subhanahu wata’ala menyembuhkanmu?” Ia menjawab, “Ada”. Lalu ia memberiku kartu ATM dan saya cairkan dari kartu tersebut sekitar lima ribu real. Setelah itu saya menghubungi salah seorang yang Shalih yang mengenal beberapa orang fakir, biar ia membagikan uang tersebut kepada mereka. Saya bersumpah demi Allah Yang Maha Mulia, saudara saya sembuh dari sakitnya pada hari itu juga, sebelum orang-orang fakir itu mendapat harta titipan tersebut. Saya benar-benar yakin bahwa sedekah memiliki efek yang besar bagi kesembuhan penyakit seseorang. Sekarang sudah berlalu satu tahun, ia sama sekali tidak mengeluhkan sakit di kepalanya lagi, alhamdulillah. Dan saya wasiatkan kepada kaum muslimin biar mengobati penyakit mereka dengan sedekah.” Berikut kisah lainnya, pelakunya sendiri yang menceritakan kisah ini. Ia berkata, “Anak wanita saya menderita sakit demam dan panas. Ia tidak mau makan. Saya membawanya ke beberapa klinik, namun panasnya masih tinggi dan keadaannya semakin memburuk. Saya masuk rumah dengan gelisah. Saya resah apa yang harus saya perbuat. Istri saya berkata, “Kita akan berzakat untuknya”. Saya kemudian menghubungi seseorang yang mengenal orang-orang miskin. Saya berkata padanya, “Saya harap anda tiba shalat bersama saya di masjid. Ambillah dua puluh kantong beras dan dua puluh kotak ayam di kawasan saya, kemudian bagikanlah pada orang-orang yang membutuhkan”. Saya bersumpah demi Allah dan saya tidak melebih-lebihkan cerita. Lima menit sehabis saya menutup telpon, tiba-tiba saya melihat anak saya menggerakkan kaki dan tangannya, bermain dan melompat di atas matras. Ia pun makan hingga kenyang dan sembuh total. Ini semua berkat karunia Allah subhanahu wata’ala. Saya wasiatkan semua orang untuk mengeluarkan sedekah ketika tertimpa penyakit.”

Marilah saudaraku, pintu telah terbuka, tanda kesembuhan telah tampak di depanmu. Bersedekahlah dengan sungguh-sungguh dan percayalah kepada Allah subhanahu wata’ala. Jangan ibarat orang yang melalaikan resep yang mujarab ini, hingga ia tidak mengeluarkan sebagian hartanya untuk berzakat lagi. Padahal bertahun-tahun ia menderita sakit dan mondar-mandir ke dokter untuk mengobati penyakitnya, dengan merogoh banyak uang dari koceknya.

Jika engkau telah mencoba resep ini dan engkau sembuh, jadilah orang yang selalu menolong orang lain dengan harta dan usahamu. Jangan engkau membatasi diri dengan sedekah untuk dirimu sendiri. Namun obatilah penyakitmu dengan sedekah. Jika engkau tidak sembuh total, ketahuilah engkau bahwasanya telah disembuhkan walau sedikit. Keluarkan sedekah lagi, perbanyak sedekah semampumu. Jika engkau masih belum sembuh, mungkin Allah subhanahu wata’ala memperpanjang sakitmu untuk sebuah hikmah yang dikehendaki-Nya atau lantaran kemaksiatan menghalangi kesembuhanmu. Jika demikian cepatlah bertaubat dan perbanyak do’a di sepertiga malam terakhir.

Sedangkan bagi anda yang diberi nikmat sehat oleh Allah subhanahu wata’ala, ja-ngan tinggalkan sedekah dengan alasan engkau sehat. Seperti halnya orang yang sakit dulunya juga sehat, dan orang sehat pun bisa sakit. Sebuah pepatah mengatakan, “Mencegah lebih baik daripada mengobati”.

Apakah engkau akan menunggu penyakit hingga engkau berobat dengan sedekah? Jawablah...! Dan segeralah bersedekah.

Syaikh Sulaiman bin Abdul Karim al-Mufarrij.

Related Posts

Post a Comment