![]() |
RAHASIA SEDEKAH : Tukang Bubur Naik Haji |
berikut ceritanya :
Ini kisah positif Sulam, seorang penjual bubur, yang ingin memberangkatkan emaknya pergi haji. Orang lain, termasuk istrinya, mengingatkan Sulam, haji itu bagi yang mampu. Sementara penghasilan tukang bubur itu paling buat makan sehari-hari. Jadi, dari mana uang untuk berangkat haji. ”Insya Allah, Mak. Sulam mohon doa Emak. Kalau doa Emak makbul, Emak niscaya naik haji,” kesepakatan Sulam.
Didorong harapan yang berpengaruh untuk memberangkatkan haji Emaknya, Sulam bekerja keras. Tidak lupa, ia menyisihkan sebagian penghasilan di bank. Melihat keinginannya pergi haji, seorang temannya melekat nama Bubur Ayam H. Sulam di gerobaknya. Sulam pun bersedekah, termasuk memberi makan bubur kepada bawah umur yang tinggal di rumah yatim. Kepada pengurus yayasan rumah yatim, Sulam dan keluarganya minta didoakan pergi haji.
Seperti biasa, Sulam menyetor uang ke bank. Ketika hingga di bank, petugas memberitahukan bahwa Sulam menjadi pemenang sedan mewah. Karena Sulam bengong, si petugas menyampaikan sedannya bisa dijual dan sanggup dipakai untuk pergi haji. ”Berapa orang?” tanya Sulam. ”Satu RT”.
Pulang ke rumah, Emak dan istri Sulam galau dan khawatir lantaran Sulam menyerupai orang linglung. ”Maafin Emak bila harapan Emak menciptakan Sulam jadi tidak waras.” Ketika sadar, Sulam menyampaikan ia bersama emak, istri, teman, dan pengurus rumah yatim diajak pergi haji. Kali ini, gantian si Emak yang pingsan.
Kalau kita punya masalah, bila kita punya keinginan, maka tidak ada satu pun yang bisa menolong kita, kecuali Allah. Termasuk harapan Emak si tukang bubur dan harapan tukang bubur. Tidak ada yang bisa menolak, kecuali Allah. Dan apa yang terjadi bila Allah sudah berkenan menolong seseorang? Allah akan mengatur dari langit, sehingga sesuatu yang berdasarkan orang mustahil terjadi, malah terjadi.
Tentu si tukang bubur dan ibunya menerima keberkahan dari Allah. Sebenarnya bukan tanpa sebab, tapi ada amal-amal yang mereka lakukan, yang kemudian menciptakan Allah mengeluarkan putusan terbaik buat mereka. Si Ibu punya niat yang sangat kuat, rindu untuk berkunjung ke Baitullah, mencium Hajar Aswad, dan menyempurnakan rukun Islam. Kemudian si anak mahabah kepada orang tua, ingin menyenangkan orang tuanya, kemudian ia berusaha dan menabung sebisa dia.
Si tukang bubur percaya seseorang yang berniat baik, Allah akan menyempurnakannya. Kedua, ia berniat menabung untuk ibunya yang ber¬niat haji dan Allah kemudian menyempurnakannya. Ketiga, ia berinfak lantaran sedekah bisa menghantarkan seseorang mencapai keinginannya.
Post a Comment
Post a Comment