Report Abuse

Stats

Comment

Kasih Sayang Allah

Post a Comment
Pada ketika Rasulullah Muhammad SAW duduk beristirahat di tengah para sahabatnya, datanglah seorang lelaki membawa pakaian. Dia menyimpan sesuatu yang disembunyikan dalam pakaiannya itu.

Dia mengatakan, “Wahai Rasulullah, ketika saya berjalan ke arahmu, saya melewati sebuah pohon yang sangat rindang. Aku mendengar bunyi bawah umur burung, kemudian saya ambil dan meletakkannya di kainku. Namun, tiba-tiba induknya tiba dan terbang mengitari kepalaku, maka kubuka kainku semoga ia melihat anak-anaknya. Karena melihat anak-anaknya dalam kainku sang induk ikut bersama mereka sehingga saya selimuti mereka semua dengan kainku ini. Inilah mereka semua, saya bawa kemari.”

Rasulullah SAW berkata, “Letakkan mereka.” Dia pun meletakkan burung-burung tersebut di atas tanah di hadapan Rasul. Dia membuka penutupnya namun induknya enggan meninggalkan anaknya. Rasul bertanya, “Apakah kalian heran dengan kasih sayang induk burung ini terhadap anak-anaknya?”

Rasulullah SAW bersabda, “Demi Tuhan yang telah mengutusku dengan membawa kebenaran, sesungguhnya kasih sayang Allah lebih besar terhadap hamba-hamba-Nya dibandingkan induk burung kepada anak-anaknya ini. Bangunlah dan bawalah mereka kembali sampai kamu letakkan mereka di daerah semula bersama induknya.”

Lelaki itu pun membawa mereka kembali ibarat diperintahkan Rasulullah. Sabda Rasulullah di atas yaitu citra indah betapa kasih sayang Allah tak terbatas oleh ruang dan waktu terhadap hamba-hamba-Nya.

Seperti yang dikemukakan Allah SWT, “Dan rahmat-Ku mencakup segala sesuatu. Maka akan Aku menetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, menunaikan zakat, dan mereka yang terus-menerus beriman terhadap ayat-ayat Kami. Orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi ummi yang mereka mendapati-nya tertulis di dalam Taurat dan Bibel yang ada di sisi mereka.”(QS al-A'râf [7]: 156-157)

Tatkala kita ditimpa suatu musibah, bukan berarti Allah sudah tidak sayang dan peduli lagi. Allah hanya menginginkan semoga kita lebih berpengaruh dan cerdas dalam memaknai romantika kehidupan.

Ketika kita meminta sesuatu kepada Allah tetapi tidak eksklusif mengabulkannya, Allah mengetahui, hal itu akan menjauhkan kita dari sisi-Nya. Seperti Qarun, sehabis diberi kelapangan rezeki, beliau malah menjadi hamba yang kufur dan tamak.

Orang bijak mengatakan, Allah menjawab permohonan kita dengan tiga cara. Allah berkata Ya, Dia memberi yang kita inginkan. Allah berkata Tidak, Dia memberi kita sesuatu yang lebih baik. Allah berkata Tunggu, Dia memberi kita yang terbaik.

Kasih sayang Allah kepada kita tak pernah terhenti sedetikpun. Sejak kita masih berupa setetes air kehidupan, kemudian tumbuh menjadi insan pintar balig cukup akal sempurna. Selama kita di dunia, akan selalu diwarnai banyak sekali problematika kehidupan.

Seperti yang dikemukakan Allah SWT, apabila kita berhasil memetik pelajaran dari setiap penderitaan tersebut, maka kita akan hidup senang menuju keabadian. Sebaliknya, apabila kita gagal memahaminya maka kita tergolong orang yang bangkrut.

Dan itu yaitu kerugian yang sebenarnya. Pertolongan Allah niscaya akan tiba membebaskan kita dari kemalangan, penderitaan, dan kegagalan.

Setelah kita terlebih dahulu mempelajari faktor-faktor penyebab kemalangan, penderitaan, dan kegagalan itu. Kemudian kita bangun melaksanakan perubahan untuk membebaskan diri dari semua belenggu itu.

Related Posts

Post a Comment