
Guruku
(Bella Safitri)
Guruku sangat anggun sekali
Menyambutku pagi berseri
Hatiku senang
Perasaanku tenang
Ibu guruku lembut sekali
Mengajarku mengenal diri
Membukakan pintu hati
Agar saya menjadi anak yang cerdas dan berbakti
Padamu saya berterima kasih
Dalam hatiku saya berjanji
Nasihatmu akan kuturuti
Perintahmu akan kupatuhi
Ilmumu akan kupahami
Semoga saya menjadi anak yang berbangsa
Untuk bangsa dan tanah airku
Di kemudian hari
Sesobek kertas sudah diberikan
seuntai goresan pena pula berada di dalamnya
duhai anak yang malang
mengapa engkau membisu saja?
Mengapa kertas itu cuma kamu simpan?
sungguh tidak sedikit angan-angan terpendam
ilmu maha luas sudah tertuliskan
tapi sayang kamu enggan membaca
Dunia demikian luas ilmu pula demikian terbentang
sungguh dunia sudah bicara,
kau mau tahu isiku?
kau mau mengerti apa menyangkut dunia ini?
Malang beribu malang kamu enggan membaca
duhai anak yang malang
bangkitlah kini
pengetahuan luas sudah menantimu
lawanlah jiwa kotormu itu
tuk mencapai impianmu
Lingkungan SekolahPAHLAWAN PENDIDIKAN
Lambat menjalar waktu
Suasana hening dalam kekhusu’an menggali ilmu
Sekolahku, gudang ilmuku
Perantara Tuhan dan Kewujudan ALamku
Engkau semakin reot
Tapi ilmu yang menjadi isi mu
Tak pudar dengan segala rintangan
Meski berbilik kayu berlantai tanah
Engkau tetap menjadi tempatku mengabdi ilmu
Wahai yang disana,
Yang duduk mewakili rakyat ( Katanya )
Lihatlah kami disini
Menahan masbodoh dikala angin menerpa
Menahan masbodoh dikala air membanjir mengalir
Wahai Yang duduk di atas pangkat
Cobalah tengok Rakyatmu disini
Kemana guru – guru kami
Yang usang tak kamu gaji
Kemana suasana nyaman belajar
Saat kami ingin harapan sanggup kami kejar
Dimana pendidikan kalian
Atau tahta telah melupakan akad – janji
Hingga kemudian para siswa mati
Dalam kebodohan dan kejahilan
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kamu isi
mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak sanggup apa-apa, tak sanggup kemana-mana
tapi sekarang dunia kami penuh warna
Dengan ukiran garis-garis, juga kata
yang dulu hanya jadi mimpi
kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
itu sebab kamu yang mengajarkan
tentang mana warna yang indah
tentang garis yang harus dilukis
juga wacana kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
untuk semua pejuang pendidikan
dengan pendidikanlah kita sanggup memperbaiki bangsa
dengan pendidikanlah nasib kita sanggup dirubah
Apa yang tak mungkin kamu jadikan mungkin
hanya ucapan terakhir dari mulutku
di hari pendidikan nasional ini
gempitakanlah selalu jiwamu wahai pejuang pendidikan Indonesia
Sekian Contoh Puisi wacana Pendidikan yang sanggup kami bagikan pada artikel kali inni. Ssemoga Puisi Pendidikan diatas sanggup membantu anda dalam menciptakan Puisi untuk mengungkapkan rasa terimakasih kepada pendekar pendidikan Indonesia. Salam Pendidikan !!
Post a Comment
Post a Comment