Kata Kata Mutiara Hikmah KItab Al Hikam Syekh Ibnu Atha'illah - Kitab Al-Hikam ialah buah karya Syekh Ibnu Atha'illah yang diperuntukkan bagi para pejalan (salik), yang di dalamnya berisi panduan lanjut bagi setiap pejalan untuk menempuh perjalanan spiritual. Al-Hikam berisi aneka macam terminologi suluk yang ketat, yang merujuk pada aneka macam istilah dalam Al-Qur'an.
Kitab Al-Hikam ini merupakan karya utama Ibnu Atha’illah, yang sangat terkenal di dunia Islam selama berabad-abad, hingga hari ini. Kitab ini juga menjadi bacaan utama di hampir seluruh pesantren di Nusantara.
Berikut ini kami sajikan Kata Kata Mutiara Hikmah KItab Al Hikam Syekh Ibnu Atha'illah
“diantara gejala matinya hati ialah tidak adanya kesedihan sehabis terlewatkan kesempatan berinfak taat, dan tidak ada penyesalan terhadap suatu pelanggaran yang engkau lakukan.”
“Jika engkau berpisah dengan hari esok, maka tak akan bisa berjumpa kembali. Dan hari ini, tak sanggup kamu cari di esok hari.”
“Semakin lama, hitungan harimu memang semakin banyak. Tapi pada hakikatnya, setiap hari berkurang terus dan semakin mendekati batas akhir, kematian.”
“Dalam hadits Bukhari, diterangkan bahwa suatu dikala Rasulullah saw menepuk bahu ibnu umar seraya berkata,”ketika engkau berada di sore hari, jangan menanti datangnya pagi. Ketika engkau berada di pagi hari, janganlah menunggu datangnya petang. Manfaatkanlah sehatmu untuk sakitmu dan pergunakan hidupmu untuk matimu.”
“Pondasi kita ialah keimanan, janganlah terlalu mengharapkan yang elok saja dalam hidup ini lantaran sering kali yang elok itu menciptakan sakit perut, dan jangan pula takut terhadap yang pahit lantaran siapa tahu dalam pahit itu mengandung obat yang manjur.”
“Setiap nafas yang berhembus darimu, disitulah takdir Allah berlaku kepadamu.”
“Jika saya mau tegak bangkit dan berikhtiar maka Allah maha bijaksana dalam memilih takdirnya kepadaku.”
“Carialah sesuatu yan bermanfaat di dunia ini. Adapun yang bermanfaat ialah ilmu dan amal.”
“Sebagian ulama beropini bahwa matinya hati itu disebabkan tiga sifat, yaitu cinta kepada dunia secara berlebihan, ceroboh dan kurang berzikir, serta menuruti hawa nafsu.”
“Nabi bersabda,”Dunia ini perjara bagi orang beriman dan nirwana bagi orang kafir”
“Ali bin Abi Thalib ra, “Perumpamaan dunia menyerupai ular yang lunak dikala disentuh, sedangkan racunnya mematikan.”
“Yang harus kita lakukan ialah menyandarkan diri sepenuhnya kepada Allah jangan banyak meminta, baik permohonan yang berkenaan dengan rezeki (dunia) maupun berkenaan dengan urusan akherat. Diminta atau tidak, jikalau Allah menghendaki pastilah terjadi.”
“Tanda tulus itu ada 3, pertama ialah kebanggaan dan celaan orang sama saja bagi dirinya. Kedua tidak riya dalam berinfak taat dikala ia sedang melakukan amal itu. Ketiga, amal itu dilakukan hanya mengharap pahala akherat.”
“Cermin hati yang terwujud dalam gerak-gerik dan lahiriahmu, maka itulah yang disebut aura. Karena itu engkau bisa membentuk hatimu menjadi jernih, pikiranmu menjadi bersih, setiap langkah yang kamu jejakkan dimuka bumi ini pasti baik. Hidupmu akan bermanfaat bagi sesama.”
“Jangan menuntut terhadap Allah lantaran keterlambatan terkabulnya permohonanmu, namun tuntutlah dirimu sendiri yang kurang sopan.”Subahanallah begitu banyak ternyata Mutiara Hikmah KItab Al Hikam yang berkaitan dengan dilema kehidupan. Ingatlah bahwa Allah Swt menegaskan dalam penciptaan langit dan bumi dan dalam pergantian siang dan malam terdapat gejala kebesarannya bagi mereka yang memikirkannya (berilmu). Akhir kata dari admin, raihlah apa yang ingin anda raih, buatlah apa yang ingin anda buat, dan ubahlah apa yang ingin anda ubah. Sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum melainkan kaum itu sendiri yang akan mengubahnya.
Post a Comment
Post a Comment