Assalamualaikum
Pada kesempatan ini penulis menghadirkan hadits perihal keutamaan membaca tasbih beserta dengan klarifikasi sanad dan matannya. Berikut haditsnya:
٦٤ - مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اﷲِالْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِه ، غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ
“Orang yang membaca Subhanallahil Adhim Wabihamdihi berarti dia telah menanam sebuah pohon kurma di surga.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf (12/125/2), At-Tirmidzi (2/258/259), Ibnu Hibban dan Al-Hakim (1/501-502) melalui Abu Zubair dari Jabir secara marfu’.
At-Tirmidzi menilai: “Hadits ini hasan shahih.” Sedangkan Al-Hakim mengatakan: “Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim.”
Sementara itu Adz-Dzahabi juga sependapat dengan evaluasi ini tetapi di dalam kitab Al-Takhis-nya dia mengatakan: “Shahih sesuai dengan syarat Bukhari.” Sebenarnya itu kurang tepat, alasannya ialah Abu Zubair hanya digunakan oleh Imam Muslim, cuma dia seorang mudallis (orang yang meriwayatkan hadits dengan mengaburkan sanadnya) dan sering meriwayatkan hadits dengan cara ‘an’anah (menggunakan kata ‘an) kecuali kalau hadits itu diriwayatkannya dari Jabir, maka nilainya tetap shahih.
Di daerah lain aku melihat penguat hadits itu, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaiban (12/127/1) dari Amer bin Syu’aib dari Abdullah bin Umar yang menuturkan:
“Barangsiapa berkata: Subhanallahil Adhim Wa bihamdih, maka berarti dia telah menanam pohon korma di surga.”
Perawi-perawi hadits itu tsiqah, hanya saja terdapat pemutusan sanad antara Amer dan kakeknya Ibnu Umar. Meskipun hadits ini secara teknis termasuk mauquf (beritanya berhenti hanya kepada sahabat) tetapi nilainya marfu’, alasannya ialah tidak diucapkan menurut pendapat semata.
Hadits ini mempunyai syahid hadits marfu’ yang diriwayatkan oleh Mu’az bin Sahl dengan matan:
“Barangsiapa membaca Subhanallahil Adhim maka dia akan menjadi sebuah pohon di surga.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (3/440). Sanadnya dha’if, tetapi sanggup dipergunakan sebagai syahid (penguat hadits lain yang senada lantaran tidak terlalu dha’if ha’if.
Demikianlah klarifikasi hadits keutamaan membaca tasbih. Mudah-mudahan kita sanggup mengamalkannya.
Post a Comment
Post a Comment