Report Abuse

Stats

Comment

Keutamaan Dan Manfaat Bersiwak Berdasarkan Hadist

Post a Comment
Keutamaan dan manfaat Bersiwak Menurut Hadist - Bersiwak berarti menggosok gigi dengan memakai benda yang kesan dan harum. Baginda Rasulullah SAW sangat gemar bersiwak baik pada dikala berpuasa atau tidak, ketika berwudhu atau ketika hendak shalat. Tak lupa juga dia melakukannya kala hendak masuk rumah menjumpai istrinya.

Keutamaan dan manfaat Bersiwak Menurut Hadist Keutamaan Dan Manfaat Bersiwak Menurut Hadist

Bersiwak mempunyai banyak keutamaan / manfaat diantaranya mengharumkan mulut, menguatkan gusi, menghilangkan penyakit, dan menambah rajin membaca.

Hadits pendukung Dalam Bersiwak

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya :

Keutamaan dan manfaat Bersiwak Menurut Hadist Keutamaan Dan Manfaat Bersiwak Menurut Hadist

 عن عائشة رضى الله ان النبي صلى الله عليه وسلم قال : السواك مطهرللفم مرضاة للرب {رواه البيهقي والنسائى}

 Artinya : Dari Aisyah RA bergotong-royong Rasulullah SAW bersasbda “ bersiwak itu sanggup membersihkan verbal dan menghasilkan keridhaan Allah “. – HR Baihaqi dan Nasa’i

 عن ابى هريرة رضى الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم انه قال : لولا ان اشق على امتي لأمرتهم بالسواك مع كل وضوء {احرجه مالك واحمدوالنسائى}

 Artinya : Dari Abu Hurairah RA bergotong-royong rasulullah SAW bersabda : Sekiranya tidak akan memberi kesukaran dan kesulitan pada ummatku, tentu akan kuperintahkan mereka bersiwak pada setiap wudhu. – HR Malik, Ahmad, dan Nasa’i.

Hadits diatas memberi klarifikasi bahwa bersiwak masnunah (disunatkan) dalam segala hal kecuali pada dikala berpuasa, alasannya yakni amis verbal orang yang berpuasa dikatakan Rasulullah SAW lebih harum dibandingkan dengan minyak kasturi, Sesuai dengan Sabdanya :

 عن ابى هريرة رضى الله عن النبى صلى الله عليه وسلم لخلوف فم الصائم اطيب عند الله من ريح المسك {رواه البخارى ومسلم}

Artinya :Dari Abu Hurairah RA, Dari Nabi SAW : bergotong-royong amis verbal orang yang sedang berpuasa itu pada sisi Allah lebih harum dibandingkan dengan minyak kasturi – HR Bukhari dan Muslim

 ركعتان بالسواك افضل من سبعين ركعة بلا سواك {رواه ابو نعيم}

Artinya : Dua rakaat shalat yang dikerjekan dengan bersiwak, lebih utama dari tujuh puluh rakaat yang dikerjakan tanpa bersiwak. – HR Abu Naim

10 Keutamaan Mengerjakan Sunnah Bersiwak

Pertama, sanggup membersihkan mulut. Bersiwak, yang dikala ini lebih masyhur disebut dengan sikat gigi terperinci sanggup membersihkan mulut. Tak hanya membersihkan mulut, menyikat gigi secara rutin dan benar juga mempengaruhi kesehatan gigi dan gusi.

Kedua, menciptakan Allah ridho. Tak diragukan lagi, sesungguhnya Allah menyayangi orang-orang yang bertaubat dan orang yang membersihkan diri. Berwudhu, mandi, bahkan menyikat gigi ialah aktivitas yang ditujukan demi higienis dan sucinya anggota tubuh. Tiada hal yang sanggup menghalangi ridho Allah untuk seorang hamba yang berniat membersihkan diri dalam rangka beribadah dan bersahabat kepada-Nya.

Ketiga, menciptakan setan marah. Mengapa setan bisa murka jikalau kita menggosok gigi? Sebab setan tidak suka terhadap hal-hal yang bersih. Jika kita bersiwak, itu berarti kita membersihkan diri dan menghindari diri dari kekotoran. Karena setan lebih menyukai hal-hal yang kotor, ia murka terhadap hamba-hamba Allah yang senantiasa menerapkan hidup higienis dan sehat.

Keempat, dicintai Allah dan malaikat pencatat amal. Segala sesuatu yang diniatkan dari hati, niscaya akan dicatat oleh Allah dan malaikat pencatat amal baik. Karena Allah amat menyayangi kebersihan dan keindahan, tentu Allah juga menyayangi hamba-hambaNya yang beristiqomah untuk menerapkan gaya hidup higienis dan sehat. Dengan menyikat gigi secara teratur demi terciptanya kesehatan jasmani, insya Allah perbuatan tersebut dinilai Allah sebagai ibadah.

Kelima, sanggup menguatkan gusi. Rutinitas menggosok gigi, jikalau dilakukan secara benar tentu sanggup bermanfaat bagi kesehatan dan kekuatan gusi. Dalam ilmu kesehatan gigi, makanan yang kita konsumsi, setidaknya terdapat zat asam. Zat asam tersebut sanggup mengikis email pada gigi. Dapat terbayangkan jikalau kita jarang menyikat gigi. Jangka panjangnya, email pada gigi tersebut sanggup membentuk lubang-lubang mikro.

Keenam, sanggup menghilangkan lendir (pada tenggorokan). Tenggorokan kita tidak 24 jam dalam keadaan bersih. Adakalanya lendir-lendir timbul dan menciptakan kesehatan verbal dan tenggorokan terganggu. Lendir itu pun akan timbul jikalau intensitas menyikat gigi kita sangat jarang. Oleh hasilnya mengapa disunnahkan menyikat gigi sebelum shalat, fungsi utamanya ialah kesehatan dan kesejukan kanal pencernaan tetap terjaga.

Ketujuh, sanggup menyegarkan napas. Selain bermanfaat untuk kesehatan gigi dan gusi, menyikat gigi juga sanggup menyegarkan napas. Pada zaman Nabi SAW, siwak yang dipilih pun tentunya berkualitas. Meski tidak terdapat fluoride, kayu siwak yang Nabi gunakan sebelum dia melaksanakan shalat bisa membersihkan gigi, gusi dan menawarkan kesejukan pada napas.

Kedelapan, sanggup membersihkan verbal dari cairan yang tidak berguna. Dalam verbal dan gigi kita tentu terdapat kuman dan kuman jikalau jarang dibersihkan. Cairan yang tidak berguna, dikala bercampur dengan lendir ditambah frekuensi menyikat gigi yang jarang, akan mengakibatkan karies tumbuh di sela-sela gigi.

Kesembilan, sanggup menguatkan pandangan mata. Jika kita menelaah kembali budbahasa atau adat menuntut ilmu dalam kitab Ta’lim Muta’lim, kitab yang telah digunakan sebagai pegangan dalam menuntut ilmu menyebutkan bahwa bersiwak (menyikat gigi) secara rutin dan benar sanggup menguatkan pandangan mata. Mengapa? Jika kesehatan verbal terjaga, penglihatan pun sanggup bekerja secara maksimal. Ringkasnya, kesehatan gigi dan verbal mempengaruhi fungsi panca indera, termasuk mata.

Kesepuluh, sanggup menghilangkan amis bau di mulut. Menyikat gigi secara teratur dan benar tentu selain gigi, gusi dan pernapasan sehat, amis tak sedap di verbal pun akan berkurang. Sehingga, dalam kondisi berpuasa, tak perlu lagi merasa verbal kita mengeluarkan amis tak sedap. Puasa, jikalau diimbangi dengan keteraturan kita membersihkan gigi, tentu akan menghasilkan puasa yang maksimal.

NB: Namun ketika kita berpuasa, sebaiknya bersiwak atau menggosok gigi dilakukan sebelum solat Dzuhur. Sebagian Ulama berpendapat, bahwa bersiwak atau menggosok gigi sehabis solat Dzuhur akan mengakibatkan MAKRUH.

Related Posts

Post a Comment