Bagi pembaca sekalian yang hendak mencari contoh, atau refrensi mengenai topik Toleransi Beragama, berikut ialah pola makalah ihwal toleransi beragama, silahkan gunakan dengan bijak
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas nikmat iman, nikmat kesehatan, dan nikmat kesempatan dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya selaku penyusun makalah yang berjudul Toleransi Beragama Dalam Masyarakat ini sanggup terselesaikan dengan baik, meskipun didalam makalah ini terdapat sangat banyak kekurangan. Disamping kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, kami berharap didalam makalah ini terdapat sedikit manfaat yang sanggup dipetik pembaca, dengan begitu menjadi amal jariyah bagi kami.
Toleransi Beragama Dalam Masyarakan, merupakan hal yang penting demi kerukunan umat beragama, tanpa Toleransi kerukunan mungkin menjadi hal tidak mungkin untuk di capai. Dengan begitu Toleransi harus ditanamkan kepada setiap individu semoga mereka sadar pentingnya toleransi didalam masyarakat. Dalam makalah ini akan kami bahas mengenai sedikit ihwal hal tersebut, didalam makalah ini kami mencantumkan beberapa data hasil wawancara mengenai topik yang akan kita bahas.
Kami berharap semoga makalah ini kedepan nya mempunyai kegunaan bagi pembaca sekalian, dan yang tidak kalah penting bisa memenuhi kiprah yang diberikan kepada Bapak Dosen PAI, yang telah menawarkan amanah untuk mengerjakan kiprah ini kepada kami. Disamping itu kami juga sangat terbuka dalam mendapatkan kritik dan saran yang membangun tentunya, jadi apabila pembaca sekalian menemukan banyak kekurangan, penulis sangat berharap masukan demi hasil karya ilmiah yang lebih baik kedepan nya. Sekian dari kata Pengantar yang sedikit rancu ini, kami harap pembaca sekalian berkenan untuk membacanya dan sanggup memahami isi dari Kata Pengantar ini serta isi dari makala ini. Wasallam.
Daftar Isi
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
• Latar Belakang 1
• Permasalahan 2
• Rumusan Masalah 2
BAB II 3
TINJAUAN PUSTAKA 3
• Teori Toleransi Beragama 3
1. Inti Toleransi Beragama 3
2. Toleransi Beragama dalam Islam 3
3. Toleransi Umas Islam (dari waktu ke waktu) 3
4. Toleransi Umat Islam Indonesia 4
BAB III 5
HASIL PENELITAN DAN ANALISIS 5
• Hasil Penelitian 5
• Data penelitian 5
BAB III 11
PENUTUP 11
• Kesimpulan 11
• Saran 11
Lampiran 12
Daftar Pustaka 13
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Toleransi berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai banyak definisi tetapi mempunyai makna yang sama salah satunya yaitu, sifat atau sikap toleran: dua kelompok yang berbeda kebudayaan itu saling berafiliasi dengan penuh; batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan; penyimpangan yang masih sanggup diterima dalam pengukuran kerja. Dari beberapa definisi di atas Toleransi(n) ialah suatu sifat atau perbuatan yang setiap tindakan nya tidak menjelek-jelekan atau tidak menyebab kan goresan antar suku, agama, dan ras didalam suatu kelompok yang luas (masyarakat).
Dari pembahasan definisi diatas kita tahu bahwa Toleransi merupakan sifat yang harus dimiliki oleh setiap manusia, lantaran insan sudah niscaya akan hidup didalam suatu perbedaan. Didalam Al-Quran pun topik mengenai perbedaan sudah dijelaskan di beberapa ayat yaitu:
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
Dan di antara gejala kekuasaan-Nya ialah membuat langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat gejala bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. Ar-Rum ayat 22).
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, bahwasanya Kami membuat kau dari seorang pria dan seorang wanita dan mengakibatkan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kau saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kau disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat ayat 13).
Dari beberapa ayat diatas, sanggup disimpulkan bahwa Allah SWT telah membuat kita berbangsa-bangsa yang setiap bangsa tersebut terdapat Bahasa yang berbeda, suku yang berbeda-beda, dan juga warna kulit yang berbeda, dan dari ayat diatas juga menyebutkan bahwa diantara banyak nya insan yang paling mulia dihadapan-NYA ialah orang yang bertaqwa.
• Permasalahan
Dalam kehidupan yang sudah niscaya akan menghadapi dengan banyak perbedaan, masih banyak orang yang tidak bisa mendapatkan perbedaan, bahkan hingga ada perang antar suku, bahkan peperangan antar bangsa yang hingga dikala ini belum usai. Itu semua disebabkan minimnya rasa toleransi kepada sesama manusia, dengan begitu mereka mengangga kelompok mereka lah yang paling unggul sehingga mereka mengolok-olok kelompok lain yang berujung dengan goresan antar kelompok, terkadang perbedaan juga sanggup mengakibatkan pertikaian antara kedua belah pihak. Disisi lain, apabila kita kembalikan kepada petunjuk hidup umat insan yaitu Al-Quran, disana tertulis bahwa “Dan di antara gejala kekuasaan-Nya ialah membuat langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat gejala bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Ar-Rum ayat 22). Dari ayat tersebut sudah niscaya terdapat suatu keindahan didalam suatu perbedaan bagi orang-orang yang berpikir (mengetahui). Di sisi lain factor yang sanggup mengakibatkan banyak nya orang-orang yang bertikai di dalam suatu perbedaan ialah minim atau tidak pernah sadar bahwa perbedaan ialah hal yang biasa bahkan menjadi hal yang sudah niscaya terjadi, selain itu mereka mempunyai rasa toleransi yang sangat minim
• Rumusan Masalah
1. Toleransi beragama.
2. Toleransi beragama berdasarkan pandangan narasumber.
3. Contoh toleransi beragama
4. Kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama
5. Saran mengenai orang yang ribut lantaran persoalan perbedaan agama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Teori Toleransi Beragama
1. Inti Toleransi Beragama
Kita sebagai potongan masyarakat Indonesia tentu tidak absurd dengan istilah toleransi beragama, lantaran sering dikampanyekan oleh pemerintah baik ditingkat sentra maupun daerah-daerah. Inti dari toleransi beragama sebagaimana tertuang dalam GBHN ialah terciptanya suasana kehidupan beragama penuh keimanan dan ketakwaan, penuh kerukunan yang dinamis inter dan antar umat beragama. Bagaimana halnya dengan agama Islam apakah ada pemikiran toleransi beragama.
2. Toleransi Beragama dalam Islam
Ajaran-ajaran Islam menawarkan akreditasi terhadap eksistensi agam lain, hal ini diwujudkan dengan adannya pemikiran ihwal toleransi beragama dengan bukti-bukti sebagai berikut :
• Islam agama universal diturunkan untuk kebahagiaan dunia dan akherat dan rahmat semesta alam (rahmatan lilalamin) (Q.S. 21: 107; 34; 28)
• Islam disampaikan secara damai, dengan pendekatan antara lain (1) bijaksana (Q.S. 16: 125), (2) tidak memaksakan kehendak (Q.S. 2: 256)
• Ditopang dengan budi yang agung yang dimiliki oleh Rasulullah saw (Q.S. 64: 4). Rasulullah pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu penyantun suka kepada kelembutan dan menawarkan kepada orang yang berlaku santun (Lembut) dengan sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang berperangai tidak santun”.
Kaprikornus terang sekali bahwa toleransi beragama dalam pemikiran Islam pada dasarnya ialah sikap santun dan hormat terhadap keyakinan pihak lain, bukan menyerupai yang sering disalahartikan kebanyakan orang yaitu mencampuradukkan prinsip-prinsip keimanan, ibadah dalam praktik kehidupan masyarakat.
3. Toleransi Umas Islam (dari waktu ke waktu)
Zaman Nabi ketika umat Islam masih lemah menerima intimidasi, terror, dan penindasan yang keji dari pihak lawan, namun ketika Islam jaya tidak melaksanakan hal sama kepada musuh-musuhnya sebagai balas dendam, bahkan bersikap santun.
Zaman Khulafaurrashyidun, contohnya Khalifah Umar ketika menguasai Palestina menawarkan kemerdekaan beragama, tempat-tempat ibadah yang didirikan oleh umat beragama tidak dilaran dan memerintahkan Gubernur untuk melindunginya. Kebijakan Umar (yang didasari pemikiran Islam) ini sangat berbeda ketika Palestina dikuasai oleh Romawi dimana Baitul Maqdis dibumihanguskan dan orang-orang Yahudi diusir dari Palestina dan mengembara terlunta-lunta (diaspora).
Ketika umat Islam bisa menguasai Spanyol (Eropa), sangat toleran dalam melindungi orang-orang Kristen selama kurang lebih 500 tahun. Tetapi ketika umat Islam mulai lemah dan sanggup dikuasai oleh pihak Kristen tidak lagi pinjaman yang diberikan melainkan bermacam-macam kekejaman, masjid-mesjid ditutup, ibadah dilarang, pakaian dan nama-nama muslim diganti, lebih kejam lagi diharuskan menentukan dari tiga pilihan, yaitu:
(1) Menjadi Nasrani,
(2) Mati, atau
(3) Terusir dari Spanyol (Yunus Ali Almuhdar, 1983)
4. Toleransi Umat Islam Indonesia
Toleransi umat Islam Indonesia, kiranya bisa dijelaskan antara lain ketika proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana peranan tokoh-tokoh Umat Islam sangat besar sumbangannya terhadap pemikiran mengenai dasar negara, sekalipun tujuh kata yang tercantum pada Pembukaan UUD yang merupakan hasil janji nasional melalui Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yaitu “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya”, dengan rela demi keutuhan dan kesatuan bangsa, diganti menjadi ketuhanan Yang Maha Esa. Alam Ratu Perwiranegara (mantan Menteri Agama) menyatakan bahwa tragedi atau tragedi itu merupakan hadiah atau pengorbanan bagi umat Islam (Alamsyah, 1974).
Buya Hamka pada dikala masih menjadi ketua MUI pernah memberikan bahwa mengapa toleransi beragama di Indonesia sangat baik, jawabannya (kata beliau) niscaya sangat gampang untuk diterima yaitu lantaran di Indonesia lebih banyak didominasi masyarakatnya beragama Islam sedang Islam sangat toleran dengan agama lain yang minoritas. Hal itu bedebeda dengan negara tetangga contohnya Philipina dimana toleransi beragama sulit terwujud, masyarakat Islam di sana yang minoritas tidak menerima perlakuan yang sama menyerupai yang ada di Indonesia.
BAB III
HASIL PENELITAN DAN ANALISIS
• Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian berdasarkan data yang kita sanggup dari menyebarkan narasumber, yang kami laksanakan pada Minggu, 29 Oktober 2017, di Jln. Woltermonginsidi genuk sari rt3-4 rw1 dari 10 narasumber yang kami wawancarai, bisa kami jabarkan sebagai berikut:
• Data penelitian
1. Narasumber: Pak Suteno
Umur : 60 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Sudah pensiun
Hasil wawancara :
Tahu ihwal toleransi beragama: Ya
Toleransi beragama berdasarkan pandangan narasumber:
Bisa menghargai ketika ada umat beragama lain yang sedang beribadah, atau sedang merayakan hari raya mereka tanpa harus menganggu dan ikut-ikutan
Contoh dari toleransi beragama:
Menghargai agama lain yang sedang beribadah atau sedang merayakan hari raya mereka
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
Menghargai perbedaan agama yang ada di lingkungan sekitarnnya, terutama ketika mereka sedang beribadah atau merayakan hari raya mereka. Kita sebagai umat muslim sebaik nya jangan mengganggu atau ikut merayakan hari raya mereka, Pak Suteno berprinsip “Bagimu agama mu, bagi ku agama ku”
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan agama:
Beliau tidak bisa menjawab lantaran disekitar tempat tinggal nya tidak pernah terjadi persoalan mengenai perbedaan agama.
2. Narasumber: Mukhamad Allam
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Free lancer (tidak tetap)
Hasil wawancara:
Tahu ihwal toleransi beragama: Ya
Toleransi beragama berdasarkan pandangan narasumber:
Rukun dengan orang yang mempunyai agama lain.
Contoh dari Toleransi beragama:
Tidak menjelek-jelekan agama lain, dan tidak mengganggu ketika orang yang beragama lain beribadah
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
Tidak menjelek-jelekan agama lain, dan menghargai ketika agama lain sedang beribadah, begitupula dengan mereka narasumber menambahkan impian semoga orang beragama lain untuk melaksanakan hal yang serupa semoga tidak ribut.
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan agama:
[No Comment]
3. Narasumber: Pak Hanto
Umur : 42 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Hasil wawancara:
Tahu ihwal toleransi beragama: Ya
Toleransi beragama berdasarkan pandangan narasumber:
Bisa hidup berdampingan didalam perbedaan
Contoh dari Toleransi beragama:
Menghargai agama lain
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
Menghargai perbedaan agama dengan cara tidak menjelek-jelekan agama lain.
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan agama:
Sebaik nya mereka disuruh memperbanyak membaca sejarah berdiri nya negara ini, lantaran negara ini berdiri bukan dari 1 agama saja, melainkan lebih dari itu, dengan begitu mereka bisa sadar indah nya perbedaan
4. Narasumber: Pak Fasil
Umur : 36 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Hasil wawancara:
Tahu ihwal toleransi beragama: Ya
Toleransi beragama berdasarkan pandangan narasumber:
Akur dengan orang yang beragama lain
Contoh dari toleransi beragama:
Tidak menjelek-jelekan agama lain.
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
Menghargai ketika orang dengan agama yang berbeda sedang beribadah, tanpa harus mengganggu mereka.
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan agama:
Sebaik nya kita ikut melerai mereka semoga tidak berkelanjutan.
5. Narasumber: Ibu Ruth
Umur : 46 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hasil wawancara:
Tahu ihwal toleransi beragama: Ya
Toleransi beragama berdasarkan pandangan narasumber:
Berlaku baik dengan mereka yang berbeda keyakinan
Contoh dari toleransi beragama:
Berlaku baik dengan orang yang agama nya berbeda dengan kita
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
Apabila mereka beribadah kita tidak boleh menganggu, dan tidak menjelek-jelekan orang yang berbeda keyakinan.
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan agama:
[Narasumber tidak bisa menawarkan jawaban]
6. Narasumber: Triyan Syahrul
Umur : 20 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Hasil wawancara:
Tahu ihwal toleransi: Ya
Toleransi berdasarkan pandangan narasumber:
Hidup rukun tenang berseri-seri
Contoh dari Toleransi Beragama:
Tidak mempermasalahkan perbedaan keyakinan
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
Rukun dan tidak mengganggu ketika mereka yang berbeda keyakinan sedang beribadah
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan agama:
Narasumber mengharapkan mereka sadar jika kita ditakdirkan hidup didalam pernbedaan, jadi toleransi sangatlah penting.
7. Narasumber: Wisnu
Umur : 18 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Hasil wawancara:
Tahu ihwal toleransi: Ya
Toleransi berdasarkan pandangan narasumber:
Berbuat baik kepada semua orang terutama didalam suatu perbedaan beragama
Contoh Toleransi Beragama:
Tidak menjelek-jelekan orang yang mempunyai keyakinan berbeda.
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
Tidak mengganggu ketika ada orang yang berbeda keyakinan sedang beribadah, dan juga tidak mengganggu ketika mereka merayakan hari besar mereka.
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan beragama:
Sebaiknya mereka lebih banyak memperbaiki keimanan mereka dibanding mempermasalahkan perbedaan keyakinan, lantaran perbedaan itu ialah anugrah didalam kehidupan ini.
8. Narasumber: Achmad Rijal
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Hasil wawancara:
Tahu ihwal toleransi beragama: Ya
Toleransi beragama berdasarkan pandangan narasumber:
Tidak mempermasalahkan perbedaan dalam keyakinan, lantaran kita mempunyai keyakinan masing-masing, begitupula dengan perbedaan dalam beragama itu tergantung dari diri kita masing-masing.
Contoh toleransi beragama:
Tidak mengganggu orang dengan keyakinan yang tidak sama dengan kita, meskipun mereka mempunyai keyakinan yang berbeda.
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
[masih dengan balasan yang sama]
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan beragama:
Narasumber menganggap mereka ialah orang yang masih berpikiran pendek narasumber menyebut nya dengan “SUMBU PENDEK” jadi mereka mungkin kurang bisa membaca lingkungan sekitar mereka.
9. Narasumber: Dwi
Umur : 44 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Hasil wawancara:
Tahu ihwal toleransi beragama: Ya
Toleransi beragama berdasarkan pandangan narasumber:
Menghargai orang yang beragama tidak sama dengan kita.
Contoh toleransi beragama:
Tidak menjelek-jelekan orang dengan agama yang tidak sama dengan kita.
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
Rukun dengan orang yang mempunyai agama berbeda, tanpa menganggu mereka ketika sedang beribadah.
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan beragama:
[Narasumber tidak bisa menawarkan balasan lantaran dia beralasan kawasan disekitar tempat tinggal nya tidak pernah terjadi hal demikian]
10. Narasumber: Azhar
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Freelancer (tidak menetap)
Hasil wawancara:
Tahu ihwal toleransi beragama: Ya
Toleransi beragama berdasarkan pandangan narasumber:
Hidup berdampingan didalam perbedaan, tanpa merugikan pihak lain.
Contoh toleransi beragama:
Tidak menjelek-jelekan mereka yang mempunyai keyakinan yang berbeda dengan kita.
Aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan toleransi beragama:
Rukun dengan orang yang mempunyai keyakinan berbeda, tanpa membeda-bedakan atau mebawa-bawa unsur SARA didalam kehidupan bermasyarakat
Saran mengenai orang yang ribut ihwal perbedaan beragama:
Sebaik nya mereka sadar jika perbuatan mereka tidak bermanfaat.
BAB III
PENUTUP
• Kesimpulan
Dari apa yang telah penulis jelaskan diatas, sehingga sanggup disimpulkan bahwa toleransi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, selain itu dengan adanya sifat toleransi didalam masyarakat akan memperkecil bahkan mencegah terjadi nya pertikaian antar umat beragama. Berdasarkan data yang kami sanggup dari beberapa narasumber, kami juga sanggup menyimpulkan bahwa toleransi itu memang benar-benar penting, dan yang menarik, semua narasumber yang kami wawancari, 10 dari 10 mengerti apa itu toleransi dan bagaimana cara menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari, itulah alasannya nya mereka yang tinggal di sekitar lokasi tersebut jarang bahkan tidak pernah menjumpai permasalahan tersebut, bahkan ada diantara 2 dari 10 narasumber tidak bisa menawarkan balasan mengenai saran terhadap orang yang ribut ihwal perbedaan agama, mereka beralasan lantaran di kawasan tempat tinggalnya tidak pernah mereka jumpai persoalan seperi itu, itu bisa di jadikan tolak ukur bahwa toleransi memang sangat lah penting, disamping itu pemahakan lebih dan dibarengi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
• Saran
Sosialisasi mengenai toleransi beragama memang sangatlah penting guna, mencegah terjadi nya goresan antar umat beragama. Saya harap kawasan dimana saya mewawancarai orang-orang sekitar tetap menjaga sikap baik mereka, dengan begitu kawasan tersebut tetap toleransi beragama tetap dijunjung tinggi. Meskipun masih banyak kasusk mengenai persoalan konflik antar umat beragama mungkin permasalahan nya mereka tidak sadar bahwa perbedaan itu ialah suatu anugrah yang diberikan kepada Tuhan, anugrah bagi mereka yang mau berpikir keindahan dibalik perbedaan.
Lampiran
Toleransi berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) 1
QS. Ar-Rum ayat 22 1
QS. Al-Hujurat ayat 13 1
Q.S. 21: 107; 34; 28 3
Q.S. 16: 125 3
Q.S. 2: 256 3
Q.S. 64: 4 3
Yunus Ali Almuhdar, 1983 4
Alamsyah, 1974 4
Data penelitian 5
Daftar Pustaka
https://kbbi.web.id/toleransi
https://tafsirq.com/
https://trianggulasiquranhadis.wordpress.com/perbedaan-bangsa-suku-dalam-quran/
Buku Agama Islam 1 UNISSULA; 18-20
NB: Edit terlebih dahulu semoga terlihat lebih rapi.
Post a Comment
Post a Comment