Report Abuse

Stats

Comment

Lawang Sewu, Bangunan Legendaris Yang Menyimpan Banyak Cerita

Post a Comment
Apa yang anda pikirkan ketika anda mendengar nama  Lawang Sewu, Bangunan Legendaris yang Menyimpan Banyak Cerita
Lawang Sewu pada kala kolonial hindia-belanda

Lawang Sewu, Saksi Bisu yang Masih Eksis

Lawang Sewu - Apa yang anda pikirkan ketika anda mendengar nama "Lawang Sewu"? Saya yakin beberapa dari anda mengaitkan Lawang Sewu dengan hal-hal yang berbau mistis (angker), bangunan besar, berpintu banyak bahkan di sebut Sewu (Seribu), dan masih banyak lagi. Ya... semua anggapan tersebut memang benar, bahkan aku sendiri pun berpikir demikian. Tapi itu semua tidak cukup hanya mendengar dari "kata orang" saja, anda harus tiba dan membuktikannya. Lawang Sewu bangunan legendaris yang dibangun pada masa colonial Belanda pada 27 Februari 1904 hingga dengan 1907. Lawang Sewu terletak di jantung Kota Semarang, berdekatan dengan Tugu Muda, lebih tepatnya di jalan pemuda. Pada awalnya, bangunan tersebut difungsikan sebagai kantor sentra kereta api se-Jawa Tengah yang di miliki oleh Belanda yang dinamai dengan NISM (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij.) Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu, lantaran banyaknya pintu dan jendela yang besar yang mirip daun pintu, bahkan masyarakat sekitar beranggapan bahwa pintu-pintu nya mencapai seribu, tapi kenyataannya daun pintu Lawang Sewu tidak cukup seribu.

Dibalik Megahnya bangunan tersebut, Lawang Sewu juga dikenal sebagai bangunan yang angker, lantaran pada masa penjajahan Jepang ruang bawah tanahnya dipakai untuk kawasan pembantaian masyarakat pribumi, kemudian mayat-mayat tersebut dibuang di sungai merah sempurna di sebelah bangunan tersebut, hal itu yang menciptakan orang-orang sekitar menganggap Lawang Sewu yaitu kawasan yang menyeramkan (mistis). Dari awal pembangunannya hingga kini, Lawang Sewu sempat berubah-ubah fungsinya contohnya pada masa kolonial Belanda dipakai sebagai sentra kantor kereta api se-jawa tengah, Lawang Sewu juga sempat dijadikan sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan Jawa Tengah.

Sejarah Pembangunan Lawang Sewu

Apa yang anda pikirkan ketika anda mendengar nama  Lawang Sewu, Bangunan Legendaris yang Menyimpan Banyak Cerita
Foto-Foto dokumentasi
Lawang Sewu merupakan bangunan lawas yang hingga kini masih ada. Bangunan ini mempunyai lima gedung yaitu A, B, C, D, dan E. Yang dibangun pada waktu yang tidak bersamaan. Gedung A dan C dibangun pada 27 Februari 1904 hingga dengan 1907, kemudian dilanjutkan pada tahun 1916 hingga dengan 1918 dibangunlah tiga gedung lainnya, yaitu gedung B, gedung D, dan gedung E. Masing-masing gedung mempunyai fungsi nya sendiri, gedung A dan B berfungsi untuk ruang kerja, gedung D dipakai untuk sangkar kuda, sedangkan gedung E dipakai untuk pos jaga.

Apa yang anda pikirkan ketika anda mendengar nama  Lawang Sewu, Bangunan Legendaris yang Menyimpan Banyak Cerita
Saya dikala berada di Lawang Sewu
Berdasarkan wawancara aku dengan Mas Aris yang telah bekerja sebagai pemandu di Lawang Sewu selama kurang lebih 9 tahun, dan hasil wawancara tersebut akan aku jabarkan pada kepingan selanjutnya.

Lawang Sewu didesain oleh Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendag arsitektur yang berdomisili di Amsterdam, selain itu tenaga kerja yang diambil untuk membangun Lawang Sewu yaitu para pekerja paksa pada zaman penjajahan Belanda atau biasa disebut “kerja rodi”. Material yang dipakai untuk pembangunan Lawang Sewu terutama pada dikala pembangunan gedung A dan C materialnya di impor eksklusif dari Eropa, material tersebut yaitu: watu marmer, watu granit, ubin, dan baja, sedangkan kayu jati memakai kayu jati lokal. Gedung B, D, dan E dibangun sepenuh nya dengan material lokal. Lawang Sewu dibangun tanpa memakai semen, melainkan memakai pengganti semen yang berbahan dasar ampas tebu yang dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga menjadi perekat yang sangat besar lengan berkuasa yang biasa disebut dengan “Bligon.” Disamping itu Lawang Sewu dibangun tanpa memakai cakar ayam, hal itu yang menciptakan kepingan atap bangunan ini berbentuk melengkung, itu dikarenakan bata-bata nya ditumpuk sehingga atapnya tampak melengkung, teknik mirip itu lah yang menciptakan bangunan tersebut berdiri kokoh hingga sekarang.

Bangunan legendaris ini mempunyai jumlah daun pintu yang sangat banyak yaitu, 928 daun pintu, 425 kusen, dan mempunyai ruang kerja sebanyak 114. Semua pintu nya dibentuk dengan kayu jati yang berumur kurang lebih 50 tahun, hal itu yang menciptakan kayu-kayu yang ada pada bangunan ini sangat kokoh bahkan tidak ada gigitan rayap sama sekali pada daun pintu, kusen dan juga jendelanya. Pintu pada Lawang Sewu mempunyai ketinggian 2,5 meter, pintu setinggi itu dibentuk dengan tujuan untuk mempermudah sirkulasi udara, disamping itu Lawang Sewu juga mempunyai ruang bawah tanah yang berfungsi untuk menyimpan air hujan yang kemudian air hujan tadi akan tergenang di bawah bangunan tersebut, tujuan nya semoga air yang tergenang tadi merembes melalui lantai dan juga tembok, alhasil menciptakan kondisi ruangan menjadi lembab dan juga dingin. Itulah sebabnya apabila anda berada didalam salah satu gedung yang ada di Lawang Sewu, anda akan merasa sejuk.

Lawang Sewu dari Waktu ke Waktu

Apa yang anda pikirkan ketika anda mendengar nama  Lawang Sewu, Bangunan Legendaris yang Menyimpan Banyak Cerita

Lawang Sewu sempat beberapa kali berganti-ganti fungsi, dimulai pada dikala pertama kali tamat dibangun sepenuhnya pada tahun 1918, dipakai sebagai kantor sentra kereta api se-Jawa Tengah, pada zaman kolonial Belanda, dikala itu Lawang Sewu dinamai NISM (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij.) Setelah Belanda mengalah tanpa syarat, kemudian Jepang menduduki Jawa Tengah dan menggunakan Lawang Sewu sebagai markas Kempetai, Polisi Militer Jepang yang populer sadis dan kejam.

Bangunan ini juga menyimpan banyak dongeng didalam nya, salah satu diantaranya pertempuran Angkatan Muda Kereta Api (AMKA,) BKR, AMRI, dan beberapa organisasi lainnya dengan Kempetai dan Kidobutai yang dimulai pada 15 Oktober 1945 untuk melucuti Jepang yang telah mengalah tanpa syarat kepada sekutu pada dikala itu. Kini Lawang Sewu telah menjadi saksi bisu usaha para pejuang yang telah gugur di medan pertempuran pada dikala itu demi merebut kemerdekaan Indonesia dan dikala ini Lawang Sewu dijadikan salah satu dari 102 bangunan kuno di kota Semarang yang patut untuk dilindungi.

*penutup*

Sekian dari artikel mengenai Lawang Sewu, Bangunan Legendaris yang Menyimpan Banyak Cerita semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian, terutama bagi anda yang hendak jalan-jalan ke sana. Saya harap pembaca sekalian mau menunjukkan masukan untuk saya, sehingga aku dapat memperbaiki kekurangan yang ada, dengan begitu aku dapat menciptakan artikel yang lebih baik lagi dan tentunya lebih bermanfaat bagi kita semua. Cukup sekian dan Terima Kasih.

-EZ-

Related Posts

Post a Comment