Report Abuse

Stats

Comment

5 Tahap Untuk Dapat Masuk Ke Halaman Pertama Di Google Dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]

Post a Comment

Kata orang, SEO itu bukan ilmu pasti.
Maksudnya, mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halaman 1 di Google.
Atau bahkan jadi peringkat 1.
Walaupun katanya kontennya sudah berkualitas.
Lalu di sisi lain ada konten yang jelek, tidak berkualitas, tapi bisa di peringkat 1 mengalahkan website-website yang lebih bagus.
Gara-gara ini, banyak yang menganggap SEO itu untung-untungan.
Tapi tidak benar.
Ada cara yang bisa kita lakukan untuk menjamin 100% keyword yang kita incar masuk ke halaman 1, bahkan jadi peringkat 1.
Saya akan buka semua rahasianya.

Ada cara biar kita bisa PASTI masuk halaman 1, ini beberapa studi kasusnya…

Di blog dan lembaga wacana IM, saya sering lihat orang-orang menjual ebook atau jasa SEO yang katanya bisa “memaksa” Google biar kita jadi peringkat 1.
Seakan-akan website kita bisa jadi peringkat 1 dalam sekejap.
Biasanya bohongan…
…kebanyakan isinya cuma teknik SEO dasar atau teknik black hat yang resikonya tinggi.
Tapi bahwasanya ada. Ada cara yang bisa kita lakukan untuk niscaya masuk ke halaman 1 Google. Saya tidak bilang mudah, tapi bisa.
Ini peringkat beberapa konten di PanduanIM:
Peringkat 1 untuk keyword “peluang usaha” dengan volume pencarian lebih dari 60 ribu. Artikel ini juga mendapat peringkat 1-2 untuk keyword “peluang bisnis” (20 ribu).
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Peringkat 1 untuk keyword “belajar SEO” dengan volume pencarian lebih dari 3000. Bersaing dengan orang-orang yang hebat mengenai SEO.
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Peringkat 2 untuk keyword “bisnis online” dengan volume pencarian lebih dari 60 ribu.
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Peringkat 2 untuk keyword “cara menciptakan blog” dengan volume pencarian lebih dari 100 ribu.
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Di komputer anda mungkin posisinya berbeda 1-3 peringkat, lantaran tiap komputer berbeda-beda
Masih ada lagi sebetulnya, tapi di atas ini merupakan beberapa yang persaingan dan volume pencariannya cukup tinggi.
Ada 3 hal yang perlu saya beritahu:
  1. Saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun untuk memakai jasa SEO, backlink, kontes SEO, dsb. Semuanya dilakukan sendiri
  2. Saya tidak memakai teknik black hat menyerupai menciptakan PBN, blog zombie, dan/atau software pembuat backlink
  3. Sampai masuk ke halaman 1, konten-konten di atas membutuhkan waktu antara 2-5 bulan
Intinya, cara ini 100% kondusif dari penalti…
…dan bisa dilakukan oleh semua orang.
Saya tidak bilang bahwa cara ini sangat mudah, tapi saya yakin ini bisa dilakukan oleh semua orang bila mereka mau sedikit berusaha.
Mari kita mulai.

1. Cari tahu jenis konten yang diharapkan untuk keyword yang anda pilih

Konten itu bukan cuma artikel, ya kan?
Tapi lantaran artikel itu jenis konten yang paling mudah, biasanya orang-orang selalu menciptakan konten dalam bentuk artikel untuk keyword apapun.
Ini yang bahaya.
Google tahu konten apa yang diharapkan untuk sebuah keyword.
Kalau contohnya dalam suatu keyword ternyata yang diharapkan itu konten berupa halaman produk, video, atau tool, maka konten artikel tidak akan bisa mendapat rangking 1.
Meskipun kualitas artikelnya tinggi.
Ini sudah dibahas lebih lanjut dalam panduan memahami search intent. Kalau anda belum baca, saya sarankan baca kini juga.
Sederhananya menyerupai ini:
Contoh, keywordnya “beli laptop asus”
Orang yang memakai keyword tersebut niscaya ingin membeli laptop dengan merek Asus, bukan ingin mencari artikel yang berisi panduan membeli laptop.
Maka ini termasuk keyword jenis transactional.
Sehingga, hasil pencarian dengan keyword tersebut pasti berupa halaman produk dari toko online.
Lihat saja:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Tidak ada satupun yang berupa artikel. Hampir semuanya halaman produk atau halaman kategori dari toko online.
Contoh lainnya, keyword “promo tiket pesawat”
Ini hasil pencariannya:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Sama, tidak ada satupun yang berupa artikel.
Kaprikornus bila anda menciptakan artikel yang berisi promo tiket pesawat, tidak akan pernah masuk halaman 1.
Maka dari itu, jangan hingga salah buat konten.

Kalau website anda berupa ecommerce/toko online…

Tambahan 1 hal, kalau anda pemilik toko online.
Biasanya toko online mengincar keyword-keyword dengan intent transactional (beli laptop, beli baju batik, dll.) menyerupai teladan pertama tadi.
Pemilik toko online biasanya ingin biar halaman produknya yang masuk ke peringkat 1.
Tapi ada 1 masalah:
Keyword transactional biasanya sudah dipenuhi oleh ecommerce dan marketplace raksasa menyerupai Lazada, BukaLapak, Tokopedia, Bhinneka dll.
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Saingannya berat, apalagi untuk produk yang umum.
Nah, bila toko online anda hanya mengincar keyword-keyword transactional maka akan sangat sulit untuk bisa masuk ke halaman 1.
Apalagi bila anda tidak ingin mengeluarkan biaya promosi menyerupai para raksasa ini.
Maka dari itu, ini saran saya:
Buatlah konten yang bersifat informasi dan isinya sesuai dengan produk/jasa yang anda jual.
Bisa dalam bentuk artikel, video, atau konten lainnya.
Pokoknya supaya website anda bernilai.
Ini lantaran konten informasi itu bisa dishare melalui social media, forum, atau blog milik orang lain, sedangkan halaman produk sangat jarang.
Karena website kita bernilai dan sering dishare, maka Google akan menganggap website kita reputasinya bagus.
Setelah itu, peringkat halaman produk juga akan ikut naik.

2. Pahami faktor yang mempengaruhi peringkat di Google

Yang sudah kenal dengan SEO niscaya eksklusif jawab: “Backlink”.
Memang betul, backlink memang faktor utamanya…
…tapi tidak sesederhana itu.
Backlink memang bisa mempengaruhi peringkat website, tapi TIDAK SEMUA backlink bisa mempengaruhi peringkat. Bahkan bila salah justru pengaruhnya negatif.
Backlink itu tidak sama semua.
Jenisnya berbeda-beda, kualitasnya juga berbeda-beda.
Sebelum itu, mari kita bahas dulu faktor-faktor apa saja yang tidak kuat dan bisa berdampak negatif. Supaya anda tidak salah langkah.
Ini yang tidak berpengaruh dan bahkan bisa berdampak negatif:
  1. Menggunakan bold/italic/underline di keyword
  2. Menulis keyword beberapa kali di konten
  3. Banyak heading (H1, H2, H3,…) yang mengandung keyword
  4. Share konten otomatis ke social media
  5. Memasang backlink di komentar blog, social bookmarking, guest book, dan sejenisnya
  6. Membuat backlink dari web 2.0, Private Blog Network (PBN), dan blog zombie
Saya sering mendapat pertanyaan dari pembaca, keywordnya harus muncul berapa kali di 1 halaman… headingnya harus berisi berapa keyword… harus ada berapa internal link…
…jangan terlalu pusing dengan itu, tidak terlalu berpengaruh.
Mengenai backlink, jenis yang nomor 5 kini sudah tidak kuat sedangkan nomor 6 bisa berpotensi menjadikan penalti.
Lebih lanjut mengenai backlink bisa dibaca di artikel ini.
Itu yang kurang bagus…sekarang mari kita bahas yang bagus.

Keyword di URL & judul halaman

Ada on-page SEO, ada off-page SEO. Untuk on-page SEO (selain keyword research dan pembuatan konten), bahwasanya tidak banyak yang perlu kita lakukan.
Fokus di 2 hal ini saja.
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Kaprikornus bila keyword yang anda pilih contohnya “belajar presentasi”, maka sertakan keyword tersebut di dalam judul halaman dan di URL-nya.
Jangan terlalu banyak buang-buang waktu di on-page SEO, apalagi bila website anda bentuknya sederhana (blog misalnya).

Backlink kontekstual dan editorial dari website dengan reputasi tinggi

Waduh istilahnya bikin pusing.
Saya tadi bilang ada banyak jenis backlink, beberapa yang tidak anggun sudah disebutkan di atas.
Inilah jenis backlink yang bisa meningkatkan rangking website anda secara drastis. Bahkan bila anda hanya punya 1.
Pengertiannya dulu:
Backlink kontekstual yakni backlink yang muncul di suatu cuilan halaman website yang membahas topik tertentu. Misalnya di dalam artikel wacana sepakbola ada link ke website lain, berarti link tersebut termasuk backlink kontekstual dalam topik sepakbola.
Backlink editorial artinya backlink yang diberikan atas kemauan si pemilik website sendiri. Bukan lantaran imbalan (uang, barter, dll.), melainkan lantaran mereka benar-benar ingin merekomendasikan website/konten anda.
Pahami baik-baik…
Sederhananya, ada 1 perbedaan yang fundamental antara backlink yang anggun dan yang tidak bagus:
Backlink yang anggun diberikan oleh orang lain atas kemauan mereka sendiri. Sedangkan backlink yang kurang bagus itu yang kita buat sendiri.
Oh ya, anda mungkin pernah dengar kata orang yang bilang bahwa kita harus mendapat puluhan atau ratusan backlink biar bisa masuk halaman 1 Google.
Tidak benar.
Kalau backlinknya berkualitas, kita bisa jadi peringkat 1 hanya dengan 1-2 backlink.
Artikel-artikel di PanduanIM dalam screenshot yang saya tampilkan di atas tadi rata-rata hanya mendapat 5, bahkan ada yang kurang.
Kalau anda sudah mendapat ratusan backlink tapi belum masuk halaman 1, berarti backlinknya salah.

Faktor kepuasan pengunjung

Ini faktor yang penting, tapi sering diabaikan.
Mari kita berlogika…
Google itu sebuah bisnis, mereka punya saingan (Bing, DuckDuckGo, dll).
Gimana coba caranya biar mereka bisa unggul dari saingannya? Gampang, caranya dengan mengatakan hasil pencarian yang memuaskan bagi para penggunanya.
Betul nggak?
Kalau kita sebagai pengguna tidak puas dengan Google, lama-lama bakal pindah ke search engine lain.
Makanya Google pasti akan selalu berusaha biar hasil pencarian yang dimunculkan memuaskan buat kita, biar kita tidak beralih ke produk lain.
Oke, tapi gimana caranya biar puas?
Tampilkan website yang tampilannya tidak menciptakan frustrasi, yang loadingnya tidak lambat, dan bila dibuka dari mobile berikan yang mobile-friendly.
Dan 1 lagi yang paling penting:
Website yang kontennya paling berkualitas.
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Kalau anda kini sudah punya website, bayangkan dari sudut pandang para pengunjung. Kira-kira mereka akan puas atau tidak dengan website anda?
Kalau puas, berarti bagus.
Kalau belum, tingkatkan lagi.

3. Buat konten yang bisa mengundang backlink (dengan 8 resep ini)

Tahap ini mungkin kesannya rumit, bikin ribet, atau terlalu berlebihan, apalagi bila anda masih pemula. Tapi pahami baik-baik, lantaran ini kuncinya.
Dari klarifikasi di atas, kita sudah sepakat bahwa backlink kontekstual & editorial itu yang paling besar efeknya.
Tapi coba kita berpikir ulang…
…kenapa sih orang-orang masih suka cari backlink dengan cara submit ke social bookmarking, guest book, komentar blog, dan teknik black hat padahal tidak bagus?
Ada 2 alasan:
Pertama, lantaran mudah.
Tinggal submit eksklusif sanggup backlink.
Padahal tidak juga. Susah, lantaran pengaruhnya sangat kecil. Kaprikornus anda mesti submit ke ratusan atau ribuan website gres efeknya mulai kelihatan
(itu pun bila belum kena penalti).
Kedua, lantaran tidak ada yang mau mengatakan backlink.
Kalau anda seorang pemilik website (terutama blogger), niscaya paham maksud saya. Tiap kali bikin artikel, tidak ada sama sekali yang mau mengatakan backlink.
Saya juga dulu begitu…
Kaprikornus daripada backlinknya nol, mending submit ke social bookmarking, komentar blog, dll…
Inilah yang akan kita bahas sekarang.
Untuk itu, ada 1 hal yang harus anda pahami dulu:
Wajar kan, coba bayangkan:
Di suatu daerah ada seorang blogger yang tidak anda kenal. Si blogger ini menciptakan artikel yang biasa-biasa saja, tidak ada istimewanya…
…apakah anda sebagai pemilik website akan rela mengatakan backlink?
Mustahil.
Ngapain juga ngasih backlink, ya kan…kontennya biasa aja…
Maka dari itulah kita butuh 8 resep ini.
8 resep ini bila kita gunakan, konten kita akan jadi luar biasa. Lebih bagus, menarik, berkualitas, daripada konten lain. Lebih istimewa.
Sehingga konten kita punya peluang besar untuk mendapat backlink.
Inilah dia:

Resep 1 – Topik yang bisa dijadikan referensi

Beberapa hari yang kemudian saya chatting dengan beberapa teman saya di salah satu grup, ngobrol wacana web programming.
Lalu muncul istilah “front-end” dan “back-end”.
Kemudian ada yang tanya artinya apaan.
Ini bila dijelaskan lengkap bakal panjang.
Karena kita lagi chatting, males kan ngetik panjang-panjang.
Kemudian biar gampang, salah satu orang di grup chatting ini menaruh link ke artikel yang berisi pengertian dan klarifikasi 2 istilah tersebut.
Itu maksud dari “topik yang bisa dijadikan referensi”.
Artikel tersebut direkomendasikan lantaran bisa membantu untuk menjelaskan wacana suatu hal.
Cerita di atas memang bukan backlink, tapi kasusnya berlaku:
Misalkan ada blogger yang menulis artikel, ia perlu menjelaskan sesuatu yang tidak terlalu berafiliasi dengan topik utamanya. Daripada menulis panjang lebar, ia bisa merekomendasikan konten anda sebagai referensi.
Ketika direkomendasikan oleh orang lain, kita mendapat backlink.
Jadi, pilihlah topik yang bisa dijadikan referensi.

Resep 2 – Mengandung data/statistik yang terpercaya

Alex Turnbull dalam artikelnya di Buffer menyebutkan bahwa (judul) artikel yang mengandung data mendapat lebih banyak pembaca daripada yang tidak.
Bedanya hingga 42%:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Bagi orang-orang yang menciptakan konten, data bisa menciptakan konten mereka jadi lebih terpercaya dan lebih menarik. Sehingga lebih banyak pembaca.
Nah, bila kita menyediakan data, maka data tersebut bisa dikutip oleh orang lain.
Ketika data tersebut dikutip, mereka akan mengatakan backlink.
(seperti yang saya lakukan barusan untuk memperlihatkan data di atas)
Contohnya lagi, lihat artikel dari Tech in Asia ini:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Di dalam artikel ini, si penulisnya mengutip data jumlah pengguna social media di Indonesia (datanya berasal dari sumber lain).
Lihat backlinknya:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Ada 28 backlink dari 13 domain.
Kalau dilihat, backlink-backlink ini berasal dari orang-orang yang mengutip data yang mereka cantumkan di artikel tersebut.
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Jadi, dengan mencantumkan data kita bisa mendapat backlink.
Pertanyaannya, bagaimana cara mendapatkan/membuat data?
Ini beberapa cara yang paling mudah:
  1. Lakukan survey online dengan Google Forms, sebarkan ke komunitas online
  2. Lakukan analisa terhadap sesuatu di dalam website/bisnis anda sendiri
  3. Kutip data dari website lain, jangan lupa sertakan sumber

Resep 3 – Kebanggaan atas identitas pribadi

Untuk menjelaskan maksudnya, saya akan gunakan contoh.
Misalkan bila saya ini seorang Bonek (pendukungnya klub Persebaya), kemudian saya baca artikel ini dari IDNTimes:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Pasti bakal saya share.
Orang-orang yang gembira dengan identitasnya sebagai Bonek akan membagikan artikel tersebut kepada teman-temannya ke social media.
Karena mereka bangga, dan mereka ingin teman-temannya tahu bahwa mereka bangga.
Itulah yang terjadi pada artikel tersebut.
Lihat saja jumlah share-nya…8500
Gila.
Itu alasannya mengapa konten yang mengandung identitas golongan atau pribadi jadi sangat populer. Karena orang-orang dengan identitas tersebut merasa gembira dan ingin terlihat positif.

Resep 4 – Lebih lengkap daripada yang lain

Lihat grafik ini:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Gambar tersebut yakni hasil analisa dari Moz terhadap panjang artikel yang mereka terbitkan di blognya.
Ternyata, artikel panjang cenderung mendapat banyak backlink.
Logikanya menyerupai ini:
Bayangkan ada artikel A dan B, topiknya sama, gaya penulisannya sama.
Artikel A cuma membahas poin-poin dengan klarifikasi singkat. Sedangkan artikel B menjelaskan secara detail langkah-langkahnya, disertai gambar, teladan biar terperinci dan mudah dipahami.
Kemudian sahabat anda butuh informasi wacana topik tersebut.
Artikel mana yang akan anda rekomendasikan?
B, pasti.
…itulah alasannya.
Itu yang saya lakukan di artikel panduan SEO yang kini menjadi peringkat 1 di Google. Ini bab-bab yang ada di dalamnya:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Sebelum ini, belum pernah ada artikel dalam bahasa Indonesia yang membahas lengkap mengenai SEO dari A-Z.
Kalau orang mau mencar ilmu SEO, biasanya mereka harus buka beberapa blog, forum, atau cari di situs berbahasa Inggris.
Maka dari itu, saya menciptakan panduan tersebut.
Totalnya kira-kira hampir 10.000 kata.
Hasilnya, sekitar 2-3 bulan kemudian panduan tersebut menempati peringkat pertama di Google.

Resep 5 – Isinya bisa eksklusif diterapkan

Coba kita uji ingatan…
…apa isi isu di koran yang kemarin anda baca?
Sebagian orang yang saya tanyakan pertanyaan ini biasanya sudah lupa, sebagiannya lagi gres ingat sehabis beberapa detik/menit.
Kenapa bisa lupa?
Karena sebagian besar artikel di koran itu tidak membawa dampak apapun ke dalam hidup kita. Meskipun isinya bagus, tapi tidak punya dampak yang berarti.
Makanya dalam sehari juga sudah lupa.
Sekarang bayangkan konten di website anda menyerupai teladan tadi.
Kalau para pengunjung website sudah lupa dengan website anda, mereka tidak akan bisa merekomendasikan website anda.
Beda dengan masalah berikut:
Akhir tahun 2014, saya tidak sengaja ketemu video yang mengajarkan cara cepat untuk mengikat tali sepatu.
Ini videonya:
Lalu saya coba ikuti panduannya, ternyata memang lebih cepat daripada cara yang saya lakukan selama ini.
Sejak menonton video tersebut hingga sekarang, cara saya mengikat tali sepatu berubah jadi persis menyerupai yang diajarkan.
Ini teladan “konten yang bisa diterapkan”.
Kalau konten anda bisa eksklusif diterapkan oleh pengunjung, mereka akan selalu ingat dengan website anda.
Seperti video di atas, sudah hampir 2 tahun tapi masih saya ingat.

Resep 6 – Membangun korelasi positif dengan pemilik website lain

Bayangkan masalah ini:
Ada 2 orang yang butuh pertolongan dari anda. Kondisi permintaannya sama persis. Bedanya, yang satu dari sahabat baik anda, yang satunya orang tidak dikenal.
Anda cuma boleh membantu 1 orang.
Yang mana yang akan anda bantu?
Wajarnya sih sahabat sendiri…
Kita sebagai insan cenderung lebih rela untuk menolong orang yang kita kenal baik, meskipun permintaannya lebih berat.
Ini juga berlaku untuk backlink.
Kita ingin mendapat backlink dari pemilik website lain, ya kan?
Maka anda harus menjalin korelasi positif dengan mereka. Kalau mereka kenal dengan anda, maka mereka akan lebih mau untuk mengatakan backlink.
Caranya? Kita mulai dari konten kita sendiri.
Yaitu dengan mengatakan backlink duluan melalui konten anda ke konten mereka.
Ini contohnya:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Di artikel tersebut saya ingin biar pembaca paham cara menciptakan toko online dengan WordPress.
Karena itu, saya merekomendasikan artikel dari Dapur Uang lantaran isinya yang paling lengkap dibandingkan yang lainnya.
Tidak usang kemudian Mas Eka Juan, pemiliknya Dapur Uang, memasang link ke website saya juga:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]

Resep 7 – Memiliki aset bernilai

Semua website kejar-kejaran bikin artikel.
Akibatnya, orang-orang sudah bosan dengan sekedar artikel. Lihat saja di timeline Facebook dan Twitter, link artikel semua.
Artikel itu sifatnya “lemah”.
Kalau konten anda cuma berupa artikel, cuma karakter tanpa yang lainnya, maka konten anda lemah. Terutama lantaran tidak menarik dan sudah terlalu umum.
Karena itulah sebaiknya artikel selalu ditunjang aset yang lebih bernilai.
Ini yang saya maksud:
  1. Gambar, foto, infografis
  2. Video
  3. Tool, software, app
  4. Data/statistik (sudah dibahas tadi)
  5. File PDF: ebook, checklist, dll.
  6. Template, plugin
Semuanya memang lebih susah dibuat dibandingkan sekedar artikel, tapi kesannya juga akan jauh lebih tinggi.
Dari daftar di atas, berdasarkan saya yang paling mudah dibentuk itu nomor 1 dan 5.
Menurut Neil Patel dari Quicksprout, konten infografis rata-rata mendapat 37.5% backlink lebih banyak daripada artikel biasa.
Bahkan sekedar foto jepretan sendiri pun lebih baik.
Lihat screenshot berikut:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Blogger-blogger Indonesia suka memakai gambar yang diambil dari website lain. Nah, ketika gambar ini dipakai maka mereka akan mencantumkan sumbernya.
Ketika gambar anda digunakan, anda mendapat backlink.
Contoh lainnya, template (misalnya template blog).
Mas Sugeng dari Sugeng.id sering bagi-bagi template gratis lewat blognya. Hasilnya, banyak yang mengatakan backlink ke blognya.
Ini diurutkan berdasarkan jumlah backlink:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Lihat angka di atas, 3 dari 5 halaman yang mendapat backlink terbanyak berasal dari halaman download template.
Maka dari itu, sediakan “aset” di konten anda.

Resep 8 – Memicu kontroversi

Kontroversi yang saya maksud di sini bukan berarti menciptakan artikel yang berisi dongeng palsu, cari ribut, atau yang menyebar kebencian.
Kontroversi itu maksudnya begini:
Misalnya dalam suatu topik ada 2 sisi atau lebih. Kita sebagai pembuat konten menentukan dan mendukung satu sisi.
Seperti dalam SEO, ada konsep black hat dan white hat. Dalam blog ini termasuk di artikel ini saya berdiri di sisi white hat, bukan black hat. Maka dari itu para praktisi black hat SEO kadang tidak suka dengan beberapa konten di blog ini.
Kaprikornus ada 2 pihak yang bertentangan ketika membaca konten anda.
Saat konten kita dishare, kedua sisi ini akan saling berdiskusi dan berdebat antara setuju-tidak setuju
Sehingga akan menarik perhatian banyak orang.
Contohnya dalam artikel mendapat uang dari blog ini.
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Jumlah share-nya tidak mengecewakan banyak.
Di dalam artikel itu saya menyebutkan bahwa blogger mestinya menghindari memakai AdSense sebagai sumber pendapatan.
Lantas artikel tersebut di-share ke komunitas AdSense.
Akibatnya, orang-orang di dalam grup jadi banyak yang mengomentari.
Ada yang positif, ada yang negatif.
Beberapa orang yang oke dengan pernyataan saya kemudian merekomendasikan artikel tersebut lewat blognya.
Sehingga artikel tersebut masuk ke halaman 1 Google:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Padahal tidak pernah saya carikan backlink.
Perhatikan beberapa hal ini ketika menciptakan konten kontroversi:
  • Topik dan isinya harus positif bagi satu pihak
  • Jangan omong kosong, justru akan merusak reputasi anda sendiri
  • Semua pernyataan yang anda buat harus masuk kecerdikan dan bisa dibuktikan
Intinya, konten anda bukan sekedar cari ribut.
Harus ada kalangan yang oke dengan cara berpikir anda.
Misalnya bila anda menciptakan artikel yang berisi kekecewaan terhadap suatu produk, isinya harus benar-benar terjadi. Bukan hanya omong kosong.
Itulah 8 resep menciptakan konten yang bisa mengundang backlink.
Tidak semuanya harus disertakan dalam sebuah konten, tapi semakin banyak semakin bagus.
Selain 8 hal tersebut, ada 1 lagi yang wajib:

4. Buat konten dengan kualitas lebih tinggi daripada yang ada di halaman 1 Google

Misalkan saya ingin mencar ilmu main gitar.
Lalu saya cari tutorialnya di Google.
Ternyata di peringkat 1 ada panduan yang lengkap, mudah dimengerti, dilengkapi gambar, video, dan materi latihan. Ini panduan terbaik yang ada sekarang.
Kemudian ada seorang blogger yang mengincar keyword itu juga.
Dia buat 1 artikel, judulnya “Cara Belajar Main Gitar”.
Di dalam artikel ini cuma ada tips-tips singkat, tanpa tutorial, tanpa gambar, tanpa video. Hanya ada goresan pena sepanjang 500 kata.
Kalau anda pernah mencar ilmu gitar, niscaya tahu bahwa 500 kata sangat tidak cukup untuk menjelaskan cara bermain gitar.
Nah, pertanyaannya:
Secara logika, apakah mungkin artikel 500 kata buatan si blogger ini mengalahkan konten yang sudah ada di halaman 1 tadi?
Hampir mustahil…
…kecuali bila entah bagaimana caranya ia bisa memanipulasi Google.
Konten yang lengkap tadi niscaya lebih banyak direkomendasikan, lebih banyak mendapat backlink, dan lebih disukai oleh orang banyak.
Inilah mengapa kualitas itu yang nomor 1.
Di atas tadi kita sudah lihat ada 8 resep untuk mendapat backlink. Kalau konten yang anda buat tidak lebih berkualitas daripada yang sudah ada sekarang, semua resepnya sia-sia.
Sekarang kita akan mencar ilmu bagaimana menciptakan konten berkualitas.
Caranya?
Dengan metode KTP.
Secara singkat, inilah 3 langkah yang akan anda lakukan untuk menciptakan konten berdasarkan metode tersebut:
  1. Kumpulkan artikel-artikel terbaik dalam topik yang sama
  2. Tingkatkan isinya biar artikel kita jadi yang terbaik
  3. Promosikan ke orang yang sempurna (dibahas dalam poin 5 di bawah)
Sekarang akan kita bahas nomor 1 dan 2 dulu.
Supaya lebih mudah dipahami, saya akan memakai panduan SEO dari PanduanIM sebagai studi kasus. Artikel ini ada di peringkat 1 untuk kata kunci “belajar seo”

Studi kasus: proses pembuatan artikel panduan SEO

Kita analisa dulu keyword utamanya: “belajar seo”.
Yang jelas, orang yang melaksanakan pencarian dengan keyword ini niscaya ingin belajar, bukan membeli kursus atau jasa SEO.
Keyword ini butuh konten berupa panduan, bisa berupa artikel, ebook, atau video. Saya pilih yang paling mudah dibuat, yaitu artikel.
Langkah 1 – Mengumpulkan artikel-artikel dalam topik yang sama
Ini tahapan wajib. Meskipun anda sudah paham dengan apa yang akan anda tulis, tapi anda tetap perlu mencari artikel-artikel lain dalam topik yang sama.
Tujuannya:
  1. Supaya tahu materi apa saja yang perlu dibahas
  2. Supaya tahu seberapa kualitas konten yang ada di halaman 1, biar kita bisa menciptakan yang lebih baik lagi
Karena itu saya cari di Google dengan keyword “belajar seo”.
Kemudian semua website di halaman pertama saya catat di Google Sheets (bisa juga di Excel), beserta keterangannya.
Ini catatannya:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Hasilnya kurang memuaskan.
Belum ada panduan yang benar-benar terstruktur dari dasar hingga tuntas.
Kalau saya ini seseorang yang ingin mencar ilmu SEO, maka kelima website tersebut sepertinya tidak akan bisa menciptakan saya jadi benar-benar paham.
Artinya:
  1. Peluang untuk menjadi peringkat 1 terbuka lebar, lantaran saya yakin bisa menciptakan konten yang lebih baik
  2. Artikel-artikel di hasil pencarian tadi tidak bisa dijadikan patokan
Karena itu, saya beralih ke kata kunci Inggris “seo guide”.
Jauh lebih bagus:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Kelima konten ini yang saya jadikan tolak ukur.
Terutama 2 artikel dari Moz dan QuickSprout yang kini memang sering dijadikan daerah rekomendasi untuk mulai mencar ilmu SEO.
Dalam tahap ini, bayangkan anda yang ingin belajar…
…dengan demikian anda bisa tahu apa kekurangan dan kelebihan dari masing-masing konten.
Langkah 2 – Buat struktur konten yang lebih anggun lagi
Setelah membaca-baca aneka macam panduan SEO dalam 2 bahasa ini, saya bisa tahu menyerupai apa yang anggun dan menyerupai apa yang kurang bagus.
Saya juga bisa tahu materi apa yang sebaiknya dibahas dan tidak dibahas.
Setelah itu, disusunlah strukturnya:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Supaya kualitasnya lebih bagus, maka saya buat supaya:
  1. Materinya lebih lengkap daripada yang lain dalam B. Indonesia
  2. Bisa eksklusif diterapkan oleh pembaca
  3. Formatnya lebih yummy untuk dibaca
  4. Ada aset berupa file PDF yang bisa didownload
Dari 8 resep di atas, 3 di antaranya disertakan dalam panduan SEO yang saya buat.
Itu sebabnya artikel ini bisa menjadi peringkat 1.
Hati-hati dalam tahap ini:
Kalau anda menciptakan artikel berbahasa Indonesia dan memakai artikel Inggris sebagai patokannya (seperti yang saya lakukan tadi), JANGAN menciptakan artikel terjemahan.
Selalu buat konten yang berbeda dan lebih baik.
Kalau anda eksklusif menerjemahkan dari Bahasa Inggris, tidak akan bisa masuk ke halaman 1 karena kemungkinan besar sudah ada orang lain yang menerjemahkan juga.
Akan dianggap sebagai duplicate content.

Tips untuk website ecommerce

Tadi sudah saya jelaskan apa yang harus dilakukan oleh website ecommerce; menciptakan konten informasi, biar websitenya bernilai bagi pengunjung.
Ada 1 hal lagi:
Buat biar halaman produk anda lebih anggun daripada website lain.
Misalnya sediakan foto yang bagus, klarifikasi produk yang menarik (bukan asal copy-paste), tampilkan review dari pembeli, dan berikan “aset” berupa kupon diskon.
Intinya buat mereka lebih puas ketika berkunjung.

5. Promosikan konten sampai masuk ke halaman 1

Saya tekankan kata sampai.
Ini sekilas percakapan yang betul terjadi di Facebook antara saya (D) dengan seorang pembaca (P):
P: Mas Darmawan, saya sudah buat konten berkualitas sesuai yang diajarkan di PanduanIM, tapi sudah sebulan lebih kok belum masuk halaman 1 juga?
D: Apa kontennya sudah dipromosikan?
P: Sudah mas
D: Gimana cara promosinya?
P: Saya post di Facebook, Twitter, Google+
D: Itu aja?
P: Iya gres itu aja
Pertanyaan-jawaban semacam ini sering saya terima lewat Facebook atau email dari pembaca.
Ada yang tau salahnya dimana?
TERLALU singkat!
Promosi konten itu bukan pekerjaan sekali jalan…
Semakin tinggi persaingannya, mestinya proses promosi konten semakin panjang. Bahkan bila perlu sampai berbulan-bulan.
Sampai targetnya tercapai, halaman 1.
(tapi nggak mesti tiap hari…asal jangan ditelantarkan)
Sebagai contoh, salah satu artikel di PanduanIM ini memakan waktu 3 bulan semenjak dibentuk hingga masuk ke halaman 1 Google:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Sejak diterbitkan hingga masuk ke halaman 1, selama 3 bulan promosinya terus dilakukan secara rutin.
Saya tidak akan membahas semua teknik distribusi konten di dalam panduan ini, lantaran bakal jadi terlalu panjang…
…karena itu, silahkan menuju 3 panduan berikut:
  1. 13 teknik promosi konten (jangan dilewati konsepnya)
  2. Studi kasus: meningkatkan pengunjung blog hingga 419%
  3. 14+7 cara mendapatkan backlink berkualitas
Ketiga artikel tersebut wajib dipahami bila anda ingin menjadi peringkat 1 di Google.
Tapi jangan baca sekaligus semuanya, kebanyakan.
Karena artikel ini berupa studi kasus, saya akan membahas teknik-teknik mana yang paling efektif ketika saya gunakan di PanduanIM:

Membuat komunitas sendiri di social media

Waktu PanduanIM masih baru, sekitar 2-3 bulan pertama, saya coba-coba bikin komunitas sendiri di Facebook.
Ternyata kesannya luar biasa.
Grup Facebook ini waktu pertama kali dibentuk bisa mendapat 2000 anggota lebih dalam 1-2 hari.
Ini yang saya lakukan:
  1. Buat grup di Facebook
  2. Cari grup lain yang aktif dalam topik yang sama
  3. Buat konten dalam bentuk file (PDF, video, dll.)
  4. Post konten tersebut di grup anda sendiri
  5. Beritahukan konten tersebut ke grup lain, ajak mereka bergabung ke grup anda untuk mendownload kontennya
Ini lokasi menu untuk menciptakan grup, bagi yang belum pernah:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Kalau audiens anda bukan pengguna Facebook, alternatifnya yaitu Google+, BBM, Line@, Instagram, dll.
Bisa juga coba lebih dari 1 bila anda punya banyak waktu.
Di grup yang saya buat, setiap kali mem-posting link gres maka ada sekitar 300-500 pengunjung ke website ini.
Lumayan kan?

Semakin banyak pengunjungnya, semakin tinggi juga peluang kita mendapat  backlink.

Membuat expert roundup

Teknik ini sangat terkenal di luar negeri, tapi masih sangat jarang dipakai di Indonesia.
Expert roundup itu artikel yang isinya kumpulan opini atau tips terhadap suatu topik dari para pakar di bidangnya.
Contohnya ini:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Konten menyerupai ini hampir selalu mendapat banyak share dan backlink.
Alasannya lantaran para pakar yang kita sertakan di dalamnya akan ikut mempromosikan konten tersebut.
Dalam beberapa jam sehabis diterbitkan, trafficnya eksklusif meledak:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Tidak banyak yang mau memakai teknik ini lantaran mereka aib atau takut untuk mewawancara para pakar.
Padahal bahwasanya tidak sulit, tinggal kirim email.

Guest blogging di blog yang populer

Ini cara yang berdasarkan saya paling mudah.
Bayangkan, dengan numpang nulis di blog orang lain yang sudah populer, artinya kita akan mendapatkan:
  1. Pengunjung dari mereka
  2. Backlink yang berkualitas
Tanpa biaya, tanpa repot.
Beberapa hari sehabis menerbitkan guest post, efeknya bisa eksklusif terlihat:
Ratusan pengunjung dalam sehari…
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Dan halaman 1 dalam 7 hari:
 mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halam 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Studi Kasus]
Tapi hati-hati…
Karena guest blogging itu mudah dimanipulasi, Google mengeluarkan peringatan terhadap guest blogging yang dilakukan sembarangan.
Ini kutipan dari Matt Cutts waktu ia masih di Google:
Guest blogging is done; it’s just gotten too spammy. In general I wouldn’t recommend accepting a guest blog post unless you are willing to vouch for someone personally or know them well. Likewise, I wouldn’t recommend relying on guest posting, guest blogging sites, or guest blogging SEO as a linkbuilding strategy.
Intinya, kini ini banyak yang melaksanakan guest blogging secara massal…sehingga dianggap spam.
Maka dari itu, perhatikan hal-hal berikut sebelum melaksanakan guest blogging:
  1. Pilih blog yang reputasinya anggun (caranya? lihat sendiri dengan mata telanjang, tidak sulit)
  2. Jangan memperlihatkan uang atau imbalan lainnya
  3. Jangan gunakan jasa guest blogging
  4. Buat konten yang berkualitas untuk guest post anda
  5. Jangan lakukan guest blogging di banyak blog sekaligus
Sama menyerupai aspek SEO lainnya, kualitas lebih penting daripada kuantitas.
Kalau dilakukan dengan tepat, tidak perlu khawatir dengan resiko penalti. Banyak perusahaan startup maupun perusahaan besar yang melaksanakan guest blogging sebagai cuilan dari taktik pemasarannya.

Bingung mulai dari mana? Lakukan ini

Itulah semua strateginya.
Sesulit apapun persaingannya, anda niscaya bisa masuk ke halaman 1 bila semua taktik di atas dilakukan dengan tepat.
Sekarang kita simpulkan semuanya jadi satu.
Sebetulnya artikel ini tadinya mau dibentuk singkat, tapi entah kenapa jadi panjang lantaran banyak juga konsep yang perlu dibahas.
Secara sederhana, ini urutan kerjanya:
Langkah 1: Tentukan 1 topik konten atau keyword yang ingin anda incar untuk mendapat peringkat 1. Cari tahu konten jenis apa yang terbaik untuk keyword tersebut.
Langkah 2: Catat 5 konten teratas di halaman 1 Google, tulis poin/materi apa yang ada di dalam konten tersebut. Catat juga kekurangan-kelebihannya.
Langkah 3: Rencanakan konten anda sendiri, materinya harus lebih berkualitas.
Langkah 4: Pilih beberapa dari 8 resep yang bisa dipakai dalam konten tersebut untuk mendapat backlink.
Langkah 5: Buat kontennya. Jangan buru-buru, konten yang anggun memakan waktu lebih dari 1-2 hari. Pastikan konten ini jadi yang terbaik daripada yang sudah ada.
Langkah 6: Rencanakan promosinya. Buat daftar website untuk guest post, cari komunitas yang tepat, dll.
Langkah 7: Lakukan promosi secara rutin (seminggu sekali, seminggu 2 kali, terserah anda) hingga targetnya tercapai
Terakhir, bila ada yang ingin ditanyakan seputar panduan ini, atau bila anda sudah punya bayangan konten yang ingin dibuat, silahkan tulis di komentar. Kita diskusikan bersama.

Related Posts

Post a Comment